Kisah Mengharukan Bapak dan Anak yang Diterbangkan FIFA ke Rusia

#WorldCup2018 :')

Tak semua penggemar sepak bola bisa menyaksikan Piala Dunia secara langsung meski pertandingan digelar di negara sendiri. Itu yang terjadi kepada warga Meksiko, Beto Granados, yang batal menonton pertandingan El Tri pada Piala Dunia 1986.

1. Di hari pertandingan, istrinya melahirkan anak kedua

Kisah Mengharukan Bapak dan Anak yang Diterbangkan FIFA ke RusiaESPN/Tom Marshall

Seperti dilaporkan ESPN, Beto sudah memegang tiket pertandingan antara tuan rumah Meksiko melawan Bulgaria pada 15 Juni 1986. Suasana hatinya riang karena ia adalah pendukung berat Manuel Negrete dan kawan-kawan. Ditambah lagi ia sedang menantikan kehadiran anak keduanya yang diprediksi lahir beberapa pekan kemudian.

Namun, Tuhan berkata lain. Pada pagi hari sang istri, Leticia, ternyata sudah merasakan kontraksi. Keduanya pun pergi ke rumah sakit. Dokter mengatakan bahwa Leticia akan melahirkan hari itu juga. "Sebagai seorang suami, ya kamu harus menunggui istrimu," kata Beto.

2. 32 tahun kemudian, Beto bisa menyaksikan Meksiko bersama putranya

Kisah Mengharukan Bapak dan Anak yang Diterbangkan FIFA ke Rusiatwitter.com/miseleccionmxEN

Beto mungkin tak menyangka bahwa suatu hari, ia justru akan bisa menonton Piala Dunia secara langsung bersama Roberto, sang putra yang ditungguinya di hari Meksiko mengalahkan Bulgaria. Tapi, memang inilah yang terjadi.

32 tahun kemudian, tepat di hari ulang tahun Roberto, keduanya sama-sama berada di Rusia untuk bersiap menonton timnas kesayangan mereka melawan juara bertahan Jerman. Bahkan, Beto dan Roberto tidak perlu mengeluarkan uang sepeserpun sebab FIFA yang membiayai semua keperluan mereka selama berada di Rusia.

3. FIFA menilai kisah bapak dan anak ini sangat mengharukan

Kisah Mengharukan Bapak dan Anak yang Diterbangkan FIFA ke Rusiatwitter.com/miseleccionmxEN

Kehadiran mereka di Rusia tak terlepas dari campur tangan FIFA. Tahun lalu, FIFA membuat kompetisi menulis esai bertajuk "Bawa Seseorang yang Spesial". Roberto menulis 350 karakter esai yang berisi kisah ayahnya tersebut. Dari 13.000 esai yang dikirim oleh warga asal 150 negara, FIFA menilai kisah itu yang paling mengesankan.

Meski begitu, Roberto sempat ragu apakah benar ia dan ayahnya jadi berangkat. Ini karena Meksiko diguncang gempa pada September 2017. FIFA mengiriminya email dengan awalan "kami berduka" yang Roberto kira berisi kabar bahwa mereka membatalkan kemenangannya.

Ternyata FIFA berduka atas gempa yang terjadi dan keduanya tetap berangkat ke Rusia. Roberto pun mengaku optimis dengan timnas Meksiko saat ini. "Aku melihat bahwa pada diri timnas sekarang, dalam skuat ini, ada kepercayaan diri [bahwa mereka bisa jadi juara]," kata Roberto.

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya