Apa Beda Makna Underdog dan Kuda Hitam?

Kedua istilah itu beda secara makna dan asal-usul

Jakarta, IDN Times - Dalam setiap turnamen atau kompetisi olahraga, termasuk sepak bola, dua istilah ini kerap mencuat ke permukaan, yaitu underdog dan kuda hitam. Keduanya merepresentasikan keajaiban di dalam kompetisi, tak terkecuali Piala Eropa 2020.

Dalam gelaran tersebut, ada banyak tim yang dijuluki sebagai underdog dan kuda hitam. Mereka adalah Denmark, Turki, Republik Ceko, Ukraina, hingga Swiss. Memang, beberapa kisah akhirnya sukses ditorehkan tim-tim non-unggulan tersebut di Piala Eropa 2020.

Namun, bukan itu yang akan menjadi bahasan dalam tulisan ini. Di sini, kita akan membahas mengenai perbedaan istilah antara underdog dan kuda hitam.

Loh, memang ada bedanya? Iya, dong. Berikut IDN Times menjabarkan perbedaannya untuk kamu.

1. Underdog lebih kepada tim yang tak diunggulkan

Apa Beda Makna Underdog dan Kuda Hitam?Leicester City juara Premier League musim 2015/2016. (goal.com)

Baca Juga: Mengenal Istilah Underdog di Kompetisi Sepak Bola

Menilik asal-usul istilah, underdog berasal dari anjing yang kerap kalah dalam lomba adu anjing di Amerika Serikat pada masa lampau. Anjing yang kalah biasanya akan terlentang di atas anjing yang menang, sehingga disebut underdog.

Alhasil, dalam penerapan istilahnya, underdog kerap direpresentasikan sebagai tim yang tidak diunggulkan. Dilansir Premier Skills English, underdog dijabarkan sebagai tim yang tidak diperhitungkan oleh orang banyak.

Salah satu contoh underdog yang paling dikenal adalah Leicester City. Di musim 2015/16, awalnya banyak orang mengira Leicester tidak akan meraih gelar juara Premier League. Mereka pun menjadi underdog.

Namun, apakah nantinya underdog itu jadi juara atau tidak, itu perkara lain. Leicester menjadi underdog yang dikenang karena pada akhirnya mampu meraih gelar juara Premier League 2015/16, mengungguli tim-tim besar.

2. Kuda hitam adalah istilah yang berbeda

Apa Beda Makna Underdog dan Kuda Hitam?planetfootball.com

Nah, berbeda dengan underdog, istilah kuda hitam memiliki makna lain. Secara sejarah, ia berasal dari novel gubahan Benjamin Disraeli yang berjudul The Young Duke, yang menceritakan kemenangan Duke of St. James, sosok yang awalnya diragukan.

Istilah kuda hitam juga makin terkenal dengan balutan cerita The Black Stallion pada 1946 silam. Kala itu, Alec Ramsey meraih sukses di dunia balap kuda berkat seekor kuda hitam yang ia temui di atas kapal. Kuda ink akhirnya ia beri nama The Black Stallion dan menjadi legenda.

Masih dilansir Premier Skills English, kuda hitam atau dark horse, digambarkan sebagai tim yang awalnya tidak dikenal, baik itu secara materi atau kekuatan, tetapi tiba-tiba mampu meraih prestasi di sebuah kompetisi.

Mungkin jika bicara kuda hitam, salah satu kisah yang menarik perhatian adalah tim FC Porto di musim 2003/04. Ketika itu, melawan ekspektasi publik, mereka mampu meraih gelar juara Liga Champions. Di bawah komando Jose Mourinho, Porto berjaya di Eropa.

3. Dua istilah itu beda-beda tipis

Apa Beda Makna Underdog dan Kuda Hitam?Twitter/Football__Tweet

Jadi, secara asal-usul dan makna, istilah underdog dan kuda hitam ini memang sudah berbeda. Yang satu, ibaratnya, menggambarkan pecundang, sedangkan yang satunya lagi menggambarkan tim antah berantah yang tidak dikenal.

Tetapi, istilah underdog dan kuda hitam ini kerap jadi inspirasi. Tidak cuma di sepak bola, namun dalam hidup secara keseluruhan. Mereka sejatinya menggambarkan siapa pun manusia di muka bumi ini, bisa meraih kesuksesan.

Baca Juga: Istilah Kuda Hitam dan Kaitannya di Kompetisi Sepak Bola

Topik:

  • Jihad Akbar

Berita Terkini Lainnya