Ini Teknologi dalam Sepak Bola yang Disebut Lebih Canggih dari VAR

Penggunaan teknologi dalam dunia sepak bola memang sudah biasa di lakukan. Memang tidak bisa d pungkiri bahwa teknologi dalam sepak bola membawa dampak yang cukup signifikan, salah satu membuat permainan menjadi lebih adil.

Macam-macam teknologi dalam sepak bola antara lain adalah Goal Line Technology, Vanishing Spray, Microphone Referee, LED Subs, dan yang paling banyak digunakan baru-baru ini yaitu VAR (Video Assistant Referee).

Namun ternyata masih ada teknologi lain yang bernama Referee Camera (Ref Cam). Teknologi ini masih terbilang baru dalam dunia sepak bola yang konon lebih canggih daripada VAR karena review video langsung diambil dari sudut pandang wasit.

Baca Juga: 5 Pesepak Bola Muda Indonesia yang Menembus Klub Eropa, Bangga!

Ref Cam menggunakan kamera berjenis nirkabel seperti Google Glass namun dengan kamera beresolusi 1080i HD yang dapat diputar ulang oleh operator di studio produksi. Alat ini dikenakan pada ketinggian mata seorang wasit, sehingga memberi prespektif pandangan wasit di lapangan. Ref Cam hanya memiliki bobot seberat 3.77 ons.

Ref Cam dikendalikan oleh seorang operator yang memungkinkan dia untuk menyeimbangkan warna, saturasi, level hitam, detail, dan lain-lain selama pertandingan. Video dikirim melalui frekuensi radio yang disambungkan pemancar nirkabel.

Major League Soccer menjadi liga pertama yang menggunakan Ref Cam pada pertandingannya. Awalnya MLS menggunakan Ref Cam sebagai alat pelatihan untuk wasit.

"Ini adalah alat yang hebat untuk pendidikan wasit dalam hal penentuan posisi wasit, akselerasi dan pengembangan permainan," kata Peter Walton, Ketua Organisasi Wasit Profesional dalam sebuah pernyataan.

Sebelumnya Ref Cam ternyata telah di gunakan pada olahraga Mix Martial Arts sejak 2004 dan European Rugby. Konsep ini dapat memberikan cuplikan menarik untuk banyak olahraga profesional, termasuk sepak bola, baseball (misal: melihat lapangan dari sudut pandang wasit home base), bola basket, dan sepak bola.

Kira kira bisa gak ya, teknologi ini dipakai di Liga Indonesia

Baca Juga: 8 Museum Sepak Bola Ini Wajib Dikunjungi Football Lovers!