Iwan Budianto Dulang Pujian Usai Mundur dari Pencalonan Waketum PSSI

Iwan memang tak ingin lanjut karier di PSSI

Jakarta, IDN Times - Founder Football Institute, Budi Setiawan, memuji sikap Iwan Budianto yang meminta namanya dihapus dari calon Wakil Ketua Umum (Waketum) PSSI. Dia menyatakan itu merupakan sikap ksatria Iwan.

"Semoga sikap ini jadi new sportmanship culture, mengunduran diri adalah salah satu bentuk tanggung jawab moral dan cara kita membangun sepak bola yang beradab, beretika, dan berlogika," tutur Budi dalam keterangan resminya.

1. Sikap Iwan layak diapresiasi

Iwan Budianto Dulang Pujian Usai Mundur dari Pencalonan Waketum PSSIWaketum PSSI, Iwan Budianto (IDN Times/Margith Juita Damanik)

Budi juga menyatakan sikap Iwan yang meminta namanya dihapus dari calon Waketum PSSI layak diapresiasi. Alih-alih menyalahkan orang lain, dia justru mundur sebagai cerminan tanggung jawabnya.

"Sikap Iwan merupakan panggilan hati nurani, tentunya setelah mendengarkan masukan dari banyak pihak. Hal ini perlu kita apresiasi setinggi-tingginya. Beliau tidak menyalahkan orang lain," ujar Budi.

Baca Juga: Iwan Budianto Minta KP PSSI Hapus Namanya dari Calon Waketum

2. Iwan memilih fokus di Malang

Iwan Budianto Dulang Pujian Usai Mundur dari Pencalonan Waketum PSSIWakil Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (Waketum PSSI) Iwan Budianto (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Iwan memang memutuskan untuk mundur dalam keterlibatannya di PSSI, dan fokus ke Arema. Dia ingin mengabdikan diri ke Arema, secara khusus, dan sepak bola Malang. Apalagi, selepas Tragedi Kanjuruhan, warga-warga Malang masih memerlukan pendampingan.

"Setelah mundur, dia memutuskan akan konsentrasi sepenuhnya untuk Arema. Mendedikasikan dirinya untuk pemulihan Arema, Malang, dan warganya," tutur Budi.

3. Iwan Budianto tak ingin melanjutkan karier di PSSI

Iwan Budianto Dulang Pujian Usai Mundur dari Pencalonan Waketum PSSIWakil Ketua PSSI, Iwan Budianto saat mencoba alat pengukur suhu di Stadion Gajayana. IDN Times/Alfi Ramadana

Iwan secara tegas memutuskan untuk meninggalkan jabatannya di PSSI. Dia tak bersedia buat mencalonkan atau dicalonkan untuk menjadi pengurus federasi pada periode 2023-2027.

Maklum, pria 48 tahun menjadi salah satu pihak yang bertanggung jawab secara moral atas Tragedi Kanjuruhan selepas laga Arema FC versus Persebaya Surabaya, 1 Oktober 2022 lalu, yang merenggut 135 korban jiwa.

"Rasanya, tak elok dan tidak etis jika kembali duduk di kursi Exco PSSI. Makanya, saya tak mau mencalonkan dan tidak bersedia dicalonkan," kata Iwan.

Baca Juga: Iwan Budianto Tegaskan Kariernya Selesai di PSSI

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya