Perjalanan Karier Rafael Marquez, Kaisar dari Michoacan

Sang legenda dari negeri sombrero 

Siapa yang tidak mengenal sosok Franz Beckenbauer, legenda sepak bola Jerman yang dinobatkan sebagai pemain bertahan terhebat sepanjang sejarah sepak bola. Prestasinya sebagai pemain tidak perlu diragukan lagi, penghargaan Ballon d’Or 1972 dan 1976 adalah bukti kehebatannya.

Namun dalam artikel kali ini, kita tidak akan bercerita banyak tentang karier seorang Franz Beckenbauer. Disini kita akan bercerita mengenai seorang kaisar lain, yang berasal dari Mexico dan dijuluki sebagai El Kaiser de Michoacan atau Sang Kaisar dari Michoacan, yaitu Rafael Marquez. Lantas bagaimana kisahnya?

1. El Kaiser de Michoacan

Perjalanan Karier Rafael Marquez, Kaisar dari MichoacanRafael Marquez - New York Red Bulls (worldsoccertalk.com)

Rafael Marquez lahir di Zamora, Michoacan, Mexico tahun 1979. Rafa memulai karier sebagai pesepak bola profesional bersama Club Atlas di liga MX Apertura pada tahun 1996 ketika umurnya masih 17 tahun.

Sejak usia muda Rafa telah menunjukkan kelasnya sebagai pemain serba bisa. Ia merupakan pemain bertahan yang bisa mencetak gol melalui tendangan keras dan dominan dalam penguasaan bola.

2. Ironi timnas Mexico di Prancis 1998

Perjalanan Karier Rafael Marquez, Kaisar dari MichoacanLuis Hernandez (onefootball.com)

Tak butuh waktu lama untuk Rafa bisa menuju Eropa. Pada tahun 1999, Rafa diboyong oleh AS Monaco dengan banderol 4,5 juta euro atau setara dengan Rp78,4 miliar. Sejak bergabung dengan AS Monaco, nama seorang Rafael Marquez semakin terkenal di Mexico. Karena pada saat itu, jarang sekali pemain dari Mexico yang bermain di liga top Eropa.

Bahkan pada Piala Dunia 1998 di Prancis, skuad Mexico hanya memiliki Jorge Campos yang bermain di luar liga lokal. Itupun bukan di liga top Eropa, melainkan hanya bermain di Major League Soccer bersama klub Chicago Fire. Dan sejak pindah ke Monaco, seorang Rafael Marquez semakin rajin dipanggil untuk membela Tim Nasional Mexico.

3. Awal kepemimpinan sang kaisar

Perjalanan Karier Rafael Marquez, Kaisar dari MichoacanRafael Marquez pertama kali menjadi kapten di tahun 2002 (twitter.com/brfootball)

Tiba di tahun 2002, Rafael Marquez dipanggil oleh Javier Aguirre untuk memperkuat pertahanan timnas Mexico untuk Piala Dunia di Korea dan Jepang. Di Piala Dunia pertamanya tersebut, Rafa langsung dipercaya sebagai kapten untuk memimpin skuad El Tricolor di usianya yang masih 23 tahun.

Padahal di skuad tersebut masih terdapat nama Jorge Campos, Jarod Borgetti dan Cuauhtemoc Blanco yang notabene lebih senior ketimbang Rafa. Tetapi Javier Aguirre yang kala itu menjadi pelatih Mexico, lebih mempercayakan ban kapten kepada seorang Rafael Marquez, karena di umurnya yang masih muda, Rafa telah menunjukkan kelasnya sebagai pemimpin dan seorang komandan di jantung pertahanan Mexico.

Hal itulah yang membuat akhirnya, seorang Rafael Marquez dijuluki sebagai “El Kaiser de Michoacan”, karena skuad Mexico kala itu juga menilai Rafa memiliki peran yang sama seperti Franz Beckenbauer di Jerman. Namun bedanya Rafa berasal dari Michoacan, sehingga ditambahkanlah identitas tanah kelahirannya, dalam julukan tersebut

Baca Juga: Mengenang Lahirnya Legenda Sepak Bola Panama

4. Dari Barcelona hingga Verona 

Perjalanan Karier Rafael Marquez, Kaisar dari MichoacanRafael Marquez - Barcelona (transfermarkt.com)

Setahun setelah Piala Dunia 2002, Rafael Marquez diboyong oleh Barcelona yang menjadi puncak kariernya di sepak bola. Bersama Barcelona, Rafa berhasil meraih semua gelar yang bisa didapatkan Barcelona, termasuk 2 kali gelar Liga Champions di tahun 2006 dan 2009. Raihannya di Barcelona ini melengkapi raihan medali yang sebelumnya Ia pernah dapatkan bersama AS Monaco di Ligue 1.

Total 7 tahun Rafa bermain untuk Barcelona, sebelum akhirnya Ia pindah ke New York Redbull dengan status free transfer pada tahun 2010.  Di New York Red Bull, Rafa hanya bermain selama dua musim sebelum akhirnya kembali lagi ke Mexico bersama Club Leon.

Bersama Club Leon, Ia berhasil mempersembahkan 2 gelar yakni Liga MX Apertura dan Liga Clausura, sebelum akhirnya dia kembali ke Eropa bersama Hellas Verona. Bersama Hellas Verona, Rafa membantu Hellas Verona agar bisa bertahan di musim 2014-2015. Dan diakhir musim Hellas Verona berhasil finish di urutan ke 13 klasemen akhir Serie A.

5. Mexico sebagai tempat pulang

Perjalanan Karier Rafael Marquez, Kaisar dari MichoacanPerpisahan Rafael Marquez bersama Atlas (the18.com)

Bersama Hellas Verona, Rafa hanya bermain satu musim sebelum akhirnya Ia memutuskan untuk kembali lagi ke klub masa kecilnya, yakni Club Atlas pada bulan Desember 2015. Bersama Atlas, Rafa bermain selama dua musim sebelum akhirnya gantung sepatu pada April 2018.

Pensiunnya Rafa dari Atlas, bukan berarti membuatnya pensiun dari sepak bola sebagai pemain. Rafa menjadikan Piala Dunia 2018, Russia sebagai ajang terakhirnya di Sepakbola. Ia pun menutup karier panjangnya bersama tim nasional Mexico, setelah membawa skuad El Tricolor ke babak 16 besar, sebelum akhirnya dikalahkan oleh Brazil dengan skor 2-0.

6. Fakta menarik mengenai sang kaisar

Perjalanan Karier Rafael Marquez, Kaisar dari MichoacanSelebrasi Rafael Marquez (bleacherreport.com)

Ada beberapa fakta menarik dari karier indah seorang Rafael Marquez. Sepanjang kariernya, Rafa selalu mendapatkan nomor punggung 4 di setiap tim yang Ia bela. Dengan hal tersebut, banyak orang yang menjulukinya sebagai “El Senor de Numero Cuatro” yang berarti Sang Penguasa nomor 4.

Ada fakta lain yang menjadikan seorang Rafael Marquez sangat pantas bila disebut seorang legenda sepak bola dunia. Faktanya Rafa menjadi pemegang rekor pemain yang paling sering berpartisipasi di Piala Dunia bersama Lothar Matthaus dari Jerman dan Antonio Carbajal dari Mexico dengan rekor 5 kali keikutsertaan di Piala Dunia.

7. Legenda sepak bola dunia

Perjalanan Karier Rafael Marquez, Kaisar dari MichoacanPergantian kapten Andreas Guardado untuk Rafa Marquez 2018 (eluniversal.com.mx)

Selain itu, Rafa selalu menjadi kapten di setiap Piala Dunia yang diikutinya. Hal ini menjadikannya sebagai pemegang rekor ban kapten paling sering di Piala Dunia. Namun sebagai catatan, di Piala Dunia 2018 Rafa bukan lagi menjadi pemain inti dari skuad tim nasional Mexico, sehingga ban kapten dipegang Andres Guardado yang bermain sebagai pemain inti.

Namun ketika Rafa bermain, Andres Guardado dengan senang hati memberikan ban kaptennya kepada Rafael Marquez karena Rafa adalah pemain yang sangat disegani dalam tim dan memiliki kepemimpinan dan komando yang baik dalam permainan.

Akhirnya El Kaiser de Michoacan benar-benar pensiun dari sepak bola sebagai pemain, dan benar-benar menjadikan dirinya sebagai legenda dan patriot negara yang memiliki kharisma, kepemimpinan, dominasi dan gaya main yang elegan layaknya Der Kaiser, Franz Beckanbauer. 

Dengan karisma dan kepemimpinannya Rafael Marquez memang sangatlah dikenang oleh masyarakat Mexico. Menurutmu, pantaskah Rafael Marquez disandingkan dengan Franz Benckanbauer? 

Baca Juga: Menyisakan Duka, 6 Legenda Sepak Bola yang Wafat Akhir Tahun 2020

Mufqi Fajrurrahman Photo Verified Writer Mufqi Fajrurrahman

Lagi seneng tidur

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Merry Wulan

Berita Terkini Lainnya