Takluk di Final, 5 Rekor Buruk Ini Gagal Dipatahkan Inggris

Inggris belum pernah menang lawan Italia di turnamen mayor

Impian Inggris untuk jadi juara Piala Eropa 2020 akhirnya kandas. Football is not coming home, setelah Tim Tiga Singa takluk lewat adu penalti dari Italia di final. Inggris pun masih harus menunda mimpi meraih trofi Piala Eropa untuk pertama kalinya.

Kekalahan Inggris di final tak hanya membuat mereka gagal juara. Hasil itu juga memastikan mereka gagal mematahkan sejumlah rekor buruk yang menghantui mereka maupun tim-tim lain sepanjang sejarah. Rekor apa saja? Ini dia 5 rekor buruk yang gagal dipatahkan Inggris gara-gara mereka kalah di final.

1. Puasa trofi mayor terlama

Takluk di Final, 5 Rekor Buruk Ini Gagal Dipatahkan InggrisPuasa trofi mayor yang dialami Timnas Inggris masih berlanjut. (malaymail.com)

Kegagalan jadi juara Piala Eropa 2020 membuat Inggris lagi-lagi harus gagal meraih trofi mayor. Trofi Piala Dunia 1966 masih jadi satu-satunya trofi mayor yang pernah mereka raih. Inggris pun masih jadi negara besar dengan periode puasa trofi mayor terlama, yaitu 55 tahun. Periode itu masih akan berlanjut minimal hingga Piala Dunia 2022 mendatang.

Selain itu, Inggris juga masih jadi negara yang paling sering tampil di Piala Eropa tanpa pernah juara. Hingga kini, mereka sudah pernah 10 kali tampil di Piala Eropa tanpa meraih trofi. Setidaknya, Inggris harus menunggu hingga 2024 untuk menghapus rekor buruk tersebut.

2. Rekor buruk di babak adu penalti

Takluk di Final, 5 Rekor Buruk Ini Gagal Dipatahkan Inggrisreaksi Jadon Sancho saat tendangan penaltinya gagal (skysports.com)

Kekalahan Inggris di final Piala Eropa 2020 terjadi melalui babak adu penalti. Hal itu pun semakin menegaskan bahwa Inggris memang punya kelemahan fatal dalam adu penalti. Termasuk adu penalti lawan Italia, Inggris sudah 5 kali menjalani adu penalti di Piala Eropa, dan mereka hanya sekali menang yaitu pada Piala Eropa 1996.

Sedangkan di Piala Dunia, rekor Inggris adalah sekali menang dari 4 kali menjalani adu penalti. Maka secara total, Inggris hanya memenangi 2 dari 9 adu penalti yang mereka jalani di turnamen mayor, yang artinya persentase kemenangan mereka hanya 22 persen. Miris!

Baca Juga: Gagal Juara Piala Eropa, 3 Pemain Inggris Jadi Korban Rasisme

3. Tak pernah menang melawan Italia di turnamen mayor

Takluk di Final, 5 Rekor Buruk Ini Gagal Dipatahkan InggrisItalia adalah momok Inggris di turnamen mayor (bbc.com)

Rekor lain yang gagal diatasi Inggris adalah rekor head-to-head yang buruk melawan Italia. Sepanjang sejarah, Inggris dan Italia kini sudah 28 kali bertemu di semua ajang. Inggris hanya bisa menang 8 kali, sedangkan Italia sukses 12 kali menang, dan sisanya berakhir imbang.

Bahkan, khusus di turnamen mayor, Inggris belum pernah menang atas Italia. Laga final Piala Eropa 2020 adalah pertemuan ke-5 mereka di turnamen mayor, dan semuanya dimenangkan Italia, dengan 2 di antaranya melalui adu penalti. Mungkin Inggris sebaiknya berdoa agar di masa depan tak harus bertemu Italia di turnamen mayor supaya tak terjegal lagi.

4. Rekor buruk tuan rumah di Piala Eropa

Takluk di Final, 5 Rekor Buruk Ini Gagal Dipatahkan InggrisTak hanya Inggris, Prancis pun pernah kalah di final Piala Eropa meski jadi tuan rumah. (dailypost.ng)

Statistik sepanjang masa Piala Eropa juga menunjukkan bahwa negara tuan rumah justru sulit jadi juara. Piala Eropa 2020 adalah edisi Piala Eropa ke-16 sepanjang sejarah. Dari 16 edisi tersebut, hanya 3 edisi yang pernah dimenangi tuan rumah. Itu pun sudah sangat lama terjadi, yaitu Piala Eropa 1964, 1968, dan 1984.

Meski Piala Eropa 2020 dihelat di beberapa negara Eropa, namun Inggris yang bertindak sebagai tuan rumah final Piala Eropa 2020 punya peluang untuk mematahkan rekor buruk tersebut, tapi mereka gagal. Alhasil, mereka malah jadi menyusul dua negara yang pernah kalah di final sebagai tuan rumah, yaitu Portugal pada 2004 dan Prancis pada 2016.

5. Rekor buruk tim dengan kapten pemain berorientasi menyerang

Takluk di Final, 5 Rekor Buruk Ini Gagal Dipatahkan InggrisHarry Kane gagal memimpin rekan-rekannya jadi juara Piala Eropa 2020. (yorkshirepost.co.uk)

Statistik unik lain yang terjadi di Piala Eropa sepanjang masa, adalah sulitnya sebuah tim jadi juara jika memiliki kapten yang berposisi pemain menyerang. Dari 16 edisi sejauh ini, hanya ada tiga tim yang jadi juara dengan kapten pemain berorientasi menyerang.

Tim pertama adalah Prancis, yang jadi juara Piala Eropa 1984 dengan dikapteni Michel Platini yang berposisi gelandang serang. Lalu pada 1988, Ruud Gullit yang berposisi striker sukses memimpin Belanda jadi juara. Terakhir, Jurgen Klinsmann yang berposisi striker menjadi kapten Jerman saat juara Piala Eropa 1996.

Sedangkan di 13 edisi lainnya, tim juara selalu dikapteni pemain yang berorientasi bertahan, baik kiper, bek, maupun gelandang bertahan. Harry Kane yang jadi kapten Inggris di Piala Eropa 2020 pun tak mampu melawan tradisi itu. Ia dan timnya kalah dari Italia, yang dikapteni oleh Giorgio Chiellini yang berposisi bek tengah.

 

Itulah 5 rekor buruk yang gagal dipatahkan oleh Inggris menyusul kekalahan mereka di final Piala Eropa 2020. Namun meski kalah, Inggris dan para pemainnya tetap berhak berbangga karena penampilan hebat yang mereka perlihatkan hingga bisa sampai ke final. Salut!

Baca Juga: 6 Kekalahan Timnas Inggris Saat Adu Penalti pada Turnamen Besar

Peter Eduard Photo Verified Writer Peter Eduard

Be weird, because being normal is so boring

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Albin Sayyid Agnar

Berita Terkini Lainnya