Ramai-ramai Berinvestasi di Klub Sepak Bola, Apa Motif Para Artis?

Para pesohor ramaikan sepak bola Indonesia

Jakarta, IDN Times - Pencinta sepak bola Indonesia terkejut saat Raffi Ahmad mengakuisisi Cilegon FC pada April 2021. Munculnya sosok Raffi dalam industri sepak bola cukup mengejutkan, sebab selama ini ia lebih dikenal sebagai artis.

"Saya mencoba berdedikasi untuk mencari bibit dengan membangun akademi bersama Rudy Salim, yang mana kami harus kuat infrastruktur sepak bolanya agar bisa melahirkan bibit-bibit baru, tidak hanya untuk Indonesia tetapi juga nantinya bisa main di luar," ujar Raffi saat peluncuran klub barunya.

Raffi mengganti nama Cilegon FC menjadi RANS Cilegon FC. Keputusan Raffi terjun ke dunia sepak bola kemudian diikuti beberapa artis lain, seperti Atta Halilintar, Gading Marten, Baim Wong, Gilang Widya, serta Putra Siregar. Mereka menahbiskan diri jadi pemilik baru klub sepak bola di Indonesia.

Apa sebenarnya motivasi dari para artis ini?

1. Para pesohor jadi pemilik baru klub Liga 2 dan Liga 3

Ramai-ramai Berinvestasi di Klub Sepak Bola, Apa Motif Para Artis?Peluncuran AHHA PS Pati FC. (dok. IDN Times/Istimewa)

Uniknya, begitu terjun ke dunia sepak bola Indonesia, para artis ini tidak langsung mengambil alih klub-klub Liga 1. Mereka justru ramai-ramai mengambil alih klub-klub Liga 2 dan Liga 3. Ada yang mereka akuisisi, ada yang mereka beli sahamnya.

Raffi memutuskan untuk mengakuisisi Cilegon United dan mengubah namanya menjadi RANS Cilegon FC. Sedangkan Atta Halilintar bersama Putra Siregar memutuskan mengakuisisi PSG Pati dan mengubah namanya menjadi AHHA PS Pati FC.

Langkah lebih radikal diambil oleh Gading Marten. Saat rekan-rekannya mengakuisisi klub Liga 2, dia justru mengakuisisi klub Liga 3, Persikota Tangerang. Sedangkan Baim Wong, dia masih mencari klub, bahkan diisukan menjadi sponsor Liga 2.

Tidak cuma artis-artis ini, pesohor lain macam Kaesang Pangarep juga turut menjadi petinggi klub di Indonesia. Tidak cuma pesohor lokal, pebisnis dari Malaysia, Noorizam Tukiman, ikut meramaikan bola Indonesia dengan jadi pemilik PSPS Riau.

Dari sekian banyak pesohor yang terjun ke dunia sepak bola, ada satu sosok yang memutuskan terjun ke Liga 1. Dia adalah bos dari Juragan99, Gilang Widya Pramana. Dia menjadi presiden baru dari Arema FC.

Baca Juga: Arema FC Resmi Perkenalkan Carlos Fortes Sebagai Striker Baru   

2. Motivasi para artis ini apa sebenarnya?

Ramai-ramai Berinvestasi di Klub Sepak Bola, Apa Motif Para Artis?Perkenalan pemain RANS Cilegon FC. (IDN Times/Sandy Firdaus)

Terjunnya artis secara beramai-ramai ke dunia sepak bola Indonesia pada 2021 ini tentu menghadirkan pertanyaan tersendiri. Apa yang sejatinya mereka kejar dengan menjadi pemilik klub di Indonesia ini?

Raffi Ahmad, selaku pemilik RANS Cilegon FC, menjabarkan tujuannya dan rekan-rekan artis mengakuisisi klub sepak bola belakangan ini. Dalam kunjungannya ke kantor Kemenpora pada 27 Mei 2021 silam, Raffi mengungkapkan bahwa dia ingin memajukan sepak bola nasional.

