Egy dan Witan Main di Liga 1, Petanda Penurunan Karier?

Setidaknya, aroma Eropa tetap akan dirasakan Egy dan Witan

Jakarta, IDN Times - Kejutan terjadi di bursa transfer Liga 1 2022/23. Witan Sulaeman dan Egy Maulana Vikri pada Januari 2023 dipastikan pulang kampung dari Eropa. Mereka memutuskan bakal bermain di kompetisi kasta tertinggi tanah air itu.

Semua diawali langkah Egy yang hijrah ke Dewa United. Setelah melanglang buana di Eropa sejak 2018 silam, penggawa Timnas Indonesia itu memilih mudik ke Indonesia. Langkah serupa ternyata diikuti Witan.

Tidak lama, Persija mengumumkan bahwa mereka memulangkan Witan dari Trencin. Terlepas dari statusnya apakah dia dibeli atau karena memang kontraknya habis atau diputus, mudiknya Witan ini menghadirkan keseruan tersendiri.

Apakah benar, mudiknya Witan dan Egy merupakan penurunan karier bagi mereka? Atau, justru ini merupakan langkah baru?

1. Egy dan Witan jarang mendapat menit bermain di Eropa

Egy dan Witan Main di Liga 1, Petanda Penurunan Karier?Witan Sulaeman tengah melakukan pergerakan saat sepak pojok.(facebook.com/astrencin)

Egy dan Witan sudah lebih dari dua tahun berkarier di Eropa. Rinciannya, Witan main sejak 2019, dimulai dari Radnik Surdulica. Sedangkan Egy memulai karier Eropa-nya bersama Lechid Gdansk pada 2018 silam.

Total, Egy sudah empat tahun main di Eropa, sedangkan Witan main tiga tahun. Nah, selama masa itu, menit bermain mereka sama sekali tidak menyentuh angka 1.500 menit.

Dilansir Soccerway, Witan hanya mencatatkan menit bermain sebanyak 941 menit sejak 2019, mulai dari saat dia main di Radnik, Lechia, Senica, dan Trencin. Sedangkan Egy, dia hanya menorehkan menit bermain sebanyak 1.448 menit sejak 2018.

Memang, mereka merasakan atmosfer Eropa sejak 2018. Namun, dengan menit bermain yang minim, tentu kemampuan mereka tidak terasah dengan melakoni laga kompetitif.

Nah, dengan mentas di Liga 1, Egy dan Witan diprediksi akan mendapat menit bermain yang lebih banyak. Dengan begitu, kemampuan mereka akan terasah dengan banyaknya laga kompetitif yang mereka jalani di liga.

Baca Juga: Indra Sjafri Bela Egy Maulana Vikri: Kariernya Gak Turun

2. Egy dan Witan dapat sentuhan pelatih Eropa

Egy dan Witan Main di Liga 1, Petanda Penurunan Karier?Thomas Doll, pelatih Persija. (IDN Times/Sandy Firdaus)

Memang, Egy dan Witan akan pindah ke klub Liga 1. Namun, perlu diingat bahwa klub yang mereka bela nantinya adalah klub yang dilatih oleh sosok asal Eropa. Ya, Persija dan Dewa United ditangani sosok dari Benua Biru.

Sejak awal musim 2022/23, Persija ditangani Thomas Doll, sosok asal Jerman. Sedangkan Dewa United, per Desember 2022, Dewa United ditangani oleh sosok Jan Olde Riekerink. Dua nama ini tenar di Eropa sebagai pelatih.

Di bawah asuhan Doll dan Riekerink, Witan dan Egy diprediksi bisa menjaga sentuhan Eropa yang mereka miliki. Apalagi, saat ini Persija dan Dewa United juga tengah menjalani masa transformasi bersama dua sosok Eropa tersebut.

Selain itu, Witan dan Egy juga tetap akan mendapat tekanan tersendiri dari pelatih-pelatih mereka di klub. Sebab, Doll dan Riekerink tentu tak akan pilih kasih. Jika performa apik, mereka main. Jika tidak, tentu mereka akan terpinggirkan.

Atmosfer Eropa yang Witan dan Egy rasakan, akan mereka alami lagi di Persija dan Dewa United. Tentu, hal itu akan membuat mereka tetap memacu diri jadi lebih baik.

3. Witan dan Egy bisa berkembang di Indonesia

Egy dan Witan Main di Liga 1, Petanda Penurunan Karier?Witan Sulaiman, Egy Maulana Vikri, dan Pratama Arhan (instagram.com/witansulaiman_)

Terlepas dari adagium soal penurunan karier, sejatinya ada juga potensi bagi Witan dan Egy untuk berkembang di Indonesia. Apalagi, mereka juga memilih klub yang memiliki latar belakang sepak bola Eropa yang kuat.

Pada akhirnya, adaptasi Egy dan Witan di Liga 1 nanti akan ditemani pula atmosfer Eropa di klub. Meski kelak diprediksi sulit, karena akan ada kebiasaan baru yang mereka lakoni, keduanya punya potensi untuk sukses di tanah air.

Topik:

  • Ilyas Listianto Mujib

Berita Terkini Lainnya