Indonesia, Jangan Main Api dengan FIFA Soal Piala Dunia U-20

Indonesia harus menyelesaikan masalah yang ada

Jakarta, IDN Times - Jelang gelaran Piala Dunia U-20 2023, prahara mengguncang tuan rumah. Isu mengenai Israel memungkinkan Indonesia mendapatkan sanksi dari FIFA. Kenapa demikian?

Beredar isu, Indonesia kemungkinan bisa batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023, lantaran isu soal Israel. Memang, dalam beberapa waktu terakhir, suara-suara mengenai penolakan Israel kencang terdengar.

Dua pengamat sepak bola nasional, Mohamad Kusnaeni dan Kesit Budi Handoyo, memberi peringatan. Jika Indonesia tak bisa menyelesaikan masalah non-teknis terkait Piala Dunia U-20 2023 ini, sanksi FIFA menanti mereka.

1. Sanksi bisa lebih berat ketimbang 2015

Indonesia, Jangan Main Api dengan FIFA Soal Piala Dunia U-20Duel Timnas U-20 versus Timor Leste di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya. (dok. PSSI)

Kusnaeni berujar, jika hal ini sampai terjadi, sanksi yang didapatkan Indonesia dari FIFA bisa lebih berat dibandingkan 2015. Ketika itu, FIFA menghukum PSSI antaran intervensi pemerintah. Berkaitan dengan Piala Dunia U-20, sanksi bakal lebih pelik.

"Ancaman berat mengiringi Indonesia kalau sampai kejadian Indonesia batal jadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Jangan bermain-main dengan kesepakatan dibuat dengan FIFA,” kata Kusnaeni dalam acara diskusi dengan suporter dan pengamat sepak bola di Jakarta, Jumat (24/3/2023).

Baca Juga: Jika Drawing Piala Dunia U-20 Batal, Indonesia Kena Sanksi FIFA

2. Indonesia bakal dianggap melanggar perjanjian

Indonesia, Jangan Main Api dengan FIFA Soal Piala Dunia U-20Maskot Piala Dunia U-20 2023 Bacuya (kanan) saat parade perkenalan maskot Piala Dunia U-20 2023 pada Hari Bebas Kendaraan Bermotor atau Car Free Day (CFD) di kawasan Bunderan Hotel Indonesia, Jakarta, Minggu (18/9/2022). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/tom

Senada dengan Kusnaeni, Kesit Budi berharap, Indonesia harus tetap menjalankan amanah dari FIFA menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Jika sampai batal, Indonesia akan dianggap melanggar perjanjian oleh FIFA.

"Jadi istilahnya, perjanjian sudah diteken, ada konsekuensinya jika kita melanggar. Dampaknya akan sangat buruk bagi sepak bola kita. Jangan sampai itu terjadi, di saat sebenarnya kita mendapat momentum bagus untuk dilihat dunia sebagai tuan rumah,” ucap Kesit.

3. Indonesia harus bersatu jelang Piala Dunia U-20

Indonesia, Jangan Main Api dengan FIFA Soal Piala Dunia U-20Timnas U-20 lawan Uzbekistan. (Dok. PSSI)

Kusnaeni berkata bahwa PSSI harus memberi penjelasan kepada masyarakat, bahwa urusan politik dan olahraga harus dipisahkan. Kehadiran Israel di Indonesia bukan berarti dukungan.

"Hal penting yang disampaikan ke publik, dengan kehadiran Timnas Israel tak berarti Indonesia tak lagi mendukung perjuangan rakyat Palestina. Itu dua hal yang berbeda. Timnas Israel hadir atau tidak, dukungan Indonesia sama sekali tidak berubah," ujar Kusnaeni.

Setali tiga uang, Kesit berharap bahwa panitia lokal Piala Dunia U-20 2023 bisa menghadapi segala rintangan non-teknis yang ada. Masyarakkat juga harus bersatu, karena status tuan rumah ini adalah pencapaian luar biasa.

"Kita harus bersatu buat Piala Dunia U-20 2023, ini momen langka yang wajib dimaksimalkan untuk memperlihatkan kepada dunia bisa mengemban kepercayaan yang diberikan FIFA. Tidak sembarangan negara bisa mengemban kepercayaan ini,” kata Kesit.

Baca Juga: Ganjar Tolak Israel Main di Piala Dunia U-20 Indonesia: Amanat PDIP

Topik:

  • Ilyas Listianto Mujib

Berita Terkini Lainnya