Nantinya, tidak cuma Liga 1, Raffi juga berniat untuk meramaikan Liga 2 dan Liga 3. Dia berpendapat, dengan majunya Liga 2 dan Liga 3, semarak sepak bola nasional kelak akan lebih merata dan tidak hanya terpusat di Liga 1 saja.

"Saya juga di sini tidak bercanda, saya ingin memajukan sepak bola. Saya menyatakan serius ingin memajukan sepak bola, mengkolaborasikan sepak bola dan entertainment, yang ada hiburannya. Kalau kita kompak, pasti sepak bola maju," tutur Raffi.

3. Tanggapan pemangku kebijakan sepak bola nasional

Ramai-ramai Berinvestasi di Klub Sepak Bola, Apa Motif Para Artis?Kunjungan CEO Persis ke Kantor PSSI. (pssi.org)

PSSI selaku federasi sepak bola nasional menyambut gembira kehadiran pesohor-pesohor yang terjun ke dunia sepak bola nasional ini. Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, mengaku kagum akan pesohor-pesohor yang terjun ke dunia sepak bola nasional ini.

"Tentunya ini menjadi kebanggaan bagi federasi, karena di tengah situasi ini ada seseorang yang ingin memajukan sepak bola Indonesia, khususnya Liga 2. Padahal, mengurus sepak bola itu tidak gampang," ujar Iriawan.

Iwan Bule, sapaan akrab Iriawan, juga mengungkapkan rasa senangnya akan keterlibatan sosok-sosok pesohor di sepak bola nasional ini. Menurutnya, hal tersebut akan berdampak positif terhadap kemajuans epak bola nasional.

"Makin banyak orang yang mengurus bola profesional, makin bagus sepak bola Indonesia. Dengan munculnya banyak CEO baru, akan membuat industri sepak bola Indonesia semakin maju ke depannya," ungkap Iwan.

4. LIB siap bentuk ekosistem bersama dengan para artis

Ramai-ramai Berinvestasi di Klub Sepak Bola, Apa Motif Para Artis?Infografis Artis terjun ke dunia sepak bola nasional (IDN Times / Aditya Pratama)

Direktur Bisnis PT Liga Indonesia Baru (LIB), Rudy Kangdra, menyambut baik kedatangan artis-artis ke dunia sepak bola Indonesia ini. Malah, selaku operator kompetisi, LIB sudah mempersiapkan rencana bisnis bersama para pesohor ini.

Ke depannya, Rudy mengungkapkan LIB akan berkolaborasi bersama sejumlah artis dan influencer di Indonesia. Bentuk kolaborasi ini nantinya tidak cuma berkutat soal jual beli klub. Ada pembentukan ekosistem di situ.

"Kan kolaborasi itu jangan dilihat semata-mata hanya jual beli klub. Kami mau bikin ekosistem. Jadi begini, sekarang ini kan pandemik, apa mau berdiam diri saja? Tidak kan? Harus cari cara supaya kita bisa hidup. Nah, ini yang lagi kita buat ekosistemnya," ujar Rudy.

Rudy menyebut, bentuk ekosistem yang nantinya diharapkan terbentuk antara LIB bersama artis dan influencer lebih ke bentuk kampanye. Dia mencontohkan, bentuk kampanye ini salah satunya adalah ajakan menonton liga.

Dalam kampanye inilah, sejumlah artis seperti Baim Wong, Raffi Ahmad, dan Atta Halilintar akan digandeng LIB untuk meramaikan. LIB berencana akan memaksimalkan 77 persen pangsa pasar bla lokal yang belum termanfaatkan dengan baik.

"Nanti kami bisa libatkan top five selebgram. Mereka akan diminta membantu kami dalam kampanye. Mereka nanti bilang, nonton kompetisi ini, itu, disertai tautannya. Ketika mereka melakukan itu, ada klik, kami buat, mulai dari back-end-nya kami siapkan sampai front-end-nya juga. Jadi orang bisa menonton," tutur Rudy.

5. Efek keberadaan artis di Liga 2 dan Liga 3

Ramai-ramai Berinvestasi di Klub Sepak Bola, Apa Motif Para Artis?Laga uji coba Bali United. (baliutd.com)

Efek dari kehadiran para artis ke sepak bola nasional ini mulai terasa, terutama di Liga 2 dan Liga 3. Beberapa pemain kaliber nasional, seperti Ferdinan Sinaga, Alberto Goncalves, Marinus Wanewar, hingga Miftahul Hamdi resmi memperkuat klub Liga 2, Persis Solo.

Tidak hanya Persis, klub-klub macam RANS Cilegon FC dan Dewa United juga kebagian pemain-pemain apik macam Asri Akbar hingga Shahar Ginanjar. Rupanya, kehadiran para pesohor di Liga 2 dan Liga 3 ini jadi daya tarik tersendiri bagi para pesepak bola Indonesia.

Namun, hal ini membuat beberapa klub tradisional di Liga 2 gerah. Salah satunya adalah Sekretaris PSMS Medan, Julius Raja. Dia kesal karena saat ini hampir semua harga pemain jadi mahal. Pemain pun lebih memilih membela RANS Cilegon FC, Dewa United, atau Persis.

"Persis bikin semua pemain mahal. Akhirnya, sekarang semua pemain kabur ke Persis Solo, atau tidak ke Dewa United dan RANS Cilegon FC," ungkap Julius.

6. Apakah murni bisnis atau ada tujuan politis?

Ramai-ramai Berinvestasi di Klub Sepak Bola, Apa Motif Para Artis?Menpora menerima Raffi Ahmad di lantai 10 Kantor Kemenpora. (dok. Humas Kemenpora)

Pengamat sepak bola Indonesia, Tommy Welly, mengungkapkan terjunnya pesohor di dunia sepak bola bukanlah hal baru, Dia mencontohkan nama-nama semisal bintang pop Elton John yang jadi pemilik Watford, serta vokalis band Led Zeppelin, Robert Plant, yang jadi pemilik Wolverhampton Wanderers.

Namun, Towel, sapaan akrabnya, menggarisbawahi bahwa masuknya para pesohor itu ke industri sepak bola ditopang oleh iklim industri yang baik. Mereka masuk murni sebagai pebisnis, tanpa embel-embel pesohor yang menyertai mereka. Sedangkan di Indonesia, situasinya berbeda.

"Saya yakin Raffi Ahmad dan kawan-kawan itu menyukai dan menggemari sepak bola. Tetapi, kita belum pernah melihat kedalaman pengetahuan mereka tentang peta sepak bola Indonesia. Harus diakui iklim industri sepak bola Indonesia belum kondusif," ujar Towel dalam kanal YouTube-nya, Gocek Bung Towel.

Towel pun menyoroti apakah para pesohor ini punya kesabaran untuk mengelola klub sepak bola secara profesional di Indonesia. Dia pun memprediksi bisa jadi ada agenda lain yang membuat para artis ini masuk ke sepak bola Indonesia.

"Saya dalam posisi mengamati, apakah ini betul karena agenda sepak bola, karena potensi-potensi bisnis, sementara situasinya, ekosistemnya belum sehat. Ini juga ada dalam benak publik, ada apakah gerangan? Karena ini agak paradoks," ujar Towel.

Di sisi lain, pengamat sepak bola yang lain, M. Kusnaeni, memprediksi bahwa investasi artis di sepak bola Indonesia ini hanya seumur jagung. Apalagi, bila nantinya PSSI dan operator kompetisi gagal mewujudkan citra kompetisi yang profesional, menarik, dan akuntabel.

"Para pesohor itu akan kecewa sehingga investasi mereka mungkin hanya seunmur jagung. Itu bisa membawa citra buruk bagi sepak bola Indonesia," ujar pria yang akrab disapa Bung Kus tersebut.

Nah, bagimana menurutmu soal sepak terjang para artis dalam industri sepak bola Indonesia ini?

Baca Juga: RANS Cilegon FC Buka Kerja Sama dengan Klub Liga 1

Topik:

  • Dwi Agustiar
  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya