Full Court Press Manchester City, Skema Cerdas Guardiola Pukul PSG

Manchester City ditopang hal-hal positif

Jakarta, IDN Times - Manchester City sukses melaju ke final Liga Champions. Dalam dua leg semifinal, mereka berhasil menundukkan Paris Saint-Germain (PSG) dengan total agregat 4-1.

Hasil ini jadi tonggak sejarah bagi ManCity, mengingat untuk pertama kalinya sukses melaju ke final Liga Champions. Jadi sejarah juga bagi Pep Guardiola. Untuk pertama kalinya, dia mampu mengantar sebuah tim ke final Liga Champions, tanpa Lionel Messi.

Memang, ManCity tidak memiliki Lionel Messi. Namun, ManCity memiliki banyak pemain yang pada akhirnya mampu menopang tim. Tidak cuma itu, khusus di laga lawan PSG, mereka menerapkan sebuah strategi bernama full court press. Mari kita ulas satu per satu apa yang bikin ManCity jadi perkasa di Liga Champions musim ini.

Baca Juga: 3 Fakta di Balik Suksesnya Manchester City ke Final Liga Champions

1. Riyad Mahrez, mencuat di dua leg

Full Court Press Manchester City, Skema Cerdas Guardiola Pukul PSGManchester City vs PSG. (twitter.com/ManCity)

Sebelumnya, mungkin tidak akan ada yang menyangka jika Riyad Mahrez akan jadi pemain yang mencuat di dua leg semifinal Liga Champions. Apalagi, dia sempat mengalami masalah adaptasi dengan skema Guardiola. Namun, seiring waktu, dia mulai menjadi pilar di lini serang ManCity.

Puncaknya, terjadi di semifinal Liga Champions. Dalam dua leg, dia menjadi kunci permainan The Citizens dan menentukan kemenangan tim. Jika di leg 1 beraksi lewat sepakan bebas, di pertemuan kedua, Mahrez beraksi dengan jadi finisher dalam setiap serangan balik ManCity.

Baca Juga: Aksi Memalukan Di Maria Bikin PSG Makin Merana

2. Phil Foden, kreator sekaligus pemecah kebuntuan

Full Court Press Manchester City, Skema Cerdas Guardiola Pukul PSGManchester City vs PSG. (twitter.com/ManCity)

Ada yang menyebut untuk menuju final Liga Champions, Guardiola membutuhkan pemain seperti Messi. Namun, di ManCity, dia tidak membutuhkan Messi agar bisa melaju ke final Liga Champions. Ada Phil Foden yang mampu menggantikannya.

Talenta asli binaan ManCity ini perlahan mulai menunjukkan sinarnya sebagai kreator sekaligus pemecah kebuntuan. Total, dia mampu menorehkan 14 gol dan 10 assist musim ini di semua kompetisi. Dalam laga semifinal, dia juga berperan dalam setiap serangan yang dilancarkan ManCity.

Kemampuannya memberikan umpan, serta menyelinap di antara ruang dan bek dengan kepiawaian dribel miliknya, menjadikan Foden sebagai sosok pemecah kebuntuan di lini depan ManCity. Dia bahkan diakui sebagai salah satu pemain muda terbaik di dunia saat ini.

3. Strategi full court press yang bikin PSG kelabakan

Full Court Press Manchester City, Skema Cerdas Guardiola Pukul PSGManchester City vs PSG. (twitter.com/ManCity)

Satu lagi hal yang patut dipuji dari ManCity adalah cara mereka dalam menerapkan strategi. Jadi, ManCity menerapkan strategi full court press, di mana mereka menekan para pemain PSG sepanjang laga, dan membuat mereka tidak nyaman dalam menguasai bola.

Strategi ini sebenarnya lebih sering terlihat di pertandingan basket, di mana tim membangun pertahanan pada setiap area. Mereka menekan para pemain lawan dengan intensitas tinggi. Tak seperti gegenpressing yang agresif, bisa dikatakan full court press ini lebih anteng karena menunggu. 

Tekanannya itu dilakukan dalam berbagai bentuk, mulai dari memotong jalur umpan hingga mempersempit ruang kreasi. Mirip seperti parkir bus, namun tak menunggu di belakang karena full court press bisa diterapkan di area mana saja.

Alhasil, jangan heran jika PSG tidak bisa mencetak tembakan yang mengarah ke gawang ManCity di laga ini. Sebab, PSG sudah termakan strategi ManCity.

Baca Juga: 3 Fakta di Balik Suksesnya Manchester City ke Final Liga Champions

Baca Juga: Aksi Memalukan Di Maria Bikin PSG Makin Merana

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya