Dikenal Misterius, Ini 6 Fakta Sepak Bola Korea Utara

Mereka memiliki stadion terbesar di planet bumi!

Berbicara tentang Korea Utara memang tak akan pernah lepas dari kesan misterius dan tertutup. Negara yang dipimpin oleh Kim Jong-un ini memang masih menjadi salah satu tempat yang paling terisolasi dari dunia luar. Tak hanya soal politik, bagaimana sepak bola dimainkan di negara itu pun menjadi rahasia besar. 

Meski dikenal tertutup, Korea Utara bukanlah sekadar tim penggembira di cabang olahraga sepak bola. Mereka tercatat sudah dua kali lolos ke Piala Dunia, yaitu pada tahun 1966 dan 2010. Di Asia, mereka adalah salah satu kekuatan besar. 

Berikut adalah 6 fakta tentang sepak bola di Korea Utara.

1. Korea Utara adalah raksasa Asia yang sudah dua kali masuk Piala Dunia

Dikenal Misterius, Ini 6 Fakta Sepak Bola Korea UtaraInstagram.com/hkgdprkfootball

Dikutip dari situs resmi FIFA, Korea Utara mulai memiliki asosiasi sepak bola pada tahun 1945 bernama Democratic People's Republic of Korea Footbaal Association (DPR KFA). Seperti halnya negara lain, ibu kota Pyongyang adalah pusat sepak bola. Prestasi terbaik  negara dengan rangking 115 FIFA ini adalah dua kali lolos Piala Dunia, serta sekali menjuarai Asian Games.

Berbeda dengan tim putra, Timnas putri mereka justru lebih moncer. Mereka sempat menjadi perempat finalis Piala Dunia Wanita FIFA 2007. Di level junior, mereka bahkan mampu mengoleksi trofi Piala Dunia U-17 dan U-20. Sementara di Asia, Timnas putri adalah juara tiga kali. 

2. Sempat jadi kuda hitam di Piala Dunia 1966, Korea Utara babak belur di Piala Dunia 2010

Dikenal Misterius, Ini 6 Fakta Sepak Bola Korea UtaraInstagram.com/hkgdprkfootball

Sepak bola Korea Utara sendiri mulai menjadi pembicaraan publik saat menjadi kuda hitam pada Piala Dunia 1966. Kala itu, mereka mampu menang atas juara dunia tiga kali, Italia dengan skor 1-0. Sayang, di babak perempat final mereka harus kalah dari Potugal. 

Lama tak lolos, Korea Utara kembali berlaga di Piala Dunia pada 2010. Sayang nasib mereka tak sebaik pada tahun 1966. Pada pertandingan pertama, Korea Utara harus langsung meladeni Brasil. Mereka pun kalah 1-2. Kekalahan kedua lebih memalukan saat mereka harus terjungkal 7 gol tanpa balas oleh Portugal. Beruntung, mereka bisa pulang dengan kepala tegak setelah mampu menang 3-0 atas Pantai Gading di pertandingan terakhir. 

Usai gelaran Piala Dunia 2010, berbagai isu pun muncul tentang nasib pemain dan pelatih. Kabar burung menyebutkan bahwa pemerintahan Kim Jong-un yang kecewa menghukum mereka menjadi pekerja paksa di sebuah tambang. Namun, info itu hingga kini belum bisa dikonfirmasi kebenarannya. 

Bahkan, Christopher Green, seorang akademisi olahraga di Universitas Leiden membantahnya. "Saya tidak pernah melihat bukti tim atau pemain 2010 dikirim ke kamp kerja paksa," kata Green, seperti ditulis Bleacher Report. 

3. Miliki stadion terbesar di planet bumi

Dikenal Misterius, Ini 6 Fakta Sepak Bola Korea UtaraInstagram.com/hkgdprkfootball

Predikat sebagai salah satu raksasa Asia juga ditopang dengan fasilitas yang mumpuni. Mereka bahkan memiliki stadion yang terbesar di planet bumi. Stadion yang bernama Rungrado May Day itu mampu menampung 150.000 penonton. Nama stadion ini berasal dari pulau tempat stadion ini berada, Rungrado. Sementara May Day merujuk pada hari buruh internasional. Stadion yang berdiri di atas lahan 207.000 meter persegi itu didesain seperti sebuah kelopak bunga. 

Tak hanya menggelar pertandingan sepak bola, stadion yang dibangun pada tahun 1926 itu juga kerap menjadi venue beberapa event besar seperti Festival Arirang, senam massal, dan festival artistik. 

Baca Juga: 6 Klub Sepak Bola Asal London Selain Chelsea, Arsenal, dan Tottenham

4. Tak ada klub swasta, liga Korea Utara dikuasai oleh klub milik militer dan partai politik

Dikenal Misterius, Ini 6 Fakta Sepak Bola Korea UtaraInstagram.com/hkgdprkfootball

Meski sangat tertutup, liga di Korea Utara yang bernama DPR Korea Premier League juga berjalan layaknya di negara lain. Kompetisi yang diikuti oleh 13 tim ini juga memiliki sistem degradasi dan promosi. Adapun klub yang paling banyak menjuarai liga utama Korea Utara adalah April 25 SC, sebuah tim militer yang berada di bawah naungan kementerian pertahanan. Tak hanya April 25 SC, klub lain di Korea Utara juga dimiliki oleh entitas pemerintah lain seperti Kementerian Perhubungan hingga partai politik. 

Lantaran hanya berada di rangking 14 liga Asia, klub Korea Utara pun hanya bermain di kasta kedua kompetisi asia, yaitu AFC Cup. Meski pada tahun 2019 April 25 sempat menjadi finalis AFC Cup, namun pada 2020 dan 2021 mereka tak mengirimkan wakilnya.

5. Perseteruan dengan Korea Selatan juga berimbas pada sepak bola

Dikenal Misterius, Ini 6 Fakta Sepak Bola Korea UtaraThe Guardian

Kondisi politik di semenanjung Korea memang tak bisa dipisahkan dari sepak bola. Derbi Korea selalu berlangsung panas. Yang terbaru tentu saat keduanya bertemu dalam kualifikasi Piala Dunia 2022 yang berlangsung 2019 lalu di Pyongyang. Meski bermain tanpa gol, pertandingan haram diliput oleh media. Selain itu, manajer tim Korea Selatan, Choi Young-il, mengeluhkan buruknya akomodasi yang disiapkan oleh tuan rumah. 

Kondisi di lapangan juga tak kalah panas. Ia menyebut para pemain Korea Utara seperti sedang mengajak perang. Mereka kerap bermain kasar dengan mengayunkan siku dan tangan, bahkan mendorong pemain saat di udara. “Saya belum pernah melihat yang seperti ini di sepak bola sebelumnya,” katanya seperti dikutip dari The Guardian.

Hal senada juga dikatakan oleh bintang Tottenham Hotspurs, Son Heung-min. “Lawannya sangat kasar. Kami bersyukur bisa kami kembali dari pertandingan seperti itu tanpa cedera."

Korea Utara memang memberikan rekaman DVD pertandingan tersebut kepada pejabat sepak bola Korea Selatan. Namun, TV Korea Selatan, KBS tak menyiarkannya karena kualitas video yang buruk. 

6. Sepak bola Korea Utara jauh tertinggal dari sang rival

Dikenal Misterius, Ini 6 Fakta Sepak Bola Korea UtaraIndependent.co.uk

Pertandingan itu adalah derby pertama yang digelar di Pyongyang sejak tahun 1990. Biasanya, Korea Utara lebih memilih Tiongkok atau Jepang sebagai tuan rumah saat menggelar derby. Secara statistik, Korea Selatan tentu lebih unggul. Dari 25 pertemuan, Taeguk Warriors memenangi 8 pertandingan. Sementara Korea Utara hanya mengantongi 6 kemenangan dengan 11 kali hasil seri. 

Tak hanya secara statistik, rangking FIFA Korea Selatan juga jauh berada di atas Korea Utara. Jika Korea Utara menduduki rangking 115, Korea Selatan ada di posisi 38 dunia. Perbedaan liga mereka pun jauh. Liga Korea Selatan kini menempati posisi 4 Asia, sementara Korea Utara berada di posisi 14. 

Baca Juga: Flat Earth FC, Klub Sepak Bola Nyeleneh Milik Penganut 'Bumi Datar'

Kuncoro Photo Verified Writer Kuncoro

Penikmat tanggal muda

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • erwanto

Berita Terkini Lainnya