Kupas Tuntas Format Baru Liga Champions yang Seru

UEFA sudah menyetujui format Liga Champions baru ini

Jakarta, IDN Times - Mari kita kesampingkan soal European Super League yang memang sudah bakal sulit berjalan. Ada hal menarik yang patut untuk kita bedah sekarang ini: format baru Liga Champions Eropa.

Beberapa hari lalu, tepatnya pada 19 April 2021, UEFA sudah menyetujui usulan mengenai format baru Liga Champions. Dengan format yang baru ini, UEFA berharap gelaran Liga Champions jadi lebih menarik lagi.

"Dengan format yang lebih dikembangkan lagi, kami berharap mimpi dari setiap tim di Eropa untuk ikut serta dalam Liga Champions Eropa tetap terjaga. Format baru ini juga akan menjaga kestabilan sepak bola Eropa nantinya," ujar Presiden UEFA, Aleksander Ceferin, dilansir situs resmi UEFA.

Jadi, seperti apa format Liga Champions yang baru tersebut? Berikut IDN Times menjabarkannya buat kamu.

1. Kapan dan seperti apa perubahan format Liga Champions ini?

Kupas Tuntas Format Baru Liga Champions yang SeruInstagram.com/luis__figo

Rencananya, perubahan format Liga Champions ini akan mulai diterapkan pada musim 2024/25 mendatang. Nantinya, slot tim yang ikut serta pada gelaran Liga Champions ini akan bertambah dari yang asalnya 32 menjadi 36 tim.

Nah, dilansir Sky Sports, masalah berada pada dua slot yang rencananya bisa didapatkan oleh tim yang punya performa apik di kompetisi Eropa sebelumnya. Hal ini diprediksi mengundang kontroversi.

Apa sebabnya? Sistem ini memungkinkan tim yang berada di posisi Kualifikasi Liga Champions, Liga Europa, atau Liga Konferensi Europa, lolos ke Liga Champions. Jadi, nantinya bisa jadi tim peringkat tujuh melangkahi tim peringkat lima dan keenam untuk tampil di Liga Champions.

Baca Juga: Mendadak, Nyali European Super League Ciut dan Menyerah

2. Format kompetisi liga, ada babak play-off juga

Kupas Tuntas Format Baru Liga Champions yang SeruPemain Manchester City Ilkay Gundogan (depan) berebut bola dengan pemain Borussia Dortmund Jude Bellingham (belakang) pada pertandingan babak perempat final leg pertama Liga Champions di Stadion Etihad, Manchester, Inggris, Selasa (6/4/2021) waktu setempat. Gol Phil Foden di menit terakhir menjadi penentu kemenangan tipis City 2-1 atas Dortmund. (ANTARA FOTO/REUTERS/Phil Noble)

Adanya penambahan peserta di Liga Champions ini juga membuat kompetisi berubah format. Mereka tidak lagi menggunakan format grup, melainkan liga. Akan tetapi, nantinya ke-36 tim itu tidak akan saling bertemu, seperti format liga pada umumnya.

Mengadopsi Swiss System di permainan catur, nantinya setiap tim hanya akan bertemu dengan 10 lawan, dengan rincian lima kandang dan lima tandang. Jumlah putaran kompetisi tetap, tetapi jauh lebih sedikit daripada liga pada umumnya, karena setiap tim tidak akan bertemu semua peserta.

Nantinya, delapan tim dengan perolehan poin tertinggi otomatis melaju ke babak 16 besar. Sedangkan delapan slot tersisa akan diperebutkan oleh tim dari urutan sembilan hingga 24. Ke mana sisanya? Mereka dipastikan tersingkir.

Untuk babak 16 besar hingga final, tetap menggunakan format sistem gugur pada umumnya.

Delapan tim teratas statusnya seperti juara grup. Sedangkan delapan tim yang lolos lewat play-off, akan sama seperti runner-up. Mereka akan melalui proses undian juga, layaknya ajang Liga Champions sebelumnya.

3. Tim akan jadi lebih sering bermain

Kupas Tuntas Format Baru Liga Champions yang SeruPemain Real Madrid Eder Militao (kiri) berebut bola di udara dengan pemain Liverpool Fabinho pada pertandingan babak perempat final leg pertama Liga Champions di Estadio Alfredo Di Stefano, Madrid, Spanyol, Selasa (6/4/2021) waktu setempat. Real Madrid berhasil menjegal Liverpool 3-1 pada pertemuan pertama tersebut. ANTARA FOTO/REUTERS/Susana Vera

Dengan adanya sistem baru ini, tim yang masuk ke Liga Champions akan lebih sering bermain. Minimal, mereka bakal main 10 kali, lebih banyak daripada ketika format Liga Champions masih memakai sistem grup, yakni enam kali. Jika ditotal, dengan format baru ini, Liga Champions akan memainkan 225 laga.

Dilansir DW Sports, dengan bertambahnya jumlah laga ini, otomatis pendapatan buat klub juga meningkat. Alhasil, tidak heran Andrea Agnelli begitu memperjuangkan sistem ini ketika masih menjadi Presiden Asosiasi Klub Eropa (ECA).

Selain itu, dengan sistem ini, UEFA menjamin Liga Champions akan jadi lebih kompetitif. Menurut mereka, dengan sistem ini, setiap poin jadi berharga dan dapat menentukan posisi dari sebuah tim di klasemen.

Namun, khusus untuk hal ini, ada beberapa penolakan yang digaungkan oleh klub. 

4. Format yang sama bakal diterapkan di Liga Europa

Kupas Tuntas Format Baru Liga Champions yang Serusevillafc.es

Dengan disetujuinya format baru Liga Champions per 2024/25 ini, nantinya Liga Europa dan juga kompetisi baru bernama Liga Konferensi Eropa--yang akan mulai pada 2021/22--punya potensi untuk mengikuti format yang sama.

Jadi, tidak jauh beda dengan Liga Champions, dua kompetisi tersebut tidak akan lagi menerapkan sistem fase grup. Mereka juga akan menerapkan format liga dengan jumlah pertandingan yang sudah ditentukan.

Baca Juga: European Super League, Kudeta ke UEFA dan Liga Champions

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya