5 Laga Derby Sekota Antara Tim Besar dan Medioker

Dua klub sekota yang prestasinya jauh berbeda

Pertandingan derby antara dua klub sekota biasanya adalah salah satu laga yang paling menarik disaksikan. Persaingan antar dua klub sekota memang biasanya sengit karena melibatkan faktor sejarah. Apalagi kalau keduanya memiliki prestasi yang tak terlalu berbeda, pasti duel yang tercipta bakal lebih panas.

Meski begitu, ada pula beberapa partai derby antara dua klub sekota yang prestasinya bak langit dan bumi. Pertemuan keduanya memang tetap panas, tapi tak seseru derby lain. Inilah lima derby klub sekota di liga-liga top Eropa yang melibatkan dua klub dengan prestasi jauh berbeda.

1. Derby Barcelona (Barcelona vs Espanyol)

5 Laga Derby Sekota Antara Tim Besar dan MediokerBarcelona vs Espanyol (barcabuzz.com)

Partai derby sekota yang paling populer di Spanyol tentu adalah derby Madrid antara Real Madrid melawan Atletico Madrid. Laga-laga derby lain tak terlalu banyak dikenal, termasuk Barcelona vs Espanyol yang bertajuk Derbi Barceloni. Salah satu alasannya adalah karena derby ini terbilang timpang.

Soal capaian trofi, Barcelona jelas unggul dari Espanyol. Barca sudah mengoleksi tak kurang dari 90 trofi, sedangkan tetangganya baru 4 trofi. Secara head to head pertemuan pun Barca unggul jauh dengan 35 kemenangan dan 6 hasil imbang dari 58 pertemuan di semua ajang. Maka wajar jika gaung derby Barcelona tak semegah derby Madrid.

2. Derby London Barat (Chelsea vs Fulham)

5 Laga Derby Sekota Antara Tim Besar dan MediokerChelsea vs Fulham (sportingpedia.com)

Sementara Premier League Inggris memiliki beberapa klub sekota yang kualitasnya cukup berimbang. Namun ada pula partai derby yang terbilang timpang, misalnya derby London Barat antara Chelsea melawan Fulham. Sebenarnya masih ada klub-klub lain yang terletak di London Barat, tapi yang jaraknya terdekat adalah kedua klub tersebut.

Perbedaan kualitas antara Chelsea dan Fulham terlihat jelas dari jumlah trofi mereka. The Blues punya tak kurang dari 27 trofi mayor, sementara Fulham tak punya satu pun. Prestasi mereka musim lalu pun bak langit dan bumi. Fulham terdegradasi ke divisi Championship, sementara Chelsea justru jadi juara Liga Champions. Benar-benar timpang!

Baca Juga: Dockers Derby, Sebenar-benarnya Derby London yang Kerap Makan Korban

3. Derby Turin (Juventus vs Torino)

5 Laga Derby Sekota Antara Tim Besar dan MediokerJuventus vs Torino (elcomercio.pe)

Dari Serie A Italia, ada derby Turin antara Juventus melawan Torino, dua klub yang kualitasnya jauh berbeda. Sebenarnya, dulu Torino adalah klub yang disegani di Italia. Mereka mengalami masa kejayaan terutama di era 1940-an. Koleksi trofi mereka saat ini pun cukup banyak, yaitu 7 Scudetto serta 5 Coppa Italia.

Akan tetapi, kesuksesan Torino saat ini hanya tinggal fakta sejarah. Kini mereka tertinggal jauh dari rival sekotanya yaitu Juventus yang punya 36 trofi liga, 14 Coppa Italia, 2 Liga Champions, dan sejumlah trofi lain. Ditambah rekor head to head yang memihak ke Juve, tak bisa dibantah bahwa Si Nyonya Tua adalah yang terbaik di Turin.

4. Derby Munchen (Bayern Munchen vs TSV 1860 Munchen)

5 Laga Derby Sekota Antara Tim Besar dan MediokerBayern Munchen vs TSV 1860 Munchen (tz.de)

Mungkin tak banyak yang tahu bahwa Bayern Munchen juga memiliki rival sekota yang merupakan musuh bebuyutan mereka. Klub tersebut adalah TSV 1860 Munchen. Pertemuan antar dua klub kota Munchen tersebut selalu berlangsung panas, tapi tak setenar derby lain karena perbedaan kekuatan yang terlalu jauh.

TSV baru pernah juara Bundesliga 1 kali sepanjang sejarah, sedangkan Bayern adalah klub tersukses di Jerman dengan 31 trofi liga. Keduanya pun terpisah kasta sejak TSV terdegradasi dari Bundesliga di akhir musim 2016/17. Bahkan, kini TSV sudah terpuruk makin dalam karena tengah bermain di kasta ketiga Liga Jerman.

5. Derby Paris (Paris Saint-Germain vs Paris FC)

5 Laga Derby Sekota Antara Tim Besar dan Mediokerpotret Paris Saint-Germain dan Paris FC (bleacherreport.netleparisien.fr)

Terakhir, ada derby Paris antara Paris Saint-Germain melawan Paris FC yang jarang diketahui. Kedua klub memiliki sejarah yang begitu dekat, bahkan Paris FC merupakan pecahan dari PSG pada 1972. Tak seperti PSG yang kini dianggap salah satu klub terkuat di Eropa, Paris FC sejak dulu selalu kesulitan dan jarang bermain di kasta tertinggi.

Kali terakhir Paris FC berada di Ligue 1 adalah pada musim 1978/79. Pada musim tersebut, dua pertemuan antara Paris FC dan PSG berakhir imbang. Saat ini, Paris FC bermain di Ligue 2, dan musim lalu mereka finis di posisi kelima.

Derby antara dua klub sekota akan selalu sengit, tapi beberapa derby memang tidak terlalu poopuler karena perbedaan kualitas antara kedua klub. Bisakah klub-klub medioker di atas menyusul prestasi rival sekota mereka yang jauh lebih mentereng?

Baca Juga: Panas! Inilah 5 Derby Paling 'Keras' di Argentina

Peter Eduard Photo Verified Writer Peter Eduard

Be weird, because being normal is so boring

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Merry Wulan

Berita Terkini Lainnya