Curacao, Lawan Timnas Indonesia yang Dekat dengan Belanda

Curacao berkembang, salah satunya, karena Belanda

Jakarta, IDN Times - Timnas Indonesia akan turun gelanggang dalam FIFA Matchday September 2022 ini. Tidak tanggung-tanggung, lawan yang akan mereka hadapi sekarang adalah negara yang berperingkat 84 FIFA, yaitu Curacao.

Rencananya, skuad Garuda akan bersua Curacao dalam dua kesempatan, yakni pada 24 September di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), serta pada 27 September di Stadion Pakansari, Bogor. Curacao sejatinya bukan lawan sembarangan.

Apalagi, Curacao dikenal dekat dengan Belanda. Namun, berbeda dengan Indonesia yang dijajah, Belanda justru membantu perkembangan sepak bola Curacao.

Baca Juga: Ini Daftar Skuad Timnas Indonesia vs Curacao, 6 dari Luar Negeri 

1. Perkembangam sepakbola Curacao yang tak lepas dari Belanda

Curacao, Lawan Timnas Indonesia yang Dekat dengan Belandailustrasi bendera Belanda (pixabay.com/Marjonhorn / 477 images)

Menilik berdirinya sejarah federasi sepak bola Curacao, tampak begitu besar bantuan dari Belanda. Sebelum bernama FFK, federasi sepak bola Curacao bernama CVB (Curacao Voetbal Bond). Tampak jelas aroma Belanda dari nama tersebut.

CVB sempat bergabung dengan beberapa negara persemakmuran Belanda yang lain. Mereka membentuk Persatuan Sepakbol Persemakmuran Belanda (NAVU), yang merangkul semua negara persemakmuran di kepulauan Karibia.

Barulah pada 2011, NAVU ini dibubarkan, dan Curacao berganti nama federasi menjadi FFK (Federashon Futbal Korsou, menggunakan bahasa Paplemento). Tampak campur tangan Belanda begitu kuat di Curacao.

Baca Juga: 3 Fakta Unik Lolosnya Timnas U-20 ke Piala Asia U-20 2023

2. Belanda jadi jalan bagi pesepakbola Curacao mengenal Eropa

Curacao, Lawan Timnas Indonesia yang Dekat dengan BelandaLeandro Bacuna (skysports,com)

Tidak cuma masalah pendirian federasi, hadirnya Belanda dalam sepak bola Curacao memberi pengaruh positif bagi para pemain asal Curacao. Berkat afiliasi dengan Belanda, banyak pemain asal Curacao yang berkesempatan main di Eredivisie.

Tidak cuma itu, Curacao juga pernah merasakan langsung dilatih oleh Patrick Kluivert dan Pim Verbeek, dua sosok andal asal Belanda. Perkembangan ini begitu terasa, sehingga talenta Curacao pun terasah.

Curacao memiliki nama-nama yang sudah dikenal di Eropa, seperti Leandro Bacuna, Juninho Bacuna, Vurnon Anita, Juninho Bacuna, hingga Kevin Felida. Mereka adalah pemain-pemain yang akrab dengan atmosfer Eropa.

Meski begitu, ikatan kuat dengan Belanda juga membuat Curacao acap kehilangan talenta. Beberapa memilih untuk membela Belanda, kendati punya darah Curacao, seperti Riechedly Bazoer dan Jetro Willems.

Terlepas dari itu, Curacao tetap memiliki banyak talenta andal. Mereka pun mampu bersaing apik di zona CONCACAF, bersama Amerika Serikat, Meksiko, Honduras, dan Kosta Rika, berkat kehadiran nama-nama ini.

3. Curacao dapat memberi pelajaran bagi Indonesia

Curacao, Lawan Timnas Indonesia yang Dekat dengan BelandaJuninho Bacuna (skysports,com)

Memiliki banyak talenta yang main di Eropa, jelas jadi kekuatan tersendiri bagi Curacao. Mereka mampu memeragakan sepak bola taktikal, disertai dengan kemampuan individu yang baik. Hal ini akan jadi rintangan bagi Indonesia.

Alhasil, diprediksi akan banyak pelajaran yang Timnas Indonesia dapatkan dari Curacao. Terlepas dari peningkatan peringkat FIFA atau tidak, menghadapi lawan yang akrab dengan Eropa adalah sebuah hal berharga yang tak boleh dilewatkan.

Topik:

  • Rendra Saputra

Berita Terkini Lainnya