Jersey Pembakar Tensi Politik Rusia-Ukraina di Piala Eropa

Semua gara-gara peta Ukraina di jersey

Jakarta, IDN Times - Tensi antara Rusia dan Ukraina kembali meninggi. Semua berawal dari jersey yang dikeluarkan Ukraina untuk Piala Eropa 2020 mendatang.

Di dalam jersey tersebut, Ukraina menyertakan desain peta negara mereka, dan memasukkan daerah Krimea. Hal ini membuat Rusia geram. Mereka merasa, Krimea merupakan daerahnya, bukan Ukraina.

Alhasil, perkara jersey ini menimbulkan kericuhan, dan memantik kembali api perselisihan antara Ukraina dan Rusia yang memang sudah mencuat sejak 2014 silam.

Baca Juga: Timnas Spanyol yang Pernah Jadi Raja Eropa dan Dunia

1. Rusia merasa diprovokasi Ukraina

Jersey Pembakar Tensi Politik Rusia-Ukraina di Piala EropaFacebook

Dilansir ESPN FC, anggota parlemen Rusia, Dmitry Svishchev, merasa tindakan Ukraina memasukkan Krimea ke jersey mereka untuk Piala Eropa 2020 adalah tindakan ilegal. Svishchev juga melihat ini adalah bentuk provokasi terhadap Rusia.

Sedangkan juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengungkapkan pemilihan desain jersey Ukraina merupakan hak prerogatif Ukraina dan UEFA. Dia berharap, tidak akan ada tensi berlebih saat Ukraina dan Rusia bertemu di Piala Eropa nanti.

"Olahraga ya, olahraga. Mereka harus berdiri lebih di atas daripada kebencian yang sudah mengakar antara orang Rusia dan Ukraina," ujar Peskov.

2. Pemerintah Ukraina senang

Jersey Pembakar Tensi Politik Rusia-Ukraina di Piala EropaTwitter.com/EURO2020

Pemerintah Ukraina justru menyukai desain jersey dari Timnasnya. Menurut mereka, desain dari jersey ini melambangkan kekuatan dari Ukraina secara internasional, termasuk soal batas-batas wilayah sendiri.

"Saya senang dengan desain jersey tim kami. Saya tahu siapa saja yang kesal, mereka tidak bisa mengakui batas-batas wilayah dari negara kami. Kami tidak akan membiarkan kedaulatan dan simbol negara kami dihina," cuit Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba, dalam akun twitter miliknya.

3. Hubungan Rusia dan Ukraina memanas sejak 2014

Jersey Pembakar Tensi Politik Rusia-Ukraina di Piala EropaKapal Perang Rusia di Markas Armada Laut Hitam Rusia di Kota Sevastopol, Krimea. twitter.com/mod_russia

Hubungan antara Rusia dan Ukraina mulai memanas sejak 2014. Sebabnya, Rusia melakukan aneksasi terhadap Krimea, yang secara internasional masih diakui sebagai wilayah Ukraina.

Hubungan kedua negara juga memanas seiring adanya pemberontakan yang terjadi di wilayah timur Ukraina. Pemberontakan ini diduga mendapatkan bantuan dari Rusia.

Kedua negara berpeluang untuk bertemu lebih cepat di Piala Eropa 2020. Rusia berada di Grup B bersama Belgia, Denmark, dan Finlandia. Sedangkan, Ukraina duduk di Grup C bersama Belanda, Austria, dan Makedonia. Jika kedua negara tampil sempurna, bisa saja mereka berjumpa di babak 16 besar.

Baca Juga: Portugal Punya 4 Senjata Maut Selain Ronaldo di Piala Eropa

Topik:

  • Satria Permana
  • Jumawan Syahrudin

Berita Terkini Lainnya