Klaim European Super League Jadi Juru Selamat, Buat Siapa?

Ada alasan di balik terbentuknya European Super League

Jakarta, IDN Times - Presiden Real Madrid, Florentino Perez, membeberkan alasan terkait dibentuknya European Super League ini. Menurut pria yang menjabat pula sebagai Presiden European Super League tersebut, ajang ini nantinya akan menyelamatkan sepak bola.

"Salah satu alasan kenapa kami melakukan ini (membentuk European Super League) adalah karena ingin menyelamatkan sepak bola, secara umum. Sepak bola memang harus berubah dan jadi sesuatu yang lebih atraktif," ujar Perez, dilansir Football Italia.

1. Perez sebut klub-klub alami kerugian

Klaim European Super League Jadi Juru Selamat, Buat Siapa?caughtoffside.com

Lebih lanjut, Perez menjabarkan alasan lain di balik pembentukan European Super League ini. Salah satunya, karena kondisi klub-klub Eropa yang goyah pasca terhantam pandemik COVID-19. Meski kompetisi di Eropa sudah berlanjut kembali, efek dari pandemik itu masih terasa.

"Kami, para Founding Clubs European Super League, kehilangan pendapatan dengan total 5 miliar euro (sekitar Rp87,42 triliun). Real Madrid sendiri kehilangan pendapatan dengan total 400 juta euro (sekitar Rp6,9 triliun)," ujar Perez.

"Klub-klub besar di Spanyol, Italia, dan Inggris harus segera menemukan solusi untuk mengatasi masalah finansial ini. Salah satunya, memainkan laga yang lebih atraktif sehingga pendapatan dari hak siar lebih besar," lanjutnya.

Ucapan Perez memang terkesan ingin menyelamatkan klub. Namun, bagaimana bisa, kalau European Super League cuma melibatkan 20 klub. Tentu, hanya klub-klub tertentu saja yang bisa ikut ke kompetisi eksklusif ini.

Terlebih, sudah ada stigma di mana pertandingan klub raksasa kontra kecil tak berarti lagi dari segi bisnis karena kurang menarik di mata penonton.

Baca Juga: Tak Cuma European Super League, Piala Dunia Tandingan Juga Mau Digelar

2. Katanya, Liga Champions tidak menarik lagi

Klaim European Super League Jadi Juru Selamat, Buat Siapa?google

Lebih lanjut, Perez mengungkapkan Liga Champions saat ini, sudah tidak menarik lagi. Selain perkara uang yang kecil dari kompetisi tersebut, dia juga menyebut atmosfer Liga Champions sudah tidak seperti tahun-tahun sebelumnya.

"Liga Champions sudah tidak lagi semenarik di 1950 lalu. Banyak perubahan terjadi dan pada saat itu, UEFA dan FIFA menolak Liga Champions. Tetapi, memang kondisi sepak bola saat ini sudah berubah," ujar Perez.

Perez juga menyinggung mengenai banyaknya laga berkualitas rendah di Liga Champions. Padahal fans lebih menyukai laga berkualitas tinggi, semisal Barcelona vs Manchester United, dan dari situ, ada pendapatan tinggi yang bisa didapat oleh klub.

"Banyak laga berkualitas rendah saat ini. Jujur, laga Barcelona lawan Manchester United lebih menarik. Bandingkan duel MU melawan tim dengan level rata-rata di Liga Champions. Fans juga lebih senang dengan laga itu," ujarnya.

Pernyataan Perez inilah yang menyinggung banyak klub. Terkesan, Perez dan perwakilan 11 klub lain meremehkan kualitas klub di Eropa.

3. Perez ingin bicarakan hal ini segera dengan UEFA dan FIFA

Klaim European Super League Jadi Juru Selamat, Buat Siapa?Logo organisasi induk sepak bola dunia FIFA. (FIFA.com)

Ke depannya, Perez ingin membicarakan tentang European Super League ini kepada UEFA dan FIFA dengan segera. Mereka pun meminta kedua organisasi itu tidak marah terlebih dahulu dan mau mendengarkan alasan mereka.

"Kami ingin memulai European Super League ini secepat mungkin. Kami ingin bicara dengan UEFA dan FIFA, tetapi mereka tidak boleh langsung marah. Intinya, kami ingin menyelamatkan sepak bola sehingga 20 tahun ke depan, kita semua bisa hidup dalam damai," ujar Perez.

Baca Juga: Pantas 12 Klub Mau Ikut European Super League, Hadiahnya Wow

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya