Menyambut Manchester United Kembali di Liga Champions

Usai terlempar ke Liga Europa musim lalu, MU harusnya siap 

Jakarta, IDN Times - Manchester United dan Liga Champions, dulu adalah sejoli yang erat. Sejak kompetisi level teratas antar klub Eropa masih bernama European Cup, Iblis Merah bahkan sudah turut serta.

Jika ditotal, sejauh ini MU sudah main dalam 285 laga Liga Champions, sejak pertama kali keikutsertaannya di European Cup pada musim 1956/57. Di musim ini, MU pada akhirnya kembali berlaga di Liga Champions. Itu karena MU tampil impresif di Premier League musim 2020/21, hingga mengunci posisi runner up.

1. Mulai tidak rutin main di Liga Champions

Menyambut Manchester United Kembali di Liga ChampionsInstagram @manchesterunited / Marcus Rashford dan Bruno Fernandes rayakan gol MU

MU sebenarnya merupakan muka lama di Liga Champions. Sejak musim 1996/97 sampai musim 2013/14, mereka tidak pernah absen di kompetisi level teratas antar klub Eropa tersebut. United selalu ada.

Selama 13 musim tersebut, prestasi MU terbilang stabil. Mereka beberapa kali mampu lolos ke fase gugur, dan sukses meraih trofi Liga Champions di musim 2007/08. Namun, setelah rentetan kesuksesan itu, MU mulai melempem.

Memang, MU masih main di Liga Champions, seperti di musim 2015/16, 2017/18, 2018/19, serta musim 2020/21. Namun, dari situ tampak mereka mulai tidak rutin tampil di Liga Champions, laiknya masa lalu. MU bahkan beberapa kali sempat terjerembab ke Liga Europa.

Baca Juga: Cristiano Ronaldo Bisa Jadi Korban Rotasi Solskjaer di MU

2. Sempat akrab dengan Liga Europa

Menyambut Manchester United Kembali di Liga ChampionsKiper Manchester United David de Gea bersama rekan setim terlihat sedih setelah gagal mengeksekusi penalti saat adu penalti yang berhasil diselamatkan kiper Villarreal Geronimo Rulli di Polsat Plus Arena Gdansk, Gdansk, Polandia, Kamis (27/5/2021). Pool via REUTERS/Maja Hitij.

Uniknya, setelah tidak lagi rutin tampil di Liga Champions, MU justru akrab dengan Liga Europa. Di ajang ini, MU justru kerap melaju jauh, bahkan sempat berhasil menjadi juara di musim 2015/16, ketika diasuh Jose Mourinho.

Musim lalu saja, setelah gagal lolos fase grup Liga Champions 2020/21, MU justru impresif di Liga Europa. Mereka sukses menembus final. Sayang, mereka takluk dari Villarreal dan gagal menggamit trofi Liga Europa.

Akrabnya MU dengan Liga Europa juga mengingatkan pada masa 1980-an lalu. Ketika itu, MU juga lebih banyak tampil di Piala UEFA ketimbang European Cup. Sampai akhirnya, baru pada musim 1993/94, MU merasakan lagi atmosfer Liga Champions.

3. Bekal dan rintangan MU di Liga Champions 2021/22

Menyambut Manchester United Kembali di Liga ChampionsSuperstar Manchester United, Cristiano Ronaldo / Instagram @manchesterunited

Sekarang, MU berkesempatan tampil lagi di Liga Champions 2021/22. Mereka akan satu grup bersama Young Boys, Villarreal, dan Atalanta. Di atas kertas, MU mestinya bisa lolos dengan mudah dari grup ini.

MU sekarang dibekali pemain-pemain hebat. Di musim panas 2021, mereka sukses mendatangkan nama-nama macam Jadon Sancho, Raphael Varane, hingga memulangkan Cristiano Ronaldo. Hadirnya sosok-sosok ini diprediksi bikin MU lebih bertaji, tidak cuma Inggris, tetapi juga di Eropa.

Akan tetapi, seperti yang pernah Lionel Messi ungkapkan, Liga Champions bukanlah kompetisi yang gampang. MU perlu menyiapkan diri lebih baik, karena bagaimanapun, kejutan musim lalu saat mereka ditundukkan Istanbul Basaksehir, bisa saja terulang musim ini.

Baca Juga: Liga Champions Mulai Pekan Ini: Bertabur Big Match!

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya