Agen Pemain Sepak Bola: Antara Cuan dan Ibadah

Menjadi agen bukan sekadar cari cuan, tapi juga ibadah

Jakarta, IDN Times - Kamu tahu Jorge Mendes, Mino Raiola, atau bahkan seorang Gabriel Budi Liminto? Yap, mereka adalah sosok-sosok yang kerap disebut sebagai agen pemain.

Biasanya, agen pemain kurang dikenal atau dilupakan sama sekali perannya dalam sepak bola profesional. Mereka kerap tenggelam dengan popularitas dari pemain, manajer atau pelatih, hingga elemen sepakbola lainnya, termasuk pemilik klub.

Namun, peran agen di sepakbola sejatinya tak kalah penting. Ibaratnya agen itu merupakan tenaga pemasaran.

Harus diakui oleh seluruh pemain, manajer atau pelatih, dan elemen lainnya dalam sepak bola, agen punya peran penting dalam karier mereka.

Tak semua pemain punya kemampuan memasarkan diri yang baik. Maka dari itu, perlu sentuhan dari agen agar para pemain, manajer atau pelatih, dan elemen lainnya bisa bekerja di sebuah klub atau tim nasional.

Pelatih Madura United, Rahmad Darmawan, bahkan mengakui peranan penting agen. Peran sebagai tenaga pemasaran, menurut RD (sapaannya), begitu membantu karier dari seluruh elemen di sepakbola.

Tapi, menjadi agen pemain tak mudah. Proses panjang harus dilewati pula. Ditambah, sang agen harus mendapat pengakuan resmi dari FIFA.

Sertifikat harus dipegang oleh sang agen. Itu bisa didapat dengan mengikuti kursus yang biasanya diselenggarakan oleh FIFA dan harus diverifikasi federasi setempat, PSSI dalam kaitannya dengan Indonesia.

1. Tak sembarangan jadi agen pemain

Agen Pemain Sepak Bola: Antara Cuan dan Ibadahtelegraph.co.uk

Mino Raiola dan Jorge Mendes merupakan dua agen super yang begitu dikenal di sepak bola Eropa dan dunia. Kesuksesan keduanya tentu tak diraih begitu saja, karena jalannya berliku.

Di Indonesia, belakangan Gabriel Budi Liminto kerap disebut dan mejeng di media mainstream Indonesia. Bukan tanpa alasan, karena Gabriel dalam lima tahun terakhir mampu mempromosikan sejumlah pemain top di Indonesia.

Ilija Spasojevic, In Kyun-oh, hingga Sylvano Comvalius, jadi pemain yang didampingi oleh Gabriel. Selain itu, dia juga sempat menemani sejumlah pemain profesional Indonesia untuk meniti karier ke luar negeri. Terbaru, Asnawi Mangkualam Bahar yang dipromosikannya ke Ansan Greeners.

Menjadi agen pemain memang sudah diimpikan oleh Gabriel. Dia mengawali kariernya sebagai agen super dengan bekerja di di PT Indo Bola Mandiri.

"Ketertarikan jadi agen karena saya pernah baca di media, ini peran yang penting terhadap perkembangan pemain, apalagi waktu bursa transfer. Puji Tuhan jalan terbuka, saya pun bekerja di salah satu agensi milik Pak Eko Subekti," ujar Gabriel kepada IDN Times.

Tak begitu saja Gabriel jadi agen. Dia harus mengikuti kursus terlebih dulu bersama FIFA. Setelah menyelesaikan kursus dan mendapatkan sertifikat, Gabriel harus melewati proses verifikasi terlebih dulu bersama PSSI.

Lepas proses tersebut, barulah Gabriel Budi resmi menjadi agen. Intinya, untuk menjadi agen yang resmi dan diakui memang perlu lisensi terlebih dulu.

"Saya pernah ambil kursus FIFA Player Agent License. Setelah resmi, mendapat sertifikat dan lolos verifikasi, saya dapat surat tugas untuk memantau pemain di Asia dan Australia," ujarnya.

2. Berkeliling Asia dan Australia untuk mencari pemain

Agen Pemain Sepak Bola: Antara Cuan dan IbadahAgen sepak bola asal Surabaya, Gabriel Budi Liminto. Ia juga disebut sebagai salah satu super agen di sepak bola Indonesia. Instagram/@gabrielbudi

Sertifikat dan verifikasi layaknya lampu hijau buat seorang agen buat mencari hingga memasarkan pemain. Setelah mendapatkannya, Gabriel langsung berkeliling Asia dan Australia untuk mencari pemain yang bisa masuk ke bawah manajemennya.

Gabriel tak sembarangan dalam mengajak pemain masuk di bawah manajemennya. Kualitas permainan cuma jadi salah satu syarat, dan ada faktor pendukung lain yang ditetapkan olehnya.

Selain kompetensi atau kualitas, karakter dan komitmen pemain tersebut, jadi syarat yang ditetapkan Gabriel. Ketika semua itu ada, barulah dia akan bernegosiasi dengan sang pemain, walau terkadang tidak semua berjalan mulus.

"Kriteria saya dalam memilih pemain ada tiga. Pertama karakter, lalu komitmen, dan kompetensi. Karena pemain bagus tanpa karakter dan kompetensi, sama saja dengan omong kosong." ujar Gabriel.

Tiga syarat ini ternyata mengantarkan Gabriel jadi salah satu agen terbaik di Indonesia dan mendampingi sejumlah pemain lokal maupun asing yang hebat.

Baca Juga: Kisah Mesra Jorge Mendes dan Wolves

3. Pengaruh agen bagi seorang pemain

Agen Pemain Sepak Bola: Antara Cuan dan IbadahIDN Times / Arief Rahmat

Salah satu pemain senior di PSM Makassar, Zulkifli Syukur, mengakui agen memang jadi sosok yang penting untuk pemain. Selain membantu mengurusi administrasi, kehadiran agen juga bisa menjadi penghubung antara pemain dan klub.

"Kalau menurut saya, kehadiran agen tentu sangat positif, terutama untuk membantu pemain dalam hal memilih klub," ujar Zulkifli kepada IDN Times.

Zulkifli mengungkapkan, dengan adanya agen, opsi klub bagi pemain tidak hanya sebatas di dalam negeri saja. Terbuka juga kesempatan bagi para pemain membela klub luar negeri.

"Untuk mereka yang ingin main di luar negeri, memang sebaiknya menggunakan jasa agen karena biar segala urusan untuk ditangani langsung oleh agen," ujarnya.

4. Tak cuma pemain, pelatih juga ternyata menggunakan jasa agen

Agen Pemain Sepak Bola: Antara Cuan dan IbadahIDN Times/Hendy Wardhana

Selain pemain, ternyata pelatih juga menjadi pihak yang kerap menggunakan jasa agen. Salah satunya adalah Rahmad Darmawan. RD (sapaan akrabnya) berujar pernah menggunakan jasa agen untuk melancarkan proses negosiasi dengan klub, terutama saat melatih di Malaysia.

"Ada beberapa kali saya menggunakan agen. Ketika saya melatih di Malaysia, lalu untuk kedua kalinya saya harus melatih Sriwijaya FC. Saya meminta agen untuk membantu bernegosiasi. Lalu, ketika saya melatih di Persipura Jayapura juga sama. Jadi, ada beberapa momen memang saya membutuhkan agen," ujar RD.

RD juga mengungkapkan, dengan menggunakan jasa agen, benar-benar membantunya dalam melakukan proses pendekatan kepada klub. Memang, beberapa klub kadang lebih leluasa bicara kepada agen soal nilai kontrak maupun hak-hak dari pelatih atau pemain.

Hal itu juga tak lepas dari sifat sungkan yang kerap diperlihatkan pelatih atau pemain, saat bicara soal nilai kontrak dan hal lainnya. Jadi, ketika pelatih berhadapan langsung dengan klub, RD mengungkapkan, ada rasa sungkan yang sering muncul. Di sinilah, peran agen terasa untuk para pelatih atau pemain.

"Karena memang kadang-kadang klub atau pemilik itu juga lebih bisa merasa nyaman kalau bicara dengan agen, terutama ketika tertarik mereka akan bernegosiasi atau bicara mengenai apapun yang berkaitan dengan calon pelatih yang diincar," ungkap RD.    

Baca Juga: Madura United Rasa Brasil Jelang Piala Menpora 2021

5. Peran penting agen di era industri sepak bola

Agen Pemain Sepak Bola: Antara Cuan dan IbadahLiga-indonesia.id

RD mengungkapkan, sejatinya pemain atau pelatih dewasa ini perlu menggunakan jasa agen. Bukan jadi hal yang tabu di era industri sepak bola seperti sekarang, karena manajemen olahraga juga tengah berkembang.

"Oh iya, betul (pemain atau pelatih menggunakan jasa agen). Jadi, ini bukan hal yang tabu menurut saya. Selain itu, setiap pemain sudah mulai belajar, untuk mempunyai tenaga pemasaran, dalam hal ini ya agen," ujar RD.

Selain mencarikan klub, agen juga sebenarnya bisa menjual pemain atau pelatih ke pihak sponsor. Dengan demikian, nilai jual pemain atau pelatih tersebut akan lebih tinggi.

6. Hati-hati agen bodong

Agen Pemain Sepak Bola: Antara Cuan dan IbadahInstagram.com/zulkifli_03_syukur

Pemain atau pelatih juga harus cerdas dalam memilih agennya. Sebab, banyak pula ada oknum yang mengaku agen, namun tak memiliki lisensi. Namanya juga tak terdaftar di federasi.

Biasanya, mereka hanya mengandalkan koneksi dengan klub lokal. Tapi, saat ada masalah soal kontrak, tak jarang mereka menghilang

Zulkifli berpesan agar lebih berhati-hati dalam memilih agen. Kadang, ada orang yang berperan sebagai perantara saja, tetapi mengaku sebagai agen.

"Sebelum memakai jasa agen ada baiknya ditelusuri dulu, apakah memang dia terdaftar sebagai atau hanya sebatas penghubung dengan klub yang bersangkutan. Kadang, ada yang seperti itu," ujarnya.

7. Pandemik COVID-19 memukul agen

Agen Pemain Sepak Bola: Antara Cuan dan IbadahAgen sepak bola asal Surabaya, Gabriel Budi Liminto. Ia juga disebut sebagai salah satu super agen di sepak bola Indonesia. Instagram/@gabrielbudi

Menurut RD, ada komisi yang lazim didapatkan agen ketika berhasil mendaratkan pelatih atau pemain ke sebuah klub. Eks pelatih Persipura dan Sriwijaya itu mengungkapkan, biasanya ada perjanjian khusus soal itu dalam kontrak.

"Iya, betul wajib (soal komisi untuk agen). Jadi, kami memberikan agent fee. Kami wajib memberikannya sesuai dengan perjanjian, rata-rata sih 10 persen dari nilai kontrak atau DP," ungkap RD.

Pandemik COVID-19 tentu berdampak besar untuk agen, terutama yang aktivitasnya lebih banyak di Indonesia. Dengan adanya pengurangan gaji yang didapat pelatih atau pemain, plus terhentinya kompetisi, hal itu berpengaruh kepada pendapatan dari agen.

Gabriel merasakan hal tersebut. Pandemik COVID-19 memberikan dampak besar terhadap penghasilannya. Namun, dia mengaku mampu berpikiran positif. Saat kompetisi di Indonesia mandek, nyatanya tetap ada jalan terbuka untuknya.

"Masa pandemik tentu berdampak (kepada agen). Tetapi, saya coba terus berpikir positif. Syukur, ada pintu tertutup, maka lainnya dibukakan oleh Tuhan. Ada beberapa kesepakatan pemain di luar negeri dan sponsor," ungkap Gabriel Budi.

Apa yang dikatakan Gabriel tidak salah. Beberapa pemain yang berada di bawah naungannya, seperti Asnawi Mangkualam dan Ryuji Utomo, hijrah ke luar negeri. Menelisik akun Instagram milik Gabriel, ada juga salah satu brand yang bekerja sama dengannya untuk urusan sponsor.

Intinya, jadi agen pemain nyatanya adalah pekerjaan yang menyenangkan baginya. Lebih jauh, bagi Gabriel menjadi pekerjaan yang mulia, karena bisa membantu pemain atau pelatih dalam menggapai mimpi-mimpi yang terperam dalam benak.

Baca Juga: Keren, Asnawi Mangkualam Cetak Sejarah Bersama Ansan Greeners

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya