Salah Satu Legenda Chelsea Meninggal Dunia Akibat Serangan Jantung
Salah satu legenda Chelsea, Ray Wilkins, meninggal dunia pada hari ini yang berusia 61 tahun akibat serangan jantung. Semasa hidupnya, ia juga pernah menjadi bagian dari Chelsea saat menjadi pemain maupun sebagai asisten pelatih. Seperti apa kiprahnya di dunia sepakbola semasa hidup?
1. Sebelumnya sempat mengalami koma di rumah sakit
Dilansir dari Espnfc.com, Ray Wilkins mengalami serangan jantung pada pekan lalu dan sempat dirawat di rumah sakit St. George's Hospital selama beberapa hari hingga akhirnya meninggal dunia. Pihak klub Chelsea yang menjadi karier Ray saat menjadi pemain dan asisten pelatih di sana turut merasakan kehilangan yang sangat mendalam mendengar kejadian ini. Tak lupa, pihak klub Chelsea sendiri mengucapkan turut berbela sungkawa atas meninggalnya Ray Wilkins melalui cuitan di akun resmi Twitter mereka.
"Everybody associated with Chelsea Football Club is devastated to learn of the passing of our former player, captain and assistant coach, Ray Wilkins. Rest in peace, Ray, you will be dreadfully missed," - Twitter (@ChelseaFC)
Tak hanya Chelsea saja, ketiga klub Inggris lainnya, Manchester United, Crystal Palace, dan QPR juga merasakan duka yang sangat mendalam dan juga menuliskan kalimat ucapan bela sungkawa melalui akun Twitter mereka masing-masing.
2. Karier Ray Wilkins saat masih menjadi pemain
Dilansir dari Theguardian.com, semasa hidup Ray Wilkins memulai karier sebagai pemain profesional bersama Chelsea pada tahun 1973 hingga 1979. Namun, setelah dari Chelsea pindah ke salah satu rival mereka, Manchester United, pada tahun 1979 hingga 1984. Sempat menorehkan prestasi bersama Manchester United saat menjuarai Piala Inggris di musim 1982/1983 dan Piala Charity Shield pada tahun 1983. Setelahnya, pindah ke Italia dengan bergabung bersama AC Milan selama 3 tahun sejak tahun 1984 hingga 1987.
Tak puas, Ray memutuskan bermain untuk klub Perancis, Paris Saint Germain di tahun 1987, namun hanya bertahan selama beberapa bulan saja. Pada akhirnya kembali ke Britania Raya dengan bergabung bersama salah satu raksasa Skotlandia, Glasgow Rangers, dan bertahan selama 2 tahun yakni sejak tahun 1987 hingga 1989. Di sana, ia meraih 2 gelar dalam 1 musim yakni menjuarai Liga Skotlandia dan Piala Liga Skotlandia di musim 1988/1989. Setelah dari Glasgow Rangers, Ray bermain kembali di Inggris dengan bergabung bersama QPR selama 5 tahun yakni tahun 1989 hingga 1994.
Dalam kurun 3 tahun terakhir sebelum memutuskan gantung sepatu, Ray setidaknya bermain untuk 6 klub, yakni Crystal Palace, kembali ke QPR, Wycombe Wanderes, Hibernian, Milwall, dan Leyton Orient. Ray sendiri juga pernah tergabung dalam skuad timnas Inggris dan pernah juga menjadi kapten timnas Inggris pada saat itu. Tercatat, Ray juga pernah bermain di Piala Dunia 1982 dan 1986 serta Piala Eropa 1980. Ray mengoleksi penampilan bersama timnas Inggris sebanyak 84 kali dengan 3 gol yang dicetaknya selama membela timnas Inggris.
3. Ray juga berkarier sebagai pelatih
Saat masih menjadi pemain QPR, Ray sendiri pernah menjadi pelatih sekaligus pemain di sana sejak 1994 hingga 1996. Akan tetapi, setelah gantung sepatu Ray memantapkan diri menjadi pelatih dengan Fulham sebagai klub pertama yang ditanganinnya. Sayangnya, hanya bertahan selama 1 musim saja. Setelahnya, ray justru lebih banyak berperan sebagai asisten pelatih di klub Chelsea, Watford, Milwall, timnas Inggris U-21, Fulham, dan Aston Villa. Ray kembali menjadi pelatih saat ditawarkan menjadi pelatih timnas Jordania, sayangnya hanya bertahan selama beberapa bulan saja. Terakhir kali Ray terlibat di dunia sepakbola sebagai asisten pelatih Aston Villa pada tahun 2015 lalu.
Selamat jalan, Ray WIlkins.