Barcelona Vs Benfica: Menanti Revolusi Xavi

Barcelona berubah di tangan Xavi

Jakarta, IDN Times - Barcelona akan menghadapi laga penentuan di fase grup Liga Champions 2021/22. Mereka akan bersua Benfica di Camp Nou, Rabu (24/11/2021) dini hari WIB. Kemenangan jadi hal mutlak buat Barcelona di laga ini.

Sebab, Barcelona masih terancam gagal lolos ke fase gugur. Meski meraih dua kemenangan lawan Dynamo Kiev, permainan mereka belum meyakinkan. Kini, mereka sudah berbenah dengan mendatangkan Xavi Hernandez sebagai pelatih baru.

Nah, seperti apa perubahan yang sudah Xavi berikan, dan seberapa besar pengaruh dari perubahan tersebut terhadap hasil yang akan didapat Barcelona di laga lawan Benfica?

1. Barcelona kembali jadi tim dominan

Barcelona Vs Benfica: Menanti Revolusi XaviBarcelona vs Real Sociedad. (antaranews.com/ANTARA FOTO/Reuters-Albert Gea)

Barcelona sempat kehilangan identitas ketika ditangani Ronald Koeman. Alih-alih bermain dengan mengandalkan penguasaan bola, Barcelona justru jadi tim yang kerap melepaskan umpan-umpan panjang dan mengandalkan serangan balik.

Sekarang, Xavi mencoba mengembalikan identitas Barcelona yang hilang. Upayanya ini berhasil. Saat melawan Espanyol, Barcelona jadi tim yang dominan perkara penguasaan bola, dengan persentase 66 persen dan total umpan 663.

Dari dominasi ini juga, Barcelona jadi tim yang lebih sering mencetak peluang. Total, mereka menorehkan 16 tembakan, unggul empat tembakan dari yang dilepaskan Espanyol. Dalam satu pertandingan, Xavi sukses mengembalikan lagi identitas Barcelona sebagai tim yang lihai soal penguasaan bola.

Baca Juga: Apes Banget Wonderkid Barcelona, Rumahnya Kemalingan

2. Umpan-umpan tajam yang kembali terlihat

Barcelona Vs Benfica: Menanti Revolusi XaviBarcelona vs Real Sociedad. (antaranews.com/ANTARA FOTO/Reuters-Albert Gea)

Untuk menegaskan penguasaan bola di tim, Barcelona kembali gemar melepas umpan-umpan pendek. Ketika menghadapi Espanyol, hal ini jadi sesuatu yang sering terlihat. Persentase kesuksesan umpan Barcelona di laga tersebut, mencapai 89 persen.

Hebatnya lagi, progresi umpan yang dilakukan Barcelona ini mengikuti juga cara main dari Espanyol. Saat Espanyol main dengan 4-1-4-1, Barcelona memanfaatkan area half-space. Sedangkan ketika Espanyol main dengan skema lima bek, Barcelona memanfaatkan sayap.

Dalam rangka memanfaatkan half-space dan area sayap ini, peran Sergio Busquets dan Frenkie de Jong sebagai distributor bola di tengah jadi kunci. Umpan-umpan tajamnya jadi salah satu cara Barcelona membelah pertahanan lawan dan terbilang efektif.

Dominasi Barcelona terjaga berkat umpan-umpan tajam ini. Tidak cuma itu, kombinasi-kombinasi yang diperagakan para pemain depan, seperti Memphis Depay, Gavi, dan Ilias Akhomach, sukses menghancurkan kerapatan lini pertahanan Espanyol. Barcelona kembali jadi tim agresif.

3. Bekal bagi Barcelona jelang menghadapi Benfica

Barcelona Vs Benfica: Menanti Revolusi XaviBarcelona vs Real Sociedad. (antaranews.com/ANTARA FOTO/Reuters-Albert Gea)

Permainan atraktif dan dominan dari Barcelona jadi bekal yang bagus jelang laga lawan Benfica. Mereka punya kesempatan besar untuk membalas dendam, apalagi Barcelona juga kalah di pertemuan pertama dari Benfica di Da Luz.

Namun, Barcelona tetap harus waspada. Benfica punya potensi melancarkan serangan-serangan balik berbahaya, saat mereka mendapat tekanan. Namun, jika memang Xavi sukses menerapkan idealismenya soal Barcelona yang harus terus menguasai bola, setidaknya hasil positif bisa mereka dapat.

Baca Juga: 5 Pelatih Terburuk Barcelona Sepanjang Sejarah, Minim Gelar Juara

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya