Salut, Ini 5 Momen Penuh Respek yang Terjadi di Piala Eropa 2020

Yang utama bukan menang-kalah, tetapi saling respek

Dalam sepak bola, respek dan sportivitas adalah hal yang sangat penting. Respek wajib ditunjukkan kepada pihak lawan, pemimpin pertandingan, penonton, dan semua pihak yang terlibat dalam pertandingan. Semua tim pasti ingin menang, tetapi hal itu tak boleh dicapai dengan menghilangkan respek.

Piala Eropa 2020 memberi beberapa bukti tentang betapa indahnya sepak bola jika pihak-pihak yang terlibat saling menunjukkan respek. Tak hanya para pemain, respek juga ditunjukkan oleh pelatih, penonton, bahkan UEFA sendiri selaku penyelenggara. Inilah 5 momen penuh respek yang terjadi di Piala Eropa 2020.

1. Seluruh publik sepak bola memberikan dukungan pada Christian Eriksen yang kolaps di laga melawan Finlandia

Salut, Ini 5 Momen Penuh Respek yang Terjadi di Piala Eropa 2020Para pemain Finlandia tidak merayakan gol ke gawang Denmark demi menghormati Christian Eriksen. (givemesport.com)

Laga ketiga Piala Eropa 2020 antara Denmark melawan Finlandia diwarnai sebuah insiden mencekam. Gelandang Denmark, Christian Eriksen, tiba-tiba kolaps di tengah pertandingan. Untungnya, Eriksen berhasil diselamatkan berkat respons cepat para petugas medis dan belakangan kondisinya dinyatakan stabil.

Setelah itu, gelombang dukungan pun mengalir kepada Eriksen dari seluruh publik sepak bola. Berbagai cara dilakukan untuk menunjukkan respek kepada Eriksen dan mendoakan kesembuhannya. Misalnya, saat laga dilanjutkan kembali, para pemain Finlandia tak mau merayakan gol ke gawang Denmark demi menghormati Eriksen.

Pertandingan kedua Denmark melawan Belgia dihentikan sejenak untuk memberi penghormatan kepada Eriksen di menit ke-10, sesuai nomor punggung Eriksen. Timnas Wales, Republik Ceko, dan Inggris masing-masing memberikan jersey nomor 10 bernama Eriksen sebelum pertandingan Denmark di babak 16 besar, perempat final, dan semifinal.

Banyak pemain, mantan pemain, klub, timnas, dan fans juga mengirimkan ucapan penyemangat kepada Eriksen melalui media sosial. Bahkan, UEFA menunjukkan respek dengan memberi penghargaan Star of the Match bagi Eriksen di akhir laga melawan Finlandia. Pastilah, semua itu menjadi dukungan moril yang turut membuat Eriksen cepat pulih.

2. David Alaba menutup mulut Marko Arnautovich yang melakukan selebrasi rasis

Salut, Ini 5 Momen Penuh Respek yang Terjadi di Piala Eropa 2020David Alaba berusaha menutup mulut Marko Arnautovich agar tak lakukan selebrasi rasis (skysports.com)

Respek di sepak bola juga ditunjukkan dengan cara mencegah rekan setim melakukan tindakan yang tidak respek kepada pihak lawan. Hal itu dilakukan oleh kapten Timnas Austria, David Alaba, pada laga melawan Makedonia Utara di grup C. Austria menang 3-1 di laga tersebut dan gol ketiga mereka dicetak oleh striker Marko Arnautovich.

Setelah mencetak gol, Arnautovich membuat perayaan gol yang berbau rasis dan Alaba tidak tinggal diam melihatnya. Ia langsung berusaha menutup mulut Arnautovich supaya tidak lanjut mengatakan hal-hal yang menghina tim lawan. Arnautovich sendiri belakangan meminta maaf atas perilaku tersebut dan ia pun dihukum larangan bertanding 1 laga oleh UEFA.

Baca Juga: Alasan Alaba Bungkam Arnautovic saat Austria Kalahkan Makedonia Utara

3. Timnas Belanda memberi penghormatan pada Goran Pandev yang memainkan laga terakhirnya bersama Timnas Makedonia Utara

Salut, Ini 5 Momen Penuh Respek yang Terjadi di Piala Eropa 2020Goran Pandev mendapat penghormatan berupa jersey khusus dari Timnas Belanda (kicker.de)

Tindakan elegan dan penuh respek juga dilakukan oleh Timnas Belanda di laga penutup grup C melawan Makedonia Utara. Kapten Makedonia Utara, Goran Pandev, sudah mengumumkan sebelumnya bahwa itu adalah laga terakhirnya bersama timnas. Makedonia Utara sendiri memang sudah dipastikan tersingkir dari Piala Eropa 2020 ketika itu.

Timnas Belanda pun memberi penghormatan kepada Pandev dengan memberinya jersey Belanda dengan nama Pandev dan angka 122 yang menunjukkan total caps Pandev bersama negaranya. Makedonia Utara akhirnya kalah di laga tersebut. Namun, penghormatan kepada Pandev memang layak ia terima atas kariernya yang luar biasa bersama timnas.

4. Gareth Southgate membela para pemain muda yang gagal saat adu penalti di final

Salut, Ini 5 Momen Penuh Respek yang Terjadi di Piala Eropa 2020Gareth Souhgate memeluk Bukayo Saka setelah gagal penalti di final. (teamtalk.com)

Perjalanan Inggris di Piala Eropa 2020 berakhir dengan menyakitkan. Sempat di ambang gelar juara, Inggris akhirnya harus kalah di final yang digelar di rumah mereka sendiri dari Italia. Kegagalan tiga pemain muda Inggris, Marcus Rashford, Jadon Sancho, dan Bukayo Saka saat mengeksekusi penalti membuat Inggris kalah 2-3 di babak adu penalti.

Beberapa pihak kemudian menyalahkan ketiga pemain tersebut karena kegagalan mereka. Namun, pelatih Inggris, Gareth Southgate, dengan ksatria mengakui bahwa kekalahan itu adalah akibat salahnya. Ia yang memilih susunan pemain untuk adu penalti, termasuk memilih Bukayo Saka sebagai penendang terakhir, padahal Saka masih berusia sangat muda.

Dilansir The Guardian, Southgate juga memuji para pemain Inggris yang sudah tampil maksimal di Piala Eropa 2020. Harry Kane selaku kapten Inggris pun membela para pemain yang gagal penalti dengan menyebut bahwa semua pemain bisa mengalaminya. Benar-benar sikap gentleman dari sang pelatih dan kapten!

5. Meski kecewa, beberapa pemain Inggris tetap mengenakan medali perak yang diberikan setelah kalah di final

Salut, Ini 5 Momen Penuh Respek yang Terjadi di Piala Eropa 2020Gareth Southgate dan beberapa pemain Inggris tetap mengenakan medali runner-up meski kecewa. (goodwordnews.com)

Kalah di final pasti adalah pengalaman yang menyakitkan. Bisa dimaklumi jika beberapa pemain yang kalah di final memilih untuk tidak mengenakan medali perak yang diberikan. Hal itu juga dilakukan sebagian besar pemain Inggris. Setelah dikalungi medali perak, mereka langsung melepaskannya lagi, bahkan sebelum turun dari podium.

Namun, tidak semua pemain Inggris melakukan itu. Laman Sports Joe mencatat ada 7 pemain Inggris yang menunjukkan respek dan jiwa ksatria dengan tetap mengenakan medali tersebut. Salah satunya adalah Jordan Henderson. Gelandang senior Liverpool itu pun mendapat pujian karena sudah memberi teladan yang bagus pada para pemain muda Inggris.

Selain Henderson, ada pula Raheem Sterling, Jordan Pickford, dan Kalvin Phillips yang tetap mengenakan medali perak. Tentu saja pelatih Gareth Southgate pun melakukan hal yang sama untuk memberi contoh pada para pemainnya. Jelas mereka semua patut dipuji karena telah melakukan tindakan penuh respek kepada UEFA meskipun sedang merasa sedih.

 

Itulah 5 momen penuh respek yang terjadi sepanjang Piala Eropa 2020. Semua momen tersebut menunjukkan bahwa sepak bola bukan sekadar tentang menang dan kalah, tetapi tentang saling menghormati antarsemua pihak. Benar-benar teladan yang bagus untuk ditiru oleh fans!

Baca Juga: Aksi Jantan Southgate Bela Trio Inggris yang Gagal Penalti

Peter Eduard Photo Verified Writer Peter Eduard

Be weird, because being normal is so boring

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Atqo

Berita Terkini Lainnya