Noda Besar dalam Karier Wasit Tom Henning Ovrebo

Pertandingan yang tidak akan dilupakan oleh Ovrebo

Dalam pertandingan sepak bola profesional, wasit merupakan pemegang peran terpenting dalam penegakan aturan dan pengadil dalam sebuah laga. Kita mungkin mengenal beberapa nama wasit legendaris seperti Pierluigi Collina, Sandor Puhl, ataupun Nicola Rizolli yang dikenal karena ketegasannya dalam memimpin pertandingan.

Selain nama di atas, mungkin kita mengenal nama Byron Moreno, Deniz Aytekin, ataupun Howard Webb yang juga dikenal karena keputusan kontreversialnya. Namun, dalam tulisan kali ini, kita akan bercerita mengenai seorang Tom Henning Ovrebo yang mungkin lebih dikenal sebagai wasit kontroversial di laga semifinal Liga Champions tahun 2009 yang mempertemukan Chelsea dan Barcelona.

Pertandingan tersebut benar-benar mengubah kehidupan Ovrebo. Penasaran apa yang terjadi kepada Ovrebo setelah pertandingan kontroversial tersebut? Simak kisahnya berikut ini, check this out!

1. Prestasi Sang Psikolog di Sepak Bola

Noda Besar dalam Karier Wasit Tom Henning OvreboWasit FIFA (fifa.com)

Mari kita mengenal Tom Henning Ovrebo lebih dekat. Ovrebo merupakan seorang wasit  berkebangsaan Norwegia yang memiliki latar belakang sebagai seorang psikolog di negaranya. Pada tahun 1992, Ovrebo menjalani debutnya sebagai pengadil lapangan di Liga Norwegia dan pada tahun 1994 Ovrebo sudah resmi menjadi bagian wasit FIFA.

Setelah bergabung menjadi salah satu wasit FIFA, Ovrebo semakin sering memimpin berbagai pertandingan besar. Puncak kariernya sebagai wasit ada pada tahun 2001 hingga 2006. Dalam kurun waktu tersebut, Ovrebo berhasil meraih gelar Kniksen Award di kategori wasit terbaik Liga Norwegia pada tahun 2001, 2002, 2003, 2005, dan 2006.

Ovrebo semakin sering memimpin pertandingan di Eropa, baik di Europa League maupun Champions League. Pada tahun 2008, Ovrebo terpilih sebagai salah satu wasit di Euro Austria-Swiss. Reputasi dan kredibilitasnya dalam memimpin pertandingan membuat UEFA memasukan Ovrebo ke dalam daftar wasit elite UEFA.

2. Awal Petaka Karier Ovrebo

Noda Besar dalam Karier Wasit Tom Henning OvreboEssien melawan Barcelona (citisportsonline.com)

Petaka dalam karier Ovrebo datang kala ia memimpin laga Chelsea kontra Barcelona di semifinal leg kedua Liga Champions, 6 Mei 2009. Sedikit me-recall, di pertandingan leg pertama yang berlangsung di Camp Nou, Chelsea dan Barcelona harus bermain sama kuat dengan skor 0-0.

Dengan hasil tersebut, leg kedua yang berlangsung di Stamford Bridge diprediksi akan berjalan dengan ketat dan seru karena kedua tim dipastikan membutuhkan kemenangan untuk bisa melaju ke babak final. Sesuai prediksi banyak pihak, di awal babak pertama Chelsea sudah memimpin laga dengan skor lewat gol tendangan first time Michael Essien di menit 9.

Baca Juga: Mengenang Kesuksesan Chelsea Juara Liga Champions 2011/2012, Terulang?

3. Kredibilitas yang Mulai Dipertanyakan

Noda Besar dalam Karier Wasit Tom Henning OvreboHandball Gerard Pique (record.com.mx)

Dalam laga ini kepemimpinan dan kredibiltas Ovrebo sebagai wasit mulai dipertanyakan. Setidaknya ada empat keputusan kontroversial Ovrebo yang menguntungkan Barcelona yang sebetulnya berpeluang menjadi penalti bagi Chelsea di laga tersebut.

Mulai dari Eric Abidal yang menjatuhkan Didier Drogba sebanyak 2 kali, Dani Alves yang menjatuhkan Florent Malouda, dan handball dari Gerard Pique. Sebenarnya keputusan-keputusan kontroversial Ovrebo ini telah membuat para pemain Chelsea geram, namun sepertinya pemain Chelsea masih bisa menahan hal tersebut.

Hingga waktu normal di babak kedua berakhir, skor 1-0 masih bertahan. Memasuki waktu tambahan, Barcelona berhasil menyamakan skor melalui gol dari tendangan keras Andres Iniesta. Gol ini membuat Barcelona melaju satu langkah dari Chelsea untuk melaju ke babak final.

