Ban Serep Tira-Persikabo Jadi Berlian dan Masuk Timnas

Syahrul sempat menjalani masa sulit di Tira-Persikabo

Jakarta, IDN Times - Sampai sekira 2019, Syahrul Trisna Fadillah tidak menjadi pilihan utama di Tira-Persikabo. Ketika tim berjuluk Laskar Pajajaran itu tampil apik di Liga 1 2019, Tira-Persikabo masih mengandalkan nama Angga Saputra.

Padahal, Syahrul sejatinya bukan kiper kaleng-kaleng. Dia pernah mengantarkan PS TNI U-21 menjuarai gelaran Indonesia Soccer Championship pada 2016 silam. Ketika itu, dia satu tim dengan sosok-sosok macam Roni Sugeng dan Dimas Drajad.

Namun, begitu dipercaya membela tim Tira-Persikabo (tim hasil perubahan nama PS TNI) pada 2018 lalu, kesempatan tak kunjung datang baginya. Meski begitu, Syahrul tetap bersabar dan menanti kesempatan itu tiba.

Akhirnya, kesempatan yang ditunggu Syahrul datang ketika 2020. Selepas Angga hengkang dari Tira-Persikabo, Syahrul langsung menahbiskan diri sebagai penjaga gawang andalan dengan performa ciamiknya.

1. Potensi Syahrul mulai mencuat pada 2020

Ban Serep Tira-Persikabo Jadi Berlian dan Masuk TimnasSyahrul Trisna Fadillah, kiper Tira-Persikabo (instagram.com/syahrulfadil1)

Kendati Liga 1 2020 hanya berjalan selama tiga laga, momen itu sudah cukup bagi Syahrul untuk menunjukkan potensi. Laga Tira-Persikabo lawan Persita Tangerang jadi momen Syahrul merebut posisi kiper utama tim dari tangan Dwi Kuswanto, yang akhirnya juga hengkang ke Persela.

Syahrul tampil ciamik di laga itu. Beberapa penyelamatan yang dia lakukan membuat lini serang Persita tidak berkutik. Tira-Persikabo menang 3-1 kala itu, sebelum akhirnya Liga 1 2020/21 tertunda, lalu terhenti sepenuhnya karena pandemik COVID-19.

Jelang Liga 1 2021/22 bergulir, Syahrul juga tampil apik dalam beberapa laga uji coba. Salah satunya yaitu ketika Tira-Persikabo berhadapan dengan Timnas U-22 Indonesia. Ketika itu, dia main bagus dan menjadi tembok di bawah mistar gawang tim.

Kini, potensi Syahrul itu makin terasah di gelaran Liga 1 2021/22. Sejauh ini, dia menjadi kiper dengan torehan penyelamatan tertinggi di liga, yakni 17 kali penyelamatan. Syahrul mengungguli Ega Rizky dan Syaiful.

Tidak cuma itu, kemampuan Syahrul juga sudah terendus oleh Timnas Indonesia. Dia jadi pemain Tira-Persikabo yang masuk ke dalam daftar 36 pemain yang menjalani pemusatan latihan (TC), bersama Didik Wahyu Wijayance.

Baca Juga: Rudy Eka Minta Timnas Wanita Indonesia Waspada di Piala Asia

2. Syahrul adalah shot stopper andal

Ban Serep Tira-Persikabo Jadi Berlian dan Masuk TimnasSyahrul Trisna Fadillah, kiper Tira-Persikabo (instagram.com/syahrulfadil1)

Sebagai kiper, Syahrul memiliki kemampuan shot stopping (menghentikan tembakan yang baik). Kemampuannya sebagai shot stopper ini merupakan perpaduan dari refleks dan lompatannya yang baik.

Syahrul juga memiliki daya jangkau yang baik. Dengan tinggi badan kurang lebih mencapai 1,8 meter, dia mampu menjangkau bola-bola yang sulit. Hal itu tampak dalam dua laga terakhir Liga 1 2021/22 yang dilalui Tira-Persikabo.

Ketika menghadapi Barito Putera, Syahrul mampu menunjukkan reaksi yang apik terhadap semua sepakan yang dilancarkan para pemain Barito Putera. Yang jadi unik adalah, Syahrul mampu bereaksi dengan cepat seiring sepakan atau sundulan yang dilepaskan para pemain Barito.

Hal yang sama juga tampak saat Tira-Persikabo melawan Persib Bandung. Meski dihujani sepakan para penembak jitu seperti Marc Klok, Mohammed Rashid, serta Wander Luiz, Syahrul tetap tegak. Berbekal refleks dan lompatan apiknya, dia mampu menghentikan semua peluang Persib.

Alhasil, kemampuan apik Syahrul ini menular kepada tim secara keseluruhan. Lawan Barito Putera, Tira-Persikabo menang 3-0. Sedangkan lawan Persib, Tira-Persikabo mampu bermain imbang 0-0. Dari bawah mistar gawang, Syahrul membawa pengaruh positif untuk tim.

3. Apa-apa yang perlu Syahrul perbaiki di tim

Ban Serep Tira-Persikabo Jadi Berlian dan Masuk TimnasSyahrul Trisna Fadillah, kiper Tira-Persikabo (instagram.com/syahrulfadil1)

Syahrul sudah membuktikan diri sebagai kiper jempolan, lewat beberapa penyelamatan yang dia lakukan untuk Tira-Persikabo. Namun, bukan berarti Syahrul tidak memiliki kekurangan. Salah satu yang kudu dia perbaiki adalah masalah distribusi bola.

Syahrul kadang kerap terlihat tegang ketika menguasai bola. Hal itu tentu akan jadi sesuatu yang membahayakan, terutama ketika Tira-Persikabo berhadapan dengan lawan yang gemar melakukan pressing. Bola terebut, bisa saja akan terjadi gol untuk Tira-Persikabo.

Masih banyak waktu bagi Syahrul Trisna Fadillah mengembangkan diri di gelaran Liga 1 2021/22 ini. Seiring latihan dan juga pertandingan yang dia jalani, kemampuan Syahrul akan berkembang dengan sendirinya.

Baca Juga: [BREAKING] Tira-Persikabo Akhirnya Menang di Liga 1 2021/22

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya