Dilema Pengungsi Suriah: Mendukung Timnas Tapi Memprotes Pemerintah

Antara dukung atau gak

Mendukung tim nasional negara dalam pertandingan sepak bola adalah luapan rasa nasionalisme bagi sebagian orang. Mereka bahkan rela untuk mendukung negaranya dengan berbagai cara. Hal ini yang juga dilakukan oleh para pengungsi Suriah di Australia. 

Dilema Pengungsi Suriah: Mendukung Timnas Tapi Memprotes Pemerintahmbnat.com
Namun ternyata hal itu tak seperti semudah yang disangka. Para pengungsi Suriah ini dihadapkan situasi dilematis saat pertandingan leg kedua antara Australia vs Suriah dalam lanjutan play-off kualifikasi Piala Dunia 2018.

Dilema pengungsi di negeri orang. 

Dilema Pengungsi Suriah: Mendukung Timnas Tapi Memprotes PemerintahReuters via theguardian.com
Obay Al-Akul salah satu dari 5,1 juta pengungsi Suriah di Australia. Dia mengaku bahwa dirinya sedang bimbang. Satu sisi dia mendukung tim nasional. Sebaliknya, dia juga memprotes pemerintah Suriah saat ini.
Menurutnya, dongeng keberhasilan sepak bola Suriah sangat kontras jika dibanding dengan 400.000 nyawa melayang akibat konflik horizontal di negeri Suriah. "Bagaimana saya bisa mendukung tim ini ketika begitu banyak warga sipil terbunuh di Suriah. Bagaimana mungkin saya mendukung ketika terlalu banyak atlet ditangkap dan beberapa di antaranya dibunuh oleh rezim karena mereka mendukung revolusi Suriah," kata Al Akul seperti dilansir dari theguardian.com

George Salloum, yang juga warga keturunan Suriah di Australia justru berpendapat bahwa hal ini bagus bagi negara yang menempati peringkat FIFA ke-75 itu. "Orang mengira seluruh negara sedang hancur, tapi ini menunjukkan (kepada) dunia bahwa kita masih di atas sana dan berkembang. Negara ini masih berdiri dan berjalan, dan orang-orang sangat bangga dengan Suriah," ujarnya. 

Banyak pihak sedang menyoroti kondisi sepak bola Suriah yang dinilai telah dikooptasi oleh pemerintah. Mulai dari kewajiban memasang foto Presiden Bashar Al Assad di setiap pertandingan hingga tindak kekerasan terhadap atlet yang anti-pemerintah. "Tim ini bukanlah tim sepak bola. Ini adalah tim politik. Ini adalah tim diktator," ujar pengamat sepak bola Suriah, Anas Ammo.

Baca juga: Lolos Play-off Piala Dunia, Ini 7 Fakta Menyedihkan Timnas Suriah

Kekerasan terhadap pemain sepak bola yang anti pemerintah.

Dilema Pengungsi Suriah: Mendukung Timnas Tapi Memprotes PemerintahAP via espn.com

Konflik segitiga antara pihak pemerintah, Islamic State of Iraq and Syria (ISIS), dan kelompok pemberontak lain membuat kira-kira 12 juta orang harus mengungsi ke luar Suriah. Kisruh yang kemudian berimbas ke sepak bola dengan berbagai permasalahan antara lain terbaginya kompetisi domestik, stadion yang beralih fungsi menjadi markas militer, hingga adanya pembunuhan terhadap pemain sepak bola yang anti-pemerintah, seperti dilansir dari espn.com.

Ammos seorang wartawan kelahiran Suriah mengatakan setidaknya ada 13 pemain sepak bola hilang atau ditahan oleh pemerintah sementara 50 lainnya diketahui tewas di tangan pasukan pemerintah sejak tahun 2011.

Timnas Suriah sendiri dipastikan gagal melaju ke putaran final Piala Dunia 2018 di Rusia setelah kalah dari Australia dengan agregat skor 3-2 pada Selasa (10/10) waktu setempat. 

Baca juga: Peluang Lolos Piala Dunia Terbuka, Warga Suriah Malah Galau

Topik:

Berita Terkini Lainnya