Kesaksian Pedagang di Kanjuruhan: Fans Cari Perlindungan di Warungnya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Salah satu pedagang yang mangkal di area Stadion Kanjuruhan, Diah, menjabarkan kondisi warungnya saat tragedi pasca laga Arema vs Persebaya, Sabtu (1/10/2022) malam. Dia berujar, warungnya saat itu sangat ramai.
"Ya, saya trauma ya (karena tragedi di Kanjuruhan). Gas air mata itu dibuang ke sini, ke warung. Banyak anak-anak di sini, dan kami semua gak bisa keluar. Orang kan otomatis cari tempat aman," ujar Diah kepada IDN Times.
1. Gas air mata tidak sempat masuk warung
Diah mengungkapkan, untungnya gas air mata itu tidak sempat masuk ke warungnya. Sebab, saat itu dia langsung menutup warung, untuk menghindari gas air mata.
"Untungnya gas air mata ga sempet masuk, saya tutup warung. Pokoknya situasinya sangat ramai, banyak anak kecil juga," ucap Diah.
Baca Juga: Pemerintah Bentuk Tim Pencari Fakta Tragedi Kanjuruhan
2. Warung sempitnya jadi penuh
Editor’s picks
Diah mengungkapkan saat tragedi itu terjadi, warungnya sangat penuh. Warung yang hanya memiliki luas 6x9 meter itu pun penuh sesak oleh fans yang mencari perlindungan.
"Penuh banget di sini kemarin, sekitar ada 20 orang di warung saya. Warung saya saja, luasnya cuma 6x9 meter. Kebayang penuhnya seperti apa," ungkap Diah.
3. Doa agar situasi lebih kondusif
Pada Senin (3/10/2022), beberapa orang menghadiri Tugu Singa Tegar. Ada yang berfoto, ada yang turut menaburkan bunga dan juga menaruh karangan bunga. Bahkan, tim Arema FC juga melakukan doa bersama di sini.
Semua harapan mereka sama. Dari Kanjuruhan, mereka berharap sepak bola Indonesia jadi lebih baik, dan tragedi yang terjadi pada Sabtu (1/10/2022) adalah pemantik agar langkah menuju kebaikan itu tidak jadi omongan semata.
Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan Tinggalkan Pilu bagi Warga Sekitar