Liga 1 2021/22 yang Masih Tuai Kritik

Kritik mulai dialamatkan kepada Liga 1

Jakarta, IDN Times - Kritik agaknya susah untuk lepas dari gelaran kompetisi sepak bola level teratas Indonesia. Terbaru, kompetisi Liga 1 2021/22 menuai banyak kritik, baik itu dari warganet maupun dari klub peserta itu sendiri.

Liga 1 2021/22 sendiri saat ini tengah memasuki pekan 21, seri keempat. Bhayangkara FC jadi pemimpin klasemen sementara, diikuti oleh Arema FC di posisi kedua dan Persib di posisi ketiga. Persebaya dan Bali United membuntuti di peringkat keempat dan kelima.

Di tengah perhelatan Liga 1 2021/22 yang masih berjalan, semilir kritik tetaplah datang. Kritik ini tidak jauh-jauh dari teknis kompetisi, dan beberapa di antaranya merupakan penyakit-penyakit lama yang bersemi kembali.

1. Rangkuman kritik terhadap Liga 1 2021/22

Liga 1 2021/22 yang Masih Tuai KritikArema FC di Liga 1. (ligaindonesiabaru.com)

Kritik-kritik yang dialamatkan kepada Liga 1 ini terdiri dari tiga bagian besar. Pertama adalah kritik soal jadwal. Banyak yang mengkritik bahwa jadwal Liga 1 tidak ideal dan terlalu padat.Setiap tim bermain dalam jarak empat hari sehingga waktu istirahat kurang.

Padatnya jadwal kompetisi ini diikuti oleh jadwal bermain yang terlalu malam. Banyak laga di seri empat Liga 1 2021/22 ini yang digelar pada pukul 21.45 WITA, hampir jam 10 malam. Jadwal ini dikeluhkan para pemain karena berpengaruh terhadap waktu istirahat.

Yang terakhir adalah soal bentrokan jadwal liga dengan Timnas. Ini sejatinya memang penyakit lama. Bahkan, pernah suatu waktu liga tetap berjalan di tengah agenda Timnas Indonesia. Hal ini berimbas kepada klub yang pemainnya banyak dipanggil Timnas.

Kritik-kritik ini kencang berembus dalam perhelatan Liga 1 2021/22 ini. Nah, bagaimana PT Liga Indonesia Baru (LIB) menjawab kritik-kritik ini?

Baca Juga: Egy Maulana Vikri Perpanjang Kontrak di FK Senica, Bidik Liga Spanyol

2. Argumentasi dari LIB soal kritik terhadap Liga 1

Liga 1 2021/22 yang Masih Tuai KritikDirektur Operasional PT LIB Sudjarno. IDN Times/Tunggul Damarjati

Direktur Operasional PT LIB, Sudjarno, mengungkapkan ada alasan tersendiri kenapa Liga 1 main malam. Menurutnya, hal tersebut berkaitan dengan sinkronisasi jadwal kompetisi dengan pemegang hak siar. Karena kompetisi dihelat di Bali, ada selisih satu jam yang terjadi.

"Kami tidak bisa hindari itu (main malam) karena terkait sinkronisasi jadwal dengan pemegang hak siar. Sehingga, memang ketika siaran ini berada di Indonesia Barat, kemudian kami mainnya di Indonesia Tengah, tentu ada penambahan waktu satu jam," tutur Sudjarno saat dihubungi IDN Times.

Sudjarno juga bukannya tanpa solusi soal main malam ini. Dia mengakomodir hal tersebut dengan mengganti-ganti jam main. Jadi, satu tim tidak akan terus-terusan main malam. Akan ada masa ketika klub main sore.

"Ada beberapa klub yang merasa main malam, itu sudah kami akomodir. Sesekali kami mainkan sore, kemudian malam, kami atur itu. Nah ini juga yang menjadi concern kami, Beberapa masukan itu sudah kami akomodir," ucap Sudjarno.

Sedangkan untuk bentrokan jadwal dengan Timnas, LIB mengungkapkan hal ini tidak bisa dihindari juga. Meski LIB sudah menyusun jadwal sesuai dengan agenda FIFA Matchday, situasi luar biasa di masa pandemik COVID-19 membuat semua jadi lebih dinamis.

"Memang di masa luar biasa ini segala sesuatunya begitu dinamis dan fleksibel, oleh karena itu jadwal Liga 1 ini sangat kita pahami jika ada yang nanti beririsan dengan agenda Timnas, tentunya ini juga sesuai dengan arahan dari federasi yang kita ikuti," ujar Sudjarno.

3. Liga 1 2021/22 masih dihelat di Bali

Liga 1 2021/22 yang Masih Tuai KritikLogo baru Liga 1 yang kini disponsori BRI. (ligaindonesiabaru.com).

Saat ini, gelaran Liga 1 2021/22 masih akan dihelat di Bali. Sudjarno mengungkapkan, semua tetap sesuai dengan jadwal dan belum ada perubahan. Terkait di tengah merebaknya Omicron, dia pun meminta klub-klub menjaga protokol kesehatan.

"Secara pribadi, saya minta klub terus melakukan antigen kepada pemain dan ofisial, untuk memantau kondisi tim secara keseluruhan. Yang jelas, selain LIB dan Satgas, kita juga berharap seluruh klub Liga 1 mengawasi terkait dengan kegiatan-kegiatan klub," ucap Sudjarno.

Baca Juga: Komisaris PSIS Tuding Online Abuse di Liga 1 Buat Performa Atlet Turun

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya