Kenalan dengan San Marino, Negara yang Baru Sekali Mencecap Kemenangan

San Marino kini menduduki peringkat terakhir FIFA

Membicarakan tim nasional San Marino tentu tak akan lepas dari deretan kekalahan yang mereka alami. Maklum, negara dengan luas 61,2 kilometer persegi ini telah menelan 162 kekalahan dari total 169 pertandingan internasional yang mereka lakoni.

Bahkan, dua hasil imbang secara beruntun yang mereka dapatkan saat melawan Lechinstein dan Gibraltar pada Europe League beberapa waktu lalu menjadi rekor tanpa kekalahan mereka secara beruntun untuk pertama kali. Lantas, bagaimana sebenarnya performa negara yang berada di semenanjung Italia ini di kancah sepak bola? Berikut ulasannya. 

1. San Marino, negeri mini di semenanjung Italia

Kenalan dengan San Marino, Negara yang Baru Sekali Mencecap KemenanganInstagram.com/visitsanmarino

Meski berdiri sendiri sebagai sebuah negara, San Marino selalu identik dengan Italia. Selain semua daerahnya berbatasan dengan Italia, warga San Marino juga berbahasa Italia. Uniknya, negara ini juga disebut menjadi republik tertua di dunia dengan sejarah lebih dari 1700 tahun yang lalu. Dengan luas wilayah hanya 61 km persegi, San Marino yang juga menjadi negara terkecil kelima di dunia ini hanya memiliki sekitar 30 ribu penduduk. 

Walaupun hampir 2000 penduduknya berprofesi sebagai atlet profesional, hanya segelintir warga San Marino yang memilih menjadi pesepakbola. Bayangkan saja, dalam skuad tim nasional San Marino, hanya tiga orang yang tergolong sebagai pemain profesional. Mereka bermain di Serie C atau kasta ketiga Liga Italia. Sisanya? Seperti ditulis Business Insider, mereka hanya menjadikan sepak bola sebagai sampingan. Para pemain Timnas San Marino umumnya memiliki pekerjaan tetap, mulai dari kasir hingga pedagang pakaian.

2. San Marino kini menduduki peringkat terakhir FIFA

Kenalan dengan San Marino, Negara yang Baru Sekali Mencecap KemenanganInstagram.com/san_marino__football

Dengan kondisi seperti itu, hampir musatahil bagi San Marino untuk menjadi tim profesional. Bahkan, dalam daftar peringkat FIFA terbaru, San Marino berada di terbawah, yaitu posisi 210. Meski begitu, sang pelatih Franco Varella mengaku tak ambil pusaing. "Melatih San Marino adalah sebuah tantangan sendiri bagi saya. Adrenalin saya terus terpacu," ujarnya seperti dilansir dari FIFA.com.  

"Bahkan, ketika orang-orang ingin menunjukkan bahwa San Marino berada di posisi terbawah Peringkat UEFA dan FIFA, saya tidak keberatan," ia menambahkan.

3. Pernah digulung Jerman dengan skor 0-13

Kenalan dengan San Marino, Negara yang Baru Sekali Mencecap KemenanganInstagram.com/san_marino__football

Wajar jika adrenalin Varella terus terpacu, dengan skuad yang seadanya, San Marino adalah lumbung gol bagi tim-tim besar eropa. Bahkan, mereka pernah mencatatkan rekor kebobolan hingga 13 gol tanpa melesatkan satu gol pun ke gawang lawan. Petaka itu terjadi kala San Marino dihajar Jerman 13-0 di tahun 2006 saat menjalani pada kualifikasi Euro 2008.

Tahun lalu, mereka juga pernah dihajar oleh Belgia dan Rusia pada ajang yang sama. Keduanya menjadikan San Marino sebagai lumbung dengan 9 gol tanpa balas. 

Baca Juga: 5 Fakta Unik San Marino, Negara Kecil di Eropa Selatan yang Cantik

4. Mereka hanya pernah sekali menang

Kenalan dengan San Marino, Negara yang Baru Sekali Mencecap Kemenanganhttps://www.instagram.com/san_marino__football/

Kekalahan demi kekalahan seperti sudah menjadi ritual setiap bertanding. Namun, sebuah keajaiban datang di tahun 2004. Untuk pertama kalinya, San Marino mampu mencetak sejarah memenangkan sebuah pertandingan. 

Laga penuh magis itu terjadi kala mereka mengalahkan sesama tim guren Eropa, Leichenstein. Hasil itu mereka raih kala menjalani kualifikasi Piala Dunia 2006. Meski tak membuat mereka lolos ke Piala Dunia, kemenangan itu disambut meriah oleh para pencinta bola di sana. Sejak saat itu hingga 16 tahun, San Marino belum pernah lagi mencicipi kemenangan. 

5. Andy Selva, pahlawan San Marino sepanjang masa

Kenalan dengan San Marino, Negara yang Baru Sekali Mencecap KemenanganInstagram.com/official_andys76
Kemenangan atas Leichenstein 1-0 pada 2004 lalu akan selalu dikenang oleh warga San Marino. Satu-satunya gol yang tercipta kala itu dicetak oleh striker bernama Andy Selva. Nama Selva pun kini abadi sebagai pahlawan sepanjang masa di sana. Bahkan, ia juga tercatat sebagai top skor sepanjang masa dengan 8 gol dari 71 pertandingan yang ia lakoni. 

Jangankan untuk menang, bermimpi untuk mencetak gol rasanya terlalu muluk bagi skuad San Marino. Saat ini yang mereka bisa lakukan adalah mengupayakan agar tak lagi menjadi lumbung gol. Meski begitu, semangat juang pada pemain San Marino perlu diapresiasi setinggi-tingginya. Mereka mengajarkan kita bahwa sepak bola bukan cuma urusan kalah menang. Fai Play adalah yang utama!

Baca Juga: 10 Negara UEFA dengan Ranking FIFA Terbaik Saat Ini, Siapa Rajanya?

Kuncoro Photo Verified Writer Kuncoro

Penikmat tanggal muda

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • erwanto

Berita Terkini Lainnya