Menjadi Merdeka Seperti Athletic Bilbao

Athletic Bilbao menantang dunia dengan cara mereka

Jakarta, IDN Times - Athletic Bilbao boleh jadi adalah salah satu klub yang unik di Spanyol. Meski mereka saat ini berada di bawah naungan kompetisi divisi Primeira LaLiga, Bilbao punya cara sendiri untuk tetap merdeka.

Bilbao adalah klub yang berasal dari Basque, negara otonom yang berlokasi di utara Spanyol. Jadi, meski terhitung sebagai bagian negara Spanyol, Basque memiliki otonomi dan bahasa tersendiri. Mereka bebas untuk menentukan kebijakan tersendiri, yang tentunya berbeda dari Spanyol.

Hal itulah yang juga diterapkan Bilbao. Mungkin, untuk ukuran klub zaman sekarang, Bilbao masih teguh memegang tradisi. Ketika klub-klub lain acap jor-joran membeli pemain-pemain mahal, Bilbao menerapkan cara berbeda dalam urusan transfer.

Bilbao, laiknya klub asal Spanyol yang lain, masih menerapkan model kepemilikan penyas, yang tentunya melibatkan socios di dalamnya sebagai pemilik saham. Namun, ada satu hal yang membuat Bilbao menjadi merdeka dengan caranya sendiri. Apakah cara yang mereka tempuh itu?

1. Bilbao menerapkan tradisi Cantera

Menjadi Merdeka Seperti Athletic Bilbaocms.athletic-club.eus

Untuk urusan perekrutan pemain, Bilbao, sampai sekarang, masih menerapkan tradisi Cantera. Tradisi ini mewajibkan Bilbao memakai pemain asli akademinya, atau berasal dari Basque. Tradisi ini sudah mereka jalankan sejak 1912.

Sudah banyak sekali pemain asal Basque atau asli didikan Bilbao yang membela klub. Nama-nama macam Iker Muniain, Gorka Iraizoz, Fernando Amorebieta, Aritz Aduritz, dan Inaki Williams, adalah nama-nama asal Basque atau didikan akademi yang pernah membela tim senior Bilbao.

Bukan tanpa alasan Bilbao menerapkan tradisi ini. Dengan diperkuat oleh pemain didikan akademi, atau yang lahir dan besar di Basque, setidaknya mereka mampu menjaga tradisi dan identitas Basque. Jadi, budaya Basque yang kental di skuad sejak zaman dulu tetap terjaga.

Baca Juga: Perang Panas, Real Madrid Seret LaLiga ke Meja Hijau

2. Efek dari tradisi Cantera, Bilbao jarang didera kesulitan finansial

Menjadi Merdeka Seperti Athletic BilbaoAthletic Bilbaoinstagram.com/athleticclub

Dengan menerapkan tradisi Cantera, Bilbao seolah-olah jadi klub merdeka yang berkompetisi di Spanyol. Mereka laiknya Timnas Basque yang numpang mentas di LaLiga bersama tim-tim Spanyol yang lain.

Namun, ada efek lain yang juga dirasakan oleh Bilbao dengan menerapkan tradisi Cantera. Dengan menggunakan pemain-pemain lokal, didikan akademi, atau mereka yang pernah besar dan lahir di Basque, Bilbao jarang didera kesulitan finansial.

Dalam setiap bursa transfer, Bilbao jarang mengeluarkan uang untuk mendatangkan pemain. Ambil contoh di musim 2021/22. Bilbao sama sekali tidak mengeluarkan uang untuk mendatangkan pemain. Mereka hanya mendatangkan Alex Petxa, Imanol Gacia, dan Nico Williams.

Sekadar catatan, ketiga pemain itu merupakan pemain asli Basque plus didikan dari akademi Bilbao. Situasi yang sama juga pernah terjadi pada musim 2016/17, ketika Bilbao mendatangkan 13 pemain, dengan rincian enam pemain dari akademi dan tujuh yang selesai masa peminjamannya.

Tak jarang, dalam beberapa bursa transfer, Bilbao kerap mencatatkan 0 euro pengeluaran untuk pemain. Malah, mereka acap mendapatkan pendapatan dari para pemain yang dijual Bilbao ke klub lain, seperti Ander Herrera atau Javi Martinez.

Dengan total pengeluaran yang bahkan mencapai 0, jangan heran Bilbao juga jarang terkena aturan Financial Fair Play (FFP). Apiknya lagi, dengan finansial yang terjaga ini, mereka tetap bisa kompetitif, kendati mereka jarang menjuarai LaLiga dan banyak berkutat di papan tengah.

3. Bisa jadi contoh bagi klub lain untuk memerdekakan diri

Menjadi Merdeka Seperti Athletic Bilbaoworldfootballindex.com

Apa yang diterapkan Bilbao bisa menjadi contoh, dengan menggunakan pemain binaan, sebuah klub tetap bisa tampil kompetitif. Menggunakan pemain-pemain didikan sendiri pada akhirnya tidak membuat sebuah klub kesulitan. Justru, ada nilai dan tradisi yang tetap terjaga.

Bilbao adalah contoh kecil dari kemerdekaan. Tanpa domplengan dari pihak manapun, mereka hidup dan berkompetisi. Dengan cara mereka sendiri, mereka menatap dan melawan dunia dengan sebaik-baiknya dan sehormat-hormatnya.

Baca Juga: Usulan Radikal Format LaLiga Diubah, Peserta Disunat

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya