Agar Nasib Xavi Tidak Seperti Lampard dan Solskjaer

Lampard dan Solskjaer terhitung gagal

Jakarta, IDN Times - Seseorang boleh saja menjadi legenda klub sebagai pemain. Namun, ketika dia kembali ke klub tersebut sebagai manajer, kesuksesan belum tentu mengiringi. Hal itu berpotensi dialami oleh Xavi Hernandez di Barcelona.

Xavi baru saja diresmikan menjadi pelatih baru Barcelona, mengisi kursi kosong usai Ronald Koeman dipecat. Dengan segudang pengalamannya kala menangani Al-Sadd, Xavi dipercaya dapat membuat Barcelona kuat lagi seperti dulu. Apalagi, Al-Sadd juga banyak meraih prestasi bersama Xavi di Qatar.

Namun, tetap saja ada beberapa hal yang perlu diperhatikan Xavi. Banyak legenda yang pada akhirnya gagal meraih prestasi, ketika kembali ke klubnya.

1. Frank Lampard dipecat oleh Chelsea

Agar Nasib Xavi Tidak Seperti Lampard dan SolskjaerPelatih Chelsea Frank Lampard tertunduk lesu meninggalkan lapangan setelah pertandingan final Piala FA 2020 melawan Arsenal, di Stadion Wembley, London, Inggris, 1 Agustus 2020. Chelsea secara resmi memecat Lampard menyusul hasil buruk yang ia dapatkan dalam lima pertandingan terakhir yang hanya menang sekali dan menelan tiga kekalahan, ANTARA FOTO/Arsip Foto Reuters- Adam Davy

Sebagai pemain, Frank Lampard sudah memberikan segalanya buat Chelsea. Trofi Premier League dan Liga Champions mendarat ke Stamford Bridge semasa dia bermain untuk The Blues. Atas dasar status legenda ini, Lampard dikontrak sebagai manajer oleh Chelsea pada awal musim 2019/20.

Sayang, ketika kembali sebagai manajer, Lampard tidak bisa mempersembahkan banyak hal untuk Chelsea. Satu-satunya kebanggaan yang bisa diberikan kepada Chelsea adalah membawa tim asal London itu jadi runner-up Piala FA dan finis di posisi keempat Premier League 2019/20.

Pada musim 2020/21, tekanan mulai menghampiri Lampard sebagai manajer. Alhasil, setelah serangkaian hasil buruk, hubungan antara Chelsea dan Lampard sebagai manajer tuntas. Di media sosial pribadinya, Lampard sempat mengungkapkan kekecewaannya usai dipecat.

"Saya kecewa karena musim ini tidak punya kesempatan dan waktu untuk membawa tim melangkah lebih jauh. Saya belum membawa tim ini ke level yang lebih tinggi," ujar Lampard.

Baca Juga: 5 Legenda yang Dipecat Klubnya Ketika Menjadi Pelatih, Ada Lampard!

2. Ole Gunnar Solskjaer yang kini jadi bulan-bulanan

Agar Nasib Xavi Tidak Seperti Lampard dan SolskjaerOle Gunnar Solskjaer (skysports.com)

Ketika menjadi pemain Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer adalah sosok yang dipuja di Old Trafford. Mendapat julukan Baby Face Assassin, Solskjaer terkenal sebagai supersub yang kerap membawa MU keluar dari situasi sulit.

Atas dasar inilah, plus lamanya bekerja di bawah Sir Alex Ferguson, Solskjaer dianggap sebagai juru selamat MU yang mengalami penurunan level sejak musim 2013/14. Namun, apa yang dipersembahkan Solskjaer nyatanya jauh dari harapan.

Solskjaer urung membawa MU berubah jadi tim kuat seperti dulu. Paling banter, dia sukses membawa MU ke final Liga Europa 2020/21. Dia belum mampu membawa Setan Merah menjuarai Premier League. Malah, musim 2021/22, United tampil inkonsisten di bawah asuhannya.

Kursi manajerial Solskjaer di pertengahan musim 2021/22 bahkan terancam. Meski manajemen sudah berkomitmen mempertahankannya, tidak ada jaminan posisi Solskjaer aman sampai akhir musim kelak.

3. Xavi berpotensi dapat tekanan berat

Agar Nasib Xavi Tidak Seperti Lampard dan Solskjaerpotret Xavi Hernandez (instagram.com/Xavi)

Memang, rata-rata legenda yang jadi manajer di klub yang dibesarkannya jarang merengkuh kesuksesan. Filippo Inzaghi dan Clarence Seedorf gagal bersama AC Milan. Di level Timnas, Marco van Basten dan Diego Maradona pun gagal membawa negaranya, Belanda dan Argentina, berprestasi.

Hal yang sama juga berpeluang dialami Xavi Hernandez. Apalagi, dia datang di tengah karut marut yang tengah melanda Barcelona selepas kepergian Lionel Messi. Tekanan yang dia dapat akan jauh lebih besar dibandingkan di Al-Sadd.

Namun, jika mampu melewati itu, Xavi bisa jadi seperti Pep Guardiola di Barcelona, atau Zinedine Zidane bersama Real Madrid, yang membawa tim asuhannya berkibar di Spanyol dan Eropa. Apalagi, Xavi juga sudah punya ide yang jelas tentang bagaimana timnya akan bermain kelak.

Baca Juga: Mengulas Taktik Xavi, Cocok Buat Barcelona Gak Ya?

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya