Dianggap Singgung Rusia, FIFA Peringatkan Bek Kroasia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Moskow, IDN Times - Kemenangan Kroasia atas Rusia berbuntut panjang. Domagoj Vida, pemain belakang yang mencetak gol di pertandingan tersebut, harus diperingatkan oleh FIFA karena dianggap menyinggung Rusia dengan membawa pesan politik dalam sebuah video.
1. Ia mengatakan "kemenangan untuk Ukraina"
Setelah menyingkirkan Rusia di babak perempat final, muncul sebuah video di salah satu akun YouTube. Video tersebut memperlihatkan Vida dan salah satu rekan timnya, Ognjen Vukojevic, mengirimkan pesan tentang hasil tersebut.
Vida mengatakan "kemenangan untuk Ukraina" dan kemudian disusul Vukojevic yang menambahkan "Kemenangan ini untuk Dynamo dan Ukraina... ayo Kroasia". Sejauh ini, tidak diketahui pasti siapa yang mengunggah video itu.
2. FIFA mengirimkan surat peringatan kepada Vida
Editor’s picks
Beredarnya video tersebut membuat FIFA turun tangan. Dikutip dari Sky Sports, badan sepak bola dunia itu langsung melakukan investigasi dan kemudian mengirimkan surat peringatan kepada Vida.
"Kami bisa mengonfirmasi bahwa komite disipliner FIFA telah mengirimkan sebuah peringatan kepada pemain Domagoj Vida karena pernyataannya dalam sebuah video menyusul pertandingan Piala Dunia FIFA 2018 antara Rusia dan Kroasia," tulis FIFA.
Tak ada hukuman apapun yang dijatuhkan kepada Vida. Ia sendiri membela diri dengan berkata,"Tak ada politik dalam sepak bola. Itu hanya gurauan untuk teman-temanku di Dynamo Kiev. Aku mencintai Rusia dan Ukraina."
3. Hubungan Rusia dan Ukraina memanas terkait aneksasi Crimea
Vida dan Vukojevic sama-sama bermain untuk klub Ukraina, Dynamo Kiev. Tidak jelas apakah memang video itu diperuntukkan secara personal bagi anggota timnya di Kiev atau untuk dipublikasikan secara luas.
Sementara itu, hubungan Rusia dan Ukraina memanas setelah Vladimir Putin memerintahkan aneksasi Crimea pada 2014 lalu. Pemerintahan Putin mengklaim tidak stabilnya kondisi politik dan sosial di Ukraina menyebabkan warga Crimea yang mayoritas pro-Rusia ingin memisahkan diri. Namun, Ukraina geram dan menuding Rusia mendukung gerakan separatis.
Baca juga: Kisah Gareth Southgate sebelum Melatih Inggris, Jadi Kapten di Usia 23