Timnas Indonesia, Tuntutlah Ilmu Sampai ke Negeri Tetangga
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kalau ada istilah tuntutlah ilmu sampai ke Tiongkok, rasanya Timnas Indonesia tak perlu jauh-jauh melakukannya. Para negara tetangga sudah cukup memberikan teladan bahwa pengelolaan sepak bola yang baik akan berbuah hasil yang baik pula.
Di level senior, prestasi Timnas bisa dikatakan lebih buruk. Pada babak kualifikasi Piala Dunia, Indonesia yang sudah bermain lima kali, tak sekalipun mengemas poin. Hasil ini tentu harus menjadi evaluasi. Terlebih, negara-negara tetangga kini telah berbenah. Berikut faktanya:
1. Vietnam, raja Asia Tenggara yang masuk 100 besar FIFA
Negara pertama yang seharusnya menjadi tempat Timnas belajar adalah Vietnam. Selain di level junior baru saja menggondol emas SEA Games, mereka juga sangat mendominasi di level Asia Tenggara. Di bawah asuhan pelatih Park Hang-seo, Timnas kelompok umur dan senior tak terkalahkan dalam 27 laga.
Bahkan, di Piala Asia U-23 yang digelar di Tiongkok tahun lalu, Vietnam mampu menjadi runner-up. Mereka hanya kalah 1-2 dari Uzbekistan di final.
Vietnam yang menduduki rangking 94 FIFA juga menorehkan hasil luar biasa pada kualifikasi Piala Dunia. Mereka menduduki posisi pertama di klasemen sementara dengan tiga kemenangan, dua seri, serta tanpa tersentuh satu pun kekalahan.
2. Thailand, sang "pemilik" Asia Tenggara
Meski secara rangking FIFA Thailand masih berada di bawah Vietnam. Namun, sulit dibantah bahwa negeri Gajah Putih ini masih menjadi raja di Asia Tenggara. Mereka mampu menjadi tim tersukses dengan mengoleksi 5 titel juara di Piala AFF.
Di level Asia, mereka juga sempat menjadi juara ketiga Piala Asia pada tahun 1972. Bandingkan dengan Indonesia yang hanya 4 kali lolos tanpa mampu melewati fase grup. Prestasi Thailand berbanding lurus dengan nasib para pemainnya. Pesepakbola Gajah Putih mulai laris manis dilirik oleh beberapa klub Eropa.
Baca Juga: Pelatih Anyar Timnas Indonesia akan Diumumkan di Kongres Tahunan PSSI?
3. Malaysia, rival serumpun yang sudah jauh meninggalkan kita
Negara yang satu ini memang menjadi rival abadi bagi Indonesia. Pertandingan yang mempertemukan keduanya selalu diwarnai drama, baik di luar maupun di dalam lapangan. Namun, harus disadari bahwa saat ini Indonesia berada di bawah Malaysia. Pada laga kualifikasi Piala Dunia, Indonesia dipaksa dua kali bertekuk lutut.
Belum lagi kalau bicara prestasi. Di level Asia Tenggara, Malaysia sudah mengoleksi satu Piala AFF. Sementara Indonesia belum sekalipun. Lalu, bagaimana dengan rangking FIFA? Indonesia yang berada di peringkat 173 tertinggal jauh dengan Malaysia yang menduduki memiliki rangking 154.
4. Myanmar, kuda hitam Asia Tenggara
10 tahun lalu, Myanmar mungkin hanya pelengkap pada berbagai gelaran di Asia Tenggara. Kini, semua berbalik 180 derajat. Timnas Myanmar, terlebih pemain mudanya menjadi perhatian semua negara.
Ini tak lepas dari capaian mereka yang mampu lolos pada Piala Dunia U-20 pada tahun 2015 lalu. Bahkan, pada semifinal SEA Games 2019 lalu, Indonesia harus bersusah payah mengalahkan mereka.
5. Sadarlah, kita sudah jauh tertinggal
Tak hanya empat negara tersebut, sepak bola Indonesia tanpa disadari juga sudah tersalip oleh negara Asia Tenggara yang selama ini tak memiliki riwayat dalam dunia si kulit bundar. Ini bisa terlihat dari perbandingan rangking Timnas dan liga berikut ini.
Editor’s picks
Rangking liga di Asia berdasarkan Asian Footbal Confederation (AFC):
- Thailand (8)
- Filipina (13)
- Vietnam (16)
- Malaysia (18)
- Singapura (19)
- Myanmar (27)
- Indonesia (28)
- Kamboja (31)
- Laos (35)
Rangking negara Asia Tenggara versi FIFA per November 2019 :
- Vietnam (94)
- Thailand (113)
- Filipina (124)
- Myanmar (136)
- Malaysia (154)
- Singapura (157)
- Kamboja (172)
- Indonesia (173)
- Laos (188)
Terbaru, kita dipaksa belajar dari Timnas Vietnam dalam perebutan medali emas di SEA Games 2019. Tanpa mengecilkan peran pemain yang sudah berjuang, permainan kita terlihat masih berada di bawah mereka. Hasil itu juga menambah daftar panjang rekor buruk di SEA Games: 28 tahun tanpa emas.
Baca Juga: Timnas U-16 Lolos, Kini Saatnya Timnas U-19 di Kualifikasi AFC U-19!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.