Setelah gol Iniesta di menit 93, laga masih terus berjalan dan masih menyisakan asa bagi Chelsea untuk menambah skor agar bisa mengamankan jalan mereka ke final.

4. Petaka Besar dan Murka Penggawa Chelsea

Noda Besar dalam Karier Wasit Tom Henning OvreboBallack marah kepada wasit. (eurosport.com/Reuters)

Murka pemain Chelsea akhirnya datang kala tendangan Michael Ballack mengenai tangan Samuel Eto’o di pengujung laga. Situasi yang seharusnya berbuah penalti bagi Chelsea lagi-lagi tidak dianggap Ovrebo sebagai penalti.

Ballack yang kala itu marah besar atas keputusan tersebut, terus mengejar Ovrebo sambil memprotes dan mempertanyakan keputusan tersebut di tengah-tengah laga yang masih berjalan. Bila saja handball Samuel Eto’o ini diindahkan dan dijadikan sebagai sebuah tendangan penalti, peluang besar bagi Chelsea untuk melaju ke babak selanjutnya terbuka sangat lebar.

Laga pun berakhir dengan skor 1-1 yang memastikan Barcelona lolos ke babak final melalui agresivitas gol tandang. Jelas saja keputusan kontroversial Ovrebo banyak dipertanyakan oleh para pemain Chelsea di akhir laga. Jose Bosingwa dan Didier Drogba yang sangat kesal juga ikut mencaci Ovrebo setelah pertandingan usai. Alhasil, aksi mereka pun berujung sanksi dari UEFA.

5. Hancurnya Karier Ovrebo

Noda Besar dalam Karier Wasit Tom Henning OvreboTom Henning Ovrebo (independent.co.uk/Getty Images)

Dengan kejadian tersebut, karier Ovrebo seakan-akan telah selesai. Reputasi baik yang sebelumnya ia miliki berubah 180 derajat dan kredibilitasnya sebagai wasit pun mulai dipertanyakan. Tidak hanya fans Chelsea saja yang menganggap laga ini penuh kecurangan, penonton netral pun akan berpikiran demikian.

Begitu pula bagi Barcelona yang diuntungkan oleh keputusan kontroversial Ovrebo, publik semakin yakin bahwa Barcelona selalu dibantu wasit dan UEFA di Liga Champions. Dari laga tersebutlah awal ejekan "UEFA-lona" berasal.

6. Penyesalan Terbesar dalam Kariernya

Noda Besar dalam Karier Wasit Tom Henning OvreboTom Henning Ovrebo (express.co.uk)

Pada tahun 2018, Marca pernah mewawancarai Ovrebo mengenai pendapatnya terhadap keputusan kontroversialnya dulu di laga Chelsea kontra Barcelona 2009 silam. Ovrebo mengakui telah melakukan keputusan yang salah dalam pertandingan tersebut. Ia juga sangat menyesal dan sulit untuk melupakan penampilannya di laga tersebut.

Walaupun Ovrebo mengakui bahwa keputusan kontroversialnya adalah kesalahan terbesar dalam kariernya sebagai wasit, cap buruk terhadap dirinya mungkin tak akan hilang. Ovrebo sadar bahwa segala pembelaan atas dirinya tidak akan memperbaiki kesalahannya di masa lampau terhadap penonton laga tersebut, terutama untuk fans Chelsea.

Tom Henning Ovrebo memutuskan untuk pensiun sebagai wasit profesional di level internasional pada tahun 2010 dan pada tahun 2013 ia pun mengakhiri kariernya sebagai  wasit di Liga Norwegia dengan alasan cedera lutut yang dimilikinya.

Setelah pensiun, Ovrebo kembali ke profesinya sebelum menjadi wasit, yakni sebagai seorang psikolog. Sungguh sangat disayangkan karier yang telah dibangun Ovrebo selama bertahun-tahun harus hancur oleh satu laga yang dipenuhi kontroversi atas keputusannya.

 

Itulah kisah mengenai peristiwa besar yang menjadi noda dalam karier Tom Henning Ovrebo sebagai seorang wasit. Menurutmu, apakah kesalahan Ovrebo dalam memimpin laga Chelsea kontra Barcelona pada tahun 2009 silam sudah bisa dimaafkan?

Baca Juga: Usir Ibrahimovic Karena Salah Dengar, Wasit Ini Kena Batunya

Mufqi Fajrurrahman Photo Verified Writer Mufqi Fajrurrahman

Lagi seneng tidur

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Atqo

Berita Terkini Lainnya