Warga Arab Saudi Terancam Tonton Piala Dunia Secara Ilegal

Belum dapat hak siar dari beIN Qatar

Jutaan warga Arab Saudi yang ingin mendukung timnas mereka sepertinya harus mencari cara lebih keras. Kemungkinan besar mereka takkan bisa menyaksikan pertandingan pembuka melawan Rusia pada Kamis (14/6) karena alasan krisis diplomatik.

1. Arab Saudi terlibat permusuhan diplomatik dengan Qatar

Warga Arab Saudi Terancam Tonton Piala Dunia Secara Ilegalinstagram.com/theafchub

Untuk kawasan Timur Tengah, FIFA telah mempercayakan hak siar secara eksklusif kepada jaringan media beIN Sports. Sialnya bagi Arab Saudi, beIN Sports yang berkantor pusat di Doha sebenarnya dimiliki oleh pemerintah Qatar.

Hubungan Arab Saudi dan Qatar sendiri tidak berjalan baik dalam setahun terakhir. Arab Saudi, yang turut menggandeng Persatuan Emirat Arab (PEA) dan Bahrain, memutuskan relasi diplomatik dengan Qatar.

Ketiganya bahkan memblokir aktivitas ekspor-impor Qatar ke wilayah mereka masing-masing. Ini karena menurut Arab Saudi dan negara-negara sekutunya, Qatar mendukung kelompok ekstremis di Timur Tengah sehingga membuat kawasan itu tidak stabil. Qatar--yang akan menjadi tuan rumah pada Piala Dunia 2022--membantah tuduhan itu.

2. FIFA mencoba menengahi, tapi belum ada jalan keluar

Warga Arab Saudi Terancam Tonton Piala Dunia Secara Ilegalinstagram.com/theafchub

Hingga detik-detik terakhir menjelang pembukaan Piala Dunia, Arab Saudi belum juga mengamankan hak siar. Kekhawatiran pun muncul bila warga Arab Saudi akan memilih jalur ilegal demi tidak ketinggalan pertandingan penting. Salah satunya adalah melalui streaming gratis yang sarat akan pembajakan.

Beberapa hari sebelumnya, Arab Saudi sempat meminta tolong kepada FIFA untuk menjadi penengah. Hanya saja, belum ada titik terang. Dalam wawancara dengan Bloomberg, Menteri Olahraga Arab Saudi, Turki Al-Shaikh, menuduh Qatar sengaja memanfaatkan situasi.

Perwakilan Qatar disebut telah bertemu FIFA dan Arab Saudi, tapi mereka belum sepakat mengenai harga hak siar yang akan dibayarkan. Ia mengklaim FIFA sudah menyebut harga hak siar sebesar kurang lebih Rp 488 miliar. "Saudi sudah menunjukkan niat baik," ujarnya.

3. Penggemar sepak bola kesal karena politik jadi penghalang

Warga Arab Saudi Terancam Tonton Piala Dunia Secara Ilegalinstagram.com/theafchub

Menurut Arab News, warga Arab Saudi mengungkapkan kekecewaan karena tak bisa menyaksikan pertandingan-pertandingan krusial di Piala Dunia. "Aku kesal dan terganggung karena ada intervensi politik dalam olahraga," kata salah satu warga yang dikutip media tersebut.

"Piala Dunia ini adalah pesta olahraga terbesar untuk negara ini dalam waktu yang sangat lama dan semua orang seharusnya bisa menyaksikannya secara gratis, tidak bayar. Ada banyak alternatif di pasar gelap, tapi sebagian besar warga akan melewatkan pertandingan Arab Saudi di Piala Dunia."

4. Pembajakan jadi hal yang sulit dihindari

Warga Arab Saudi Terancam Tonton Piala Dunia Secara Ilegalinstagram.com/beinsports

Dikutip dari Variety, dalam beberapa bulan terakhir muncul satelit-satelit pembajak yang dikenal dengan BeoutQ milik Arab Saudi. Satelit-satelit tersebut bertugas untuk mengambil siaran premium dari beIN Sports dan menyiarkannya kepada jutaan warga Arab Saudi.

Cara yang sama diprediksi akan digunakan selama Piala Dunia. Qatar sendiri memang kehilangan salah satu pemasukan terbesarnya akibat blokade. Pasalnya, Arab Saudi menjadi pasar terbesar beIN Sports dengan sekitar 900.000 pelanggan.

Untuk urusan satelit pembajak itu, Qatar sudah melaporkan kepada FIFA dan Arabsat, operator satelit di kawasan Arab--yang sebagian sahamnya dimiliki Arab Saudi. Namun, Arabsat belum juga mengambil tindakan untuk menyudahi pembajakan tersebut.

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya