Mundur dari European Super League, Guardiola Sempat Serang ManCity

ManCity dikritik oleh manajernya sendiri akibat Super League

Jakarta, IDN Times - Manchester City menjadi pionir dalam penarikan diri klub Premier League dari European Super League. Ternyata, tak cuma fans, namun desakan manajer Pep Guardiola pula yang melatarbelakangi keputusan mundurnya ManCity dari European Super League.

Melalui pernyataan di situs resminya, ManCity sudah mengajukan diri untuk mundur dari rencana pengembangan European Super League ini. Mereka jadi yang pertama dari 12 Founding Clubs untuk memutuskan mundur.

"Manchester City Football Club menyatakan bahwa kami sudah mengajukan prosedur untuk mundur dari perencanaan pengembangan European Super League," tulis ManCity dalam pernyataan di situs resmi klub.

Baca Juga: The Big 6 Premier League Mundur dari European Super League

1. Efek domino

Mundur dari European Super League, Guardiola Sempat Serang ManCityPesepak bola Chelsea Mason Mount (tengah) berupaya melewati penjagaan dua pemain belakang Burnley dalam laga lanjutan Liga Inggris, di Stadion Stamford Bridge, London, Inggris, Minggu (31/1/2021). Chelsea berhasil mengalahkan Burnley 2-0. ANTARA FOTO/Pool via Reuters-Julian Finney

Pasca ManCity mundur, lima klub Inggris lainnya juga mengambil keputusan serupa. Dimulai dari Chelsea yang didemo oleh para pendukungnya di Stamford Bridge, merembet ke Arsenal, Liverpool, Manchester United, hingga Tottenham Hotspur.

Mereka mundur karena desakan fans pula. Sama seperti ManCity, ada juga protes yang muncul di internal klub dalam level pemain sampai manajer.

2. Langkah ManCity diapresiasi UEFA

Mundur dari European Super League, Guardiola Sempat Serang ManCitycr7creative.co.in

Presiden UEFA, Aleksander Ceferin, mengapresiasi langkah yang diambil oleh ManCity. Menurut mereka, ManCity adalah klub yang mau mendengarkan aspirasi publik. Terutama, dilanjutkan UEFA, fans yang memang menginginkan agar kompetisi European Super League tidak terjadi.

"ManCity adalah aset besar dalam sepak bola Eropa. Saya siap bekerja sama dengan mereka untuk masa depan kompetisi sepak bola Eropa yang lebih baik," ujar Ceferin.

3. Guardiola protes keras European Super League

Mundur dari European Super League, Guardiola Sempat Serang ManCitymanchestereveningnews.co.uk

Sebelum ManCity mengambil sikap, Guardiola sudah menyatakan penolakan kerasnya terhadap European Super League. Menurutnya, itu bukan kompetisi olahraga yang sejati.

"Bukan kompetisi olahraga yang sejati namanya jika hubungan antara kesuksesan dan usaha tidak ada. Bukan kompetisi olahraga juga namanya jika kesuksesan sudah terjamin atau kekalahan tidak menjadi masalah besar," ujar Guardiola.

Baca Juga: Kekuatan Fans Paksa The Big 6 Mundur dari European Super League

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya