Akankah Thomas Tuchel Cocok dengan Chelsea?

Sosok Tuchel punya plus minus buat Chelsea

Jakarta, IDN Times - Thomas Tuchel resmi diperkenalkan menjadi manajer anyar Chelsea pada Rabu (27/1/2021) dini hari WIB. Dia menggantikan posisi Frank Lampard yang sebelumnya dipecat karena gagal meningkatkan performa tim.

Sosok asal Jerman ini memang tengah menganggur. Selepas dipecat sebagai pelatih Paris Saint-Germain (PSG), ia belum memiliki klub lagi. Arsenal digadang-gadang sempat ingin merekrutnya, tetapi pada akhirnya tetap percaya pada sosok Mikel Arteta.

Tuchel akan menangani The Blues 18 bulan plus tambahan satu tahun. Lalu, formasi dan taktik macam apa yang akan dipakai?

1. Tuchel adalah sosok bergelimang gelar

Akankah Thomas Tuchel Cocok dengan Chelsea?skysportaustria.at

Pada awalnya, nama Tuchel tidak terlalu dikenal, bahkan di kampung halamannya sendiri, Jerman. Prestasinya dari 2009-2014 cuma mengantarkan Mainz tampil stabil di ajang Bundesliga. Barulah ketika menangani Borussia Dortmund, namanya harum di seantero Eropa.

Bersama Dortmund, terlepas dari kegagalannya memutus dominasi Bayern Muenchen, ia tetap gemilang. Satu gelar DFB Pokal pada musim 2016/17, ia persembahkan buat Dortmund. Catatannya bersama klub berjuluk Die Schwarzgelben itu juga apik.

Dari 107 laga, Tuchel mampu mengantarkan Dortmund menang 67 kali, imbang 23 kali, dan kalah 17 kali di semua ajang. Persentase kemenangannya juga terbilang apik, yakni 62,6 persen. Berkat catatannya ini, PSG pun kepincut mendatangkannya ke Parc des Princes.

Bersama PSG inilah, Tuchel mulai bergelimang gelar. Menangani PSG selama dua setengah musim, ia sanggup mempersembahkan dua trofi Ligue 1, satu trofi Coupe de France, satu trofi Coupe de la Ligue, serta dua trofi Trophee des Champions.

Bukan cuma itu, Tuchel juga mampu mengantarkan PSG melenggang ke partai final Liga Champions 2019/20. Mereka gagal menjadi juara setelah takluk dari Bayern Muenchen di partai final. Melihat raihan ini, bisa disebut Tuchel adalah sosok yang sudah bergelimang gelar.

Baca Juga: [BREAKING] Thomas Tuchel Resmi Jadi Manajer Anyar Chelsea

2. Taktik dan skema yang biasa diterapkan Tuchel

Akankah Thomas Tuchel Cocok dengan Chelsea?bundesliga.com

Tuchel sejatinya memiliki pendekatan yang tidak jauh berbeda dengan Juergen Klopp. Tim-tim yang ia tangani kerap memeragakan pressing dengan intensitas tinggi, serta sistem penjagaan yang menerapkan man-to-man marking.

Sekilas, hal ini tidak jauh beda dengan sepak bola Heavy Metal Football yang diterapkan Klopp. Apalagi, Tuchel juga senang menggunakan skema dasar 4-3-3, skema yang juga rutin diterapkan Klopp di Dortmund dan Liverpool. Namun, tetap ada perbedaan di antara keduanya.

Jika Klopp baru berubah menjadi sedikit lebih pragmatis dalam beberapa musim terakhir, lain hal dengan Tuchel. Baik itu di Dortmund maupun PSG, ia tidak segan menerapkan skema dasar 3-5-2 atau 5-3-2 di tim yang diasuhnya. Skema ini biasa ia terapkan saat menghadapi tim yang agresif.

Dari segi taktik, Tuchel memiliki fleksibilitas yang apik. Hal ini jadi keuntungan buat Chelsea, mengingat saat ditangani Lampard, Chelsea kerap tidak memiliki rencana cadangan saat permainan mereka dihentikan lawan. Pragmatisme Tuchel ini akan membawa Chelsea jadi lebih baik.

Akan tetapi, Tuchel juga mampu memperagakan permainan atraktif. Nantinya, Tuchel bisa saja memaksa gelandang-gelandang tengah Chelsea untuk menekan lawan dengan tinggi, sehingga membuat para penyerang Chelsea bergerak dengan leluasa di area sepertiga akhir lawan.

3. Keuntungan dan kerugian Chelsea jika merekrut Tuchel

Akankah Thomas Tuchel Cocok dengan Chelsea?abcnews.al

Dengan taktiknya yang lebih fleksibel, Tuchel dapat membuat level permainan Chelsea meningkat. Mereka akan belajar tidak hanya menyerang secara atraktif dan agresif, tetapi juga bertahan dengan baik dari serangan lawan.

Pelatih berusia 47 tahun itu diprediksi mampu berkomunikasi baik dengan para pemain Chelsea. Beberapa di antara mereka bahkan pernah ada yang diasuh Tuchel, seperti Thiago Silva atau Christian Pulisic, atau pemain-pemain asal Jerman, seperti Kai Havertz dan Timo Werner. Ia bakal cepat beradaptasi di tim.

Tuchel juga dikenal sebagai sosok yang ramah. Ia tidak akan segan memeluk para pemainnya selepas laga. Namun, Tuchel juga memiliki reputasi sebagai manajer yang dingin. Ia bagai profesor yang pendekatannya kadang terlalu metodis dan akademik. Siapa yang tidak cocok dengannya, bisa-bisa langsung ditendang keluar dari skuat.

Tuchel juga dikenal agak temperamental dan tidak bisa menahan emosi. Ketika di PSG, ia pernah bersitegang dengan direktur klub, Leonardo, lantaran kebijakan transfer klub yang acak-acakan. Perselisihan ini pula yang disinyalir membuatnya terusir dari PSG.

Hal ini pun rentan terjadi di Chelsea. Jangan heran jika nanti kalian mendengar Tuchel berbicara di media tentang buruknya manajemen dalam melakukan transfer, atau hal-hal lain yang memang tidak sejalan dengan filosofinya. Jika itu terjadi, Thomas Tuchel bisa saja menjadi manajer ke-13 yang dipecat Roman Abramovich dari Chelsea.

Baca Juga: Performa 5 Pelatih Chelsea Era  Abramovic, Lampard Terburuk 

Topik:

  • Ilyas Listianto Mujib

Berita Terkini Lainnya