6 Negara Afrika yang Pernah Lolos dari Fase Grup Piala Dunia
Para pemain Ghana merayakan gol ke gawang Uruguay di perempat final Piala Dunia 2010. (skysports.com)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kualitas sepak bola Afrika belakangan ini makin meningkat. Makin banyak pemain asal Afrika yang berkarier di liga-liga top Eropa dan bisa meraih prestasi. Keberadaan mereka tentu sedikit banyak bisa turut mendongkrak prestasi tim nasional negaranya.
Namun, sejauh ini belum ada negara Afrika yang bisa memenangi turnamen sepak bola paling akbar yaitu Piala Dunia. Sebagian besar negara Afrika yang tampil di Eropa langsung tersingkir sejak fase grup. Hanya enam negara Afrika berikut ini yang pernah berhasil lolos dari fase grup Piala Dunia.
1. Maroko (1986)
Maroko melawan Jerman Barat di babak enam belas besar Piala Dunia 1986. (fifa.com)Negara Afrika pertama yang berhasil lolos dari fase grup Piala Dunia adalah Maroko. Itu terjadi pada Piala Dunia 1986 yang diselenggarakan di Meksiko. Saat itu, Maroko berada di grup F bersama tiga negara Eropa yaitu Inggris, Polandia, dan Portugal.
Hebatnya, Maroko berhasil lolos ke babak gugur sebagai juara grup F. Mereka meraih 1 kemenangan atas Portugal dan 2 hasil imbang dengan Inggris dan Portugal. Pada babak enam belas besar, Maroko bertemu dengan Jerman Barat yang saat itu sudah pernah dua kali juara dunia.
Sesuai dugaan, Maroko akhirnya kalah dari Jerman Barat dan tersingkir. Namun, kualitas Maroko tetap terlihat karena mereka hanya kalah tipis 0-1. Itu menjadi satu-satunya keberhasilan Maroko lolos dari fase grup Piala Dunia. Dalam lima edisi lain yang mereka ikuti, Maroko selalu gugur di putaran pertama.
2. Kamerun (1990)
Para pemain Kamerun merayakan kemenangan atas Argentina di Piala Dunia 1990. (twitter.com/FIFAWorldCup)Kamerun adalah negara Afrika yang paling sering tampil di Piala Dunia. Termasuk Piala Dunia 2022, Kamerun sudah delapan kali lolos. Mereka juga menjadi negara Afrika pertama yang berhasil mencapai perempat final Piala Dunia. Tepatnya, itu terjadi di Piala Dunia 1990 yang digear di Italia.
Kamerun lolos dari fase grup Piala Dunia 1990 sebagai juara. Mereka mengungguli Romania, Argentina, dan Uni Soviet. Kamerun bahkan sempat mengalahkan Argentina yang saat itu masih dibela Diego Maradona. Padahal, saat itu dua pemain Kamerun terkena kartu merah.
Setelah melewati Kolombia di babak enam belas besar, Kamerun bertemu Inggris di perempat final. Sempat unggul 2-1 hingga 10 menit terakhir, Kamerun akhirnya gugur karena Inggris sukses membalikkan kedudukan. Sejak itu, Kamerun belum pernah lagi bisa lolos ke babak knockout Piala Dunia.
Baca Juga: 5 Negara Top Afrika yang Tersingkir di Piala Dunia 2022
3. Nigeria (1994, 1998, dan 2014)
Para pemain Nigeria merayakan gol ke gawang Argentina di Piala Dunia 2014. (skysports.com)Nigeria adalah negara Afrika yang paling sering lolos dari fase grup Piala Dunia. Tim berjuluk Super Eagles ini tiga kali melakukannya dari enam kesempatan tampil.
Kesuksesan pertama mereka terjadi di Piala Dunia 1994. Padahal, itu adalah edisi debut Nigeria di Piala Dunia. Nigeria kemudian kembali lolos dari fase grup Piala Dunia pada edisi 1998 dan 2014. Sayangnya, setiap kali lolos, Nigeria selalu gugur di babak enam belas besar.
Editor’s picks
Nigeria sendiri terakhir kali tampil di Piala Dunia pada 2018. Mereka tidak lolos ke Piala Dunia 2022 karena gugur di putaran terakhir babak kualifikasi.
4. Senegal (2002)
Para pemain Senegal merayakan gol ke gawang Prancis di Piala Dunia 2002. (skysports.com)Berikutnya, ada Senegal, yang berhasil membuat kejutan di Piala Dunia 2002. Itu adalah penampilan perdana Senegal di Piala Dunia, tetapi mereka langsung lolos dari fase grup. Senegal bahkan sempat mengalahkan Prancis yang saat itu berstatus juara bertahan.
Langkah Senegal bahkan belum tertahan di babak enam belas besar. Mereka terus melaju setelah mengalahkan Swedia. Senegal akhirnya baru terhenti di perempat final setelah takluk dari Turki. Setelah edisi 2002, Senegal baru lolos lagi ke Piala Dunia pada edisi 2018 dan 2022.
5. Ghana (2006 dan 2010)
potret para pemain Ghana saat melawan Uruguay di Piala Dunia 2010 (twitter.com/goal)Negara Afrika ketiga yang berhasil mencapai perempat final Piala Dunia adalah Ghana. Tim berjuluk Black Stars ini pertama kali lolos dari fase grup pada edisi 2006, tetapi saat itu mereka gugur di babak enam belas besar. Pada Piala Dunia 2010, barulah Ghana bisa melaju sampai perempat final.
Saat itu, Ghana bahkan punya peluang emas menjadi negara Afrika pertama yang mencapai semifinal Piala Dunia. Berhadapan dengan Uruguay di perempat final, Ghana bisa memastikan kemenangan setelah mendapat hadiah penalti di penghujung laga. Apa daya, eksekusi Asamoah Gyan membentur mistar sehingga Ghana batal menang.
Pertandingan tersebut pun dilanjutkan ke babak adu penalti, dan Ghana akhirnya harus takluk dari Uruguay. Setelah itu, Ghana untuk pertama kalinya gagal melewati babak grup pada Piala Dunia 2014. Bagaimana nasib mereka di Piala Dunia 2022 nanti?
6. Aljazair (2014)
Aljazair melawan Jerman di babak enam belas besar Piala Dunia 2014. (skysports.com)Satu lagi negara Afrika yang pernah lolos dari fase grup Piala Dunia adalah Aljazair. Aljazair sudah pernah empat kali tampil di Piala Dunia.
Namun, mereka baru bisa mencapai babak knockout di Piala Dunia 2014. Saat itu, Aljazair finis sebagai runner-up grup yang berisi Belgia, Rusia, dan Korea Selatan.
Di babak enam belas besar, Aljazair sempat tampil alot hingga menyulitkan Jerman. Sayangnya, pada akhirnya mereka tetap kalah 1-2 melalui babak perpanjangan waktu. Itu adalah penampilan terakhir Aljazair di Piala Dunia hingga kini, karena mereka gagal lolos ke edisi 2018 dan 2022.
Piala Dunia 2022 nanti akan diikuti oleh lima negara Afrika. Mereka adalah Kamerun, Ghana, Maroko, Senegal, dan Tunisia. Adakah dari kelima negara tersebut yang bisa melewati fase grup, atau bahkan melaju hingga lebih jauh lagi?
Baca Juga: 5 Negara Afrika yang Memastikan Diri Lolos ke Piala Dunia 2022
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Berita Terkini Lainnya
