Edinson Cavani, Tua dan Berbahaya

Cavani sumbang dua gol dalam laga United vs Southampton

Jakarta, IDN Times - Ketika Manchester United menghadapi Southampton pada laga pekan 10 Premier League 2020/2021, bayang-bayang kekalahan sempat menghinggapi benak pemain. Namun, satu nama muncul sebagai pahlawan. Ia adalah Edinson Cavani.

Pada babak pertama, United sejatinya mampu mengimbangi permainan direct yang dilancarkan Southampton. Tetapi dari dua situasi set-piece, Southampton berhasil membobol gawang United sebanyak dua kali. Babak pertama tuntas, United tertinggal dua gol.

Memasuki babak kedua, United melakukan dua pergantian. Dean Henderson menggantikan David de Gea, sedangkan Edinson Cavani menggantikan Mason Greenwood. Pergantian ini berbuah manis. Mereka mampu membalikkan keadaan.

Cavani jadi aktor utama dengan torehan dua gol dan satu assist-nya. United menang 3-2 dan menjadi bintang di laga tersebut. Namun, bukan cuma gol saja yang membuat Cavani jadi sosok yang menakutkan di laga lawan Southampton.

1. Cavani hidupkan lini serang United

Selepas laga, Squawka merilis catatan tentang penampilan Edinson Cavani. Memulai laga di babak kedua, pemain berusia 33 tahun itu ternyata langsung memberikan pengaruh buat lini serang United, selain dua gol dan satu assist yang ia lesakkan.

Cavani mampu mencetak empat tembakan (dua mengarah ke gawang), serta melepaskan 1 umpan kunci. Tidak cuma itu, ia juga berhasil melakukan tiga kali "ball recovery", menandakan ia lihai merebut bola dari lawan.

Jangan lupa, catatan empat kali sentuhan bola di kotak penalti menunjukkan sesuatu. Cavani lihai dalam menyelinap di antara bek-bek lawan, sebelum akhirnya mampu menyentuh bola di kotak penalti. Alhasil, kehadirannya membuat serangan United lebih hidup

Baca Juga: Belum Pernah Tampil, Cavani Sudah Berpikir Cabut dari Man United

2. Cavani lihai mencari dan mengeksploitasi ruang

Edinson Cavani, Tua dan BerbahayaEdinson Cavani, penyerang United (Twitter.com/ManUtd)

Muhammad Butt, dalam tulisannya di laman Squawka menyebut, memasukkan Cavani adalah perjudian tersendiri bagi Ole Gunnar Solskjaer. Apalagi, Cavani sama sekali belum mencetak gol di Premier League.

Namun, perjudian itu berbuah manis. Cavani nyatanya mampu menghidupkan lini serang United, karena dia jadi penyerang yang rajin bergerak, baik dengan atau tanpa bola, ia selalu berusaha mencari dan mengeksploitasi ruang di lini pertahanan Southampton. Pergerakannya inilah yang membuat Bruno Fernandes juga jadi terbebas.

Kelihaian dalam mencari dan mengeksploitasi ruang inilah yang bikin ia mampu mengelabui bek-bek lawan. Hal ini juga yang akhirnya berbuah positif bagi United.

3. Cavani sulit dikawal

Edinson Cavani, Tua dan BerbahayaEdinson Cavani, penyerang United (Twitter.com/ManUtd)

Pelatih Southampton, Ralph Hasenhuettl, percaya diri bahwa timnya mampu mengalahkan United. Namun, masuknya Cavani jadi titik balik di laga itu. Meski sudah berusia 33 tahun, ia tetap jadi momok bagi lini pertahanan Southampton.

"Sebenarnya kami punya banyak momen fantastis di laga ini. Saya senang kami mampu bermain baik hari ini. Di babak kedua, ya, kita bisa lihat kualitas yang mereka miliki (United). Pertandingan yang bagus," ujar Hasenhuettl, dilansir BBC.

"Mereka memainkan Edinson Cavani, penyerang yang sulit untuk dihadapi dan dikawal. Kami juga tidak bisa menekan mereka (United) dengan tinggi. Ya, kami sudah mencoba segalanya untuk membuat laga jadi lebih menarik," tambahnya.

Baca Juga: Mampukah Edinson Cavani Patahkan Kutukan Nomor 7 Manchester United?

Topik:

  • Ilyas Listianto Mujib

Berita Terkini Lainnya