Konflik Ukraina-Rusia Sudah Hancurkan Sejarah Sepak Bola

Shakhtar dan Zorya jadi tim musafir

Jakarta, IDN Times - Ketegangan yang terjadi antara Rusia dan Ukraina memberikan banyak efek, tak terkecuali bagi sepak bola di negara Ukraina. Perubahan ini sejatinya memang sudah begitu terasa pada 2014 silam.

Beragam demo dan perang saudara yang terjadi sejak tahun tersebut, plus aneksasi yang dilajukan Rusia kepada Krimea, mengubah drastis wajah sepak bola Ukraina. Sekarang, perubahan itu makin terasa tatkala ketegangan melanda lagi Rusia dan Ukraina.

1. Beberapa klub memilih main di Liga Krimea

Konflik Ukraina-Rusia Sudah Hancurkan Sejarah Sepak BolaIlustrasi bendera Ukraina di kawasan Laut Azov (unsplash.com/Brandon Morales)

Buah dari demo dan aneksasi yang dilaukan pada 2014 silam, dua klub Ukraina, FC Sevastopol dan Tavriya Simferopol, memilih untuk keluar dari Liga Ukraina. Namun, mereka tak bisa main di kompetisi Rusia karena larangan UEFA.

Alhasil, keduanya main di Liga Krimea. Ukraina pun kehilangan klub bersejarah, karena Simferopol sejatinya adalah klub pertama yang menjuarai Liga Ukraina, sebelum dominasi di kompetisi domestik bergeser ke arah Shakhtar Donetsk dan Dinamo Kiev.

Baca Juga: Krisis Ukraina Vs Rusia Ancam Final Liga Champions

2. Hancurnya Donbass Arena

Konflik Ukraina-Rusia Sudah Hancurkan Sejarah Sepak Bolapotret tim Shakhtar Donetsk (instagram.com/fcshakhtar)

Ukraina sejatinya punya stadion megah bernama Donbass Arena. Stadion yang menjadi markas dari Shakhtar Donetsk ini, jadi saksi bisu keberhasilan Spanyol menundukkan Portugal perempat final Piala Eropa 2012.

Namun, buntut dari konflik dengan Rusia, Donbass Arena terkena bom. Alhasil, tim-tim asal Donbass macam Shakhtar Donetsk dan Zorya Luhansk, harus main jauh dari kandang sendiri. Mereka sempat main di Lviv, lalu pindah ke Kharkiv.

Kini, mulai dari 2020, Shakhtar dan Zorya harus main di Kiev, yang berjarak 750 kilometer dari Donbass. Mereka jadi tim musafir, akibat dari konflik berkepanjangan antara Rusia dan Ukraina.

3. Harapan agar konflik tuntas

Konflik Ukraina-Rusia Sudah Hancurkan Sejarah Sepak Bolaskysports.com

Mantan pemain yang kini jadi Direktur Olahraga Shakhtar Donetsk, Darijo Srna, sedih dengan situasi ini. Srna sendiri merasakan betul efek dari perang, baik itu di Ukraina dan tanah kelahirannya, Kroasia, kala perang saudara berkecamuk.

"Saya ingin bisa pulang ke Donetsk. Banyak barang saya di sana. Toh, perang juga tidak harus bertahan sampai 20 tahun lamanya. Anak-anak harus segera kembali sekolah. Konflik harus segera berhenti," ujar Srna, dilansir Marca.

Selain memengaruhi sepak bola Ukraina, konflik Rusia-Ukraina ini juga berpengaruh terhadap partai final Liga Champions 2022. Sekarang, UEFA tengah mempertimbangkan laga final dipindah dari Saint Petersburg, Rusia, ke tempat yang lebih aman.

Baca Juga: PM Inggris Minta Lokasi Final Liga Champions Geser dari Rusia

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya