Bingung, Jack Grealish Jadi Bubur Lawan Tottenham Hotspur

Jack Grealish masih harus beradaptasi

Jakarta, IDN Times - Jack Grealish datang ke Manchester City dengan ekspektasi tinggi. Bagaimana tidak, ManCity sampai harus merogoh kocek sebesar 100 juta poundsterling atau setara Rp2 triliun agar bisa merekrut Grealish dari Aston Villa.

Namun, ternyata Grealish belum mampu menjawab ekspektasi besar tersebut. Di laga Community Shield, dia gagal memberikan impak bagi lini serang, sehingga akhirnya ManCity harus mengakui keunggulan Leicester City dengan skor tipis 0-1.

Pada laga perdana Premier League 2021/22, Grealish masih mempertontonkan kebingungannya bersama ManCity. Alih-alih memberikan dampak positif, dia gagal membawa ManCity merengkuh kemenangan. Mereka tumbang 0-1 di tangan Tottenham Hotspur.

Kenapa Grealish, dengan harganya yang selangit itu, urung menunjukkan kebolehannya dalam dua laga terakhir bersama ManCity, termasuk di laga lawan Tottenham?

1. Grealish minim kontribusi di area sepertiga akhir lawan

Bingung, Jack Grealish Jadi Bubur Lawan Tottenham Hotspurgoal.com

Grealish dikenal sebagai sosok gelandang kreatif. Selama membela Villa, dia selalu menjadi motor serangan tim. Akan tetapi, hal itu tidak tampak di dua laga terakhir bersama ManCity, termasuk dalam pertandingan melawan Tottenham. Grealish minim kontribusi.

WhoScored mencatat, Grealish hanya menorehkan dua umpan kunci dan tiga tembakan buat ManCity di laga tersebut. Dia juga menorehkan empat kali upaya dribel, serta empat kali dilanggar lawan. Tidak ada yang spesial dari penampilan Grealish di laga ini.

Baca Juga: 2 Pemain Mahal ManCity Dibuat Keok Pemain Tak Terkenal Spurs

2. Grealish jadi penghambat serangan tim

Bingung, Jack Grealish Jadi Bubur Lawan Tottenham Hotspurpotret debut Jack Grealish bersama Manchester City (skysports.com)

Memang, pengawalan Japhet Tanganga membuat kinerja Grealish terhenti. Tanganga begitu kuat menempel dan menghajar Grealish.

Namun, pada dasarnya, memang tidak ada kombinasi yang terjalin antara Grealish dan para pemain lini serang ManCity yang lain. Terutama, kombinasi dengan Raheem Sterling.

Semestinya, jika Grealish dan Sterling mampu berkombinasi dengan baik, aksi keras Tanganga bisa dilewati dengan mulus. Tapi, terlihat di laga kemarin, Sterling dan Grealish justru bermain secara individu. Mereka tidak melakukan umpan satu-dua atau manuver yang merepotkan Tanganga.

Selain itu, tampak dalam laga kemarin, Grealish kerap jadi penghambat serangan ManCity. Tak jarang, serangan-serangan cepat ManCity terhenti hanya karena Grealish menahan bola terlalu lama, memberikan waktu bagi para pemain Tottenham untuk mengatur pertahanan.

Dengan situasi yang demikian, tak jarang juga pemain ManCity yang lain ogah memberikan bola pada Grealish dalam situasi tertentu. Mereka memilih untuk memberikan bola langsung, tanpa harus melalui Grealish, semata-mata agar serangan tetap mengalir.

3. Guardiola bisa mencoba skema lain

Bingung, Jack Grealish Jadi Bubur Lawan Tottenham Hotspursquawka.com

Situasi ini tentu tak luput dari pandangan Pep Guardiola selaku manajer ManCity. Alhasil, di laga kemarin, Guardiola coba memasukkan Kevin De Bruyne untuk melancarkan arus serangan. Perubahan ini membuahkan hasil.

De Bruyne yang punya kemampuan distribusi bola yang baik, membuat serangan ManCity jadi lebih berjalan. Grealish yang awalnya kesulitan keluar dari tekanan, perlahan mulai melancarkan beberapa serangan berbahaya, meski itu sudah terlambat karena baru terjadi di akhir babak kedua.

Setidaknya, skema ini bisa dicoba Guardiola di laga-laga selanjutnya. De Bruyne bisa dipasangkan dengan Grealish agar aliran bola Manchester City tetap terjaga. Itu pun, jika nantinya Guardiola masih mau menggunakan jasa Grealish.

Baca Juga: [BREAKING] Aksi Heroik Son Heung Min Bantu Tottenham Permalukan ManCity

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya