5 Lonceng Kebangkitan Manchester City, MU Harus Ekstra Waspada!

2. Lini serang yang mulai menggila

Pemain Manchester City Joao Cancelo mencetak gol kedua ke gawang West Bromwich Albion pada pertandingan Liga Inggris di Stadion The Hawthorns, West Bromwich, Rabu (27/1/2021) dini hari. City pesta gol 5-0 dan naik ke puncak klasemen sementara. ANTARA FOTO/Pool via REUTERS/Nick Potts

Problem lini serang juga sempat menjadi masalah yang mesti dihadapi City. Ketergantungan mereka pada sosok Kevin De Bruyne kerap membuat serangan-serangan yang mereka lancarkan mudah dipatahkan oleh lawan. Kini, masalah itu juga sudah teratasi.

Pergerakan pemain depan yang lebih cair, ditopang oleh distribusi bola yang apik dari lini belakang dan lini tengah, membuat serangan City kembali tajam. Bahkan, dalam tiga laga terakhir Premier League, City mampu menorehkan 11 gol.

City pun saat ini masuk sebagai jajaran tiga tim terproduktif di Premier League, bersama dengan Liverpool dan Manchester United. Total, mereka sudah mencatatkan 36 gol, sama dengan torehan United, dan hanya beda satu gol dengan Liverpool.

3. Konsistensi performa

Pemain Manchester City merayakan gol ke gawang West Bromwich Albion pada pertandingan Liga Inggris di Stadion The Hawthorns, West Bromwich, Rabu (27/1/2021) dini hari. City pesta gol 5-0 dan naik ke puncak klasemen sementara. ANTARA FOTO/Pool via REUTERS/Laurence Griffiths

Buah dari apiknya lini serang dan lini pertahanan City, permainan tim besutan Guardiola ini pun kini lebih konsisten. Mereka tidak lagi menunjukkan inkonsistensi, laiknya yang mereka tunjukkan di awal musim hingga pekan 13 lalu.

Total, tujuh laga Premier League terakhir sukses City akhiri dengan kemenangan. Sejak terakhir kali kalah dari Tottenham Hotspur pada pekan 9, City belum tersentuh lagi oleh kekalahan hingga pekan 20 ini. Dari 11 laga terakhir, City menang sembilan kali dan imbang dua kali.

4. Moncernya beberapa pemain kunci

Instagram.com/ilkayguendogan

Apiknya penampilan City ini, selain karena perubahan taktikal dan skema yang diterapkan Guardiola, juga ditopang oleh moncernya performa beberapa pemain kunci. Selain De Bruyne, ciamiknya nama-nama macam Ilkay Guendogan dan John Stones membuat City mampu tampil stabil.

Hadirnya sosok Guendogan membuat lini tengah City semakin bertenaga. Stamina dan daya jelajahnya yang tinggi membuat lini tengah semakin stabil. Ia bisa naik membantu serangan, sekaligus membantu lini pertahanan dengan tekel dan intersepnya.

Kemudian, kehadiran Stones di lini pertahanan membuat distribusi bola City dari lini belakang makin hidup. Ia mampu jadi titik awal serangan saat Rodri ditekan oleh lawan. Tidak cuma itu, Stones juga jadi tandem yang pas untuk sosok Ruben Dias.

5. Tidak lagi mengandalkan satu sosok

Manchester City. (Twitter.com/EFL)

Poin ini berlaku untuk lini serang. Di awal musim, City terlalu mengandalkan sosok Kevin De Bruyne dalam menyerang. Alhasil, ketika De Bruyne dihentikan lawan, serangan City mampat. Namun sekarang, City mulai bisa menyerang dengan lebih cair.

Dalam laga lawan West Brom, permutasi pemain di lini depan lebih terlihat. Mereka juga mampu mengalirkan bola lebih cepat sehingga membuat lini pertahanan lawan kelimpungan. Semua itu dilakukan tanpa kehadiran De Bruyne yang tengah menepi karena cedera hamstring.

Dari situ, tampak bahwa Manchester City sudah tidak bergantung lagi pada satu pemain saja. Mereka kembali menjadi sebuah unit yang mampu saling bersinergi dengan satu tujuan: Meraih kemenangan.

Nah, dengan tanda-tanda kebangkitan tersebut, Manchester United yang kini berada di peringkat kedua klasemen harus ekstra waspada. 

Baca Juga: 6 Pencetak Gol Terbanyak Manchester City Saat Ditangani Pep Guardiola