Romelu Lukaku dalam Bayangan Hitam Chelsea

Lukaku pernah dibuang Chelsea

Jakarta, IDN Times - Pada awalnya, tak ada yang menyangka Romelu Lukaku akan hengkang. Dia tampak begitu bahagia bersama Inter Milan, sampai akhirnya turbulensi finansial menimpa tim di akhir musim 2020/21, sejalan dengan tawaran yang datang dari Chelsea.

Segalanya masih indah bagi Inter di musim 2020/21. Mereka sukses merebut gelar Serie A, dengan Lukaku sebagai aktor utamanya. Sepanjang musim, Lukaku sukses mencetak 30 gol di semua kompetisi, menahbiskan dirinya sebagai penyerang tajam Inter.

Namun, kesulitan finansial yang menimpa Inter pelan-pelan mulai menggerogoti tim. Antonio Conte mengawali gelombang eksodus, memilih untuk pergi karena tak sepakat dengan kebijakan tim yang hendak menjual sejumlah bintang. Ketakutan Conte terbukti benar saat Achraf Hakimi dijual ke PSG. Hingga akhirnya, Lukaku terpaksa dijual dan memutuskan untuk menerima tawaran menggiurkan dari Chelsea.

Chelsea memang bukan tempat yang asing buat Lukaku. Akan tetapi, perjalanan Lukaku tidak berhias kenangan manis di sana. Di Stamford Bridge, Lukaku tak ubahnya jadi pesakitan.

1. Lukaku tidak diapresiasi di Chelsea

Romelu Lukaku dalam Bayangan Hitam ChelseaLukaku saat di Chelsea. (express.co.uk)

Dulu, Chelsea mendatangkan Lukaku pada musim 2011/12 dari Anderlecht dengan harga yang murah, yakni 15 juta euro. Meski begitu, Lukaku tidak langsung menjadi bagian inti dari skuad Chelsea. Sepanjang musim 2011/12, dia lebih banyak tampil di tim reserve.

Malah, pada musim 2012/13, Lukaku dipinjamkan ke West Bromwich Albion. Bersama West Brom, Lukaku mendapatkan menit bermain di Premier League. Dia menorehkan 17 gol dari 35 laga bersama West Brom di Premier League.

Sempat sebentar kembali ke Chelsea, Lukaku dipinjamkan lagi ke Everton. Di masa peminjaman inilah, dia tampil ganas hingga akhirnya Everton mempermanenkan statusnya. Dia mencetak 87 gol dari 166 penampilan bersama Everton di semua ajang.

Lukaku lalu pindah ke Manchester United, dan mencetak 42 gol dari 96 laga di sana, sebelum akhirnya hijrah ke Inter Milan. Di Inter, kemampuannya terasah bersama Conte, sampai-sampai dia sukses mencetak 64 gol dari 95 laga, bahkan merebut gelar Serie A.

Alhasil, jika ditotal, Lukaku cuma main 15 kali saja sepanjang berseragam Chelsea, tanpa torehan satu gol pun. Lucunya, dia malah pulang ke Chelsea, tempat di mana memori buruk karier sepak bolanya bersemayam.

Baca Juga: Murka, Fans Inter Milan Coret Mural Romelu Lukaku

2. Cassano memperingatkan Lukaku

Romelu Lukaku dalam Bayangan Hitam Chelseatwitter.com/sampdoria_en

Legenda sepak bola Italia, Antonio Cassano, memperingatkan Lukaku soal kepindahannya ke Chelsea. Menurutnya, menjadi konyol dan berisiko, karena Chelsea adalah klub yang dulu pernah membuangnya.

"Di Inggris, pengalaman manis Lukaku hanya bersama Everton. Sekarang, dia kembali ke sana. Di Inter, dia dapat gaji delapan juta euro. Chelsea menawarinya gaji 14 juta euro. Jadi, saya ingin tahu, apakah Lukaku pindah karena uang? Padahal, Chelsea tidak menghormatinya," ujar Cassano, dilansir Tuttomercatoweb.

Apa yang diujarkan Cassano benar. Bersama Inter, Lukaku tumbuh jadi penyerang menakutkan. Namun, dia malah memutuskan untuk pergi. Terlepas dari alasan uang dan kondisi finansial Inter yang jelek, apakah Lukaku bisa menghapus traumanya di Chelsea?

3. Bersama Tuchel, Lukaku harusnya bisa lebih baik

Romelu Lukaku dalam Bayangan Hitam ChelseaThomas Tuchel (straitstimes.com)

Chelsea sekarang memang berbeda dengan yang dulu. Kini, Chelsea ditangani oleh Thomas Tuchel, manajer yang sangat cerdas dan peduli detail. Sepak bolanya aktif, tidak reaktif macam Jose Mourinho. Dia selalu ingin mengambil insiatif permainan.

Beberapa waktu lalu, Tuchel mengakui kepada media, membayangkan Lukaku hadir ke Chelsea. Dia bilang, Lukaku adalah penyerang komplet, mampu menahan bola dengan baik, dan andal melakukan duel udara. Ada dimensi baru yang bisa ditawarkan Lukaku, dalam benak Tuchel.

Dengan permainan timnya yang tanpa kompromi dan mengusung possession football, Tuchel butuh pemain yang mampu menahan bola di area sepertiga akhir, serta lihai dalam melakukan post play. Lukaku adalah pemain yang memang dia butuhkan.

Sebenarnya, Chelsea pernah punya sosok macam ini. Dia adalah Olivier Giroud. Namun, bomber Prancis itu memutuskan hengkang ke AC Milan. Itulah kenapa, