Argentina Batalkan Pertandingan Persahabatan Lawan Israel
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Timnas Argentina membatalkan pertandingan persahabatan terakhir sebelum Piala Dunia melawan Israel. Dikutip dari BBC, pembatalan ini disebabkan oleh perlakuan Israel terhadap warga Palestina di Jalur Gaza serta status Yerusalem yang sangat sensitif.
1. Belum ada pernyataan resmi dari Argentina
Media massa di Argentina ramai memberitakan pembatalan ini. Bahkan, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, secara pribadi menghubungi Presiden Argentina, Mauricio Macri, dengan harapan agar pertandingan antara kedua negara bisa tetap dilakukan.
Meski demikian, belum ada pernyataan resmi dari asosiasi sepak bola maupun pemerintah Argentina. Menurut jadwal, pertandingan persahabatan antara Argentina dan Israel sejatinya akan dilakukan di Yerusalem pada Sabtu (9/6).
2. Asosiasi sepak bola Palestina menyambut gembira
Editor’s picks
Berita mengenai pembatalan tersebut direspons dengan bahagia oleh banyak pihak di Palestina. Misalnya saja asosiasi sepak bola setempat. Mereka langsung merilis pernyataan resmi yang isinya rasa terima kasih kepada Argentina.
"Nilai, moral dan olahraga telah menang hari ini dan sebuah kartu merah dikeluarkan untuk Israel melalui pembatalan pertandingan," kata ketua asosiasi, Jibril Rajoub, kepada Reuters.
Bukan hanya Palestina yang gembira. Pemain timnas Argentina, Gonzalo Higuain, pun mengaku senang. "Mereka akhirnya melakukan hal yang benar," ujarnya dalam sebuah wawancara dengan ESPN.
3. Status Yerusalem masih diperdebatkan
Rajoub dan lembaganya dijadwalkan melangsungkan konferensi pers pada Rabu (6/5). Ia mengucapkan terima kasih kepada "timnas Argentina yang dipimpin Lionel Messi". Sebelumnya, ia sempat menyarankan warga Palestina untuk membakar bendera dan kaos Messi jika pertandingan tetap diselenggarakan.
Awalnya kedua tim akan bertemu di stadion di Haifa. Namun, dikutip dari The Guardian, Israel sengaja memindahkan lokasi pertandingan ke Yerusalem. Alhasil, warga pun mengecam keras keputusan tersebut. Apalagi baru sebulan sebelumnya Amerika Serikat memindahkan kedutaan besar mereka dari Tel Aviv ke Yerusalem.