Hitam Putih Perjalanan Timnas Indonesia Selama Piala AFF

Indonesia punya noda hitam dan putih di Piala AFF

Jakarta, IDN Times - Sebagai salah satu negara penggagas Piala AFF, Timnas Indonesia sudah mengikuti pesta sepak bola antar negara Asia ini sejak pertama kali digelar, tepatnya pada 1996 silam. Perjalanan Indonesia di ajang ini pun diwarnai hitam dan putih.

Total, sudah 11 kali Indonesia ikut falam ajang Piala AFF. Ada momen ketika Indonesia ditakuti. Tetapi ada juga masa saat Indonesia jadi bulan-bulanan tim lawan. Berikut adalah kisah perjalanan Indonesia sepanjang gelaran Piala AFF sejak 1996 sampai sekarang.

1. Momen saat Indonesia jadi pesakitan

Hitam Putih Perjalanan Timnas Indonesia Selama Piala AFFTimnas Indonesia Senior saat tampil di pertandingan (IDN Times/Herka Yanis)

Dalam beberapa gelaran Piala AFF, atau ketika dulu masih bernama Piala Tiger, Indonesia pernah jadi pesakitan. Pada gelaran perdana di 1996, mereka harus puas finis di posisi keempat. Saat itu, mereka kalah dari Malaysia di semifinal, plus kalah dari Vietnam di laga perebutan tempat ketiga.

Kemudian, pada gelaran Piala AFF 2007, 2012, 2014, dan 2018, Indonesia menorehkan prestasi yang kurang memuaskan pula. Mereka gagal lolos ke semifinal, setelah gagal saing di fase grup. Khusus pada 2012, kegagalan Indonesia saat itu malah diwarnai dualisme kompetisi domestik.

Baca Juga: Timnas Indonesia Diminta Akhiri Puasa Gelar di Piala AFF

2. Momen memalukan 1998

Hitam Putih Perjalanan Timnas Indonesia Selama Piala AFFTimnas Indonesia Senior saat tampil di pertandingan (IDN Times/Herka Yanis)

Selain gagal di semifinal dan fase grup, Indonesia juga pernah mencatatkan momen memalukan di gelaran Piala AFF 1998. Saat itu, Indonesia dan Thailand dianggap memainkan sepak bola gajah.

Jadi, Indonesia dan Thailand ketika itu diduga berupaya menghindari Vietnam di semifinal. Di laga terakhir fase grup, keduanya tampak mengalah dan ogah-ogahan dalam bermain. Puncaknya, saat kedudukan 2-2, bek Indonesia, Mursyid Effendi, melakukan gol bunuh diri.

Laga berkesudahan 3-2 untuk kemenangan Thailand. Pada akhirnya, gelar tidak menjadi milik Thailand ataupun Indonesia. Mereka berdua kalah di semifinal, plus didenda 40.000 dolar AS (sekitar Rp575 juta) karena dinilai mencederai sportivitas.

Sedangkan bagi Mursyid, hukumannya lebih berat lagi. Dia dilarang tampil di laga internasional seumur hidup, plus tak boleh main di kompetisi domestik setahun lamanya. Apa yang terjadi pada 1998 ini jadi noda hitam bagi Indonesia di Piala AFF.

3. Tak pernah sekalipun jadi juara

Hitam Putih Perjalanan Timnas Indonesia Selama Piala AFFJadwal Timnas Indonesia di Piala AFF. (IDN Times/Aditya Pratama)

Selama ikut Piala AFF, bukan berarti Indonesia tidak pernah masuk final. Tercatat, lima kali sudah Indonesia masuk final Piala AFF, yakni pada 2000, 2002, 2004, 2010, dan 2016.

Namun, lima kali masuk final, lima kali juga Indonesia harus puas jadi runner-up. Pada 2000, 2002, dan 2016, Indonesia dibenamkan Thailand di final. Sedangkan pada 2004 dan 2010, Indonesia dikalahkan Singapura dan Malaysia.

Nah, pertanyaannya, akankah Timnas Indonesia memecahkan telur di Piala AFF 2020 ini? Semoga  saja.

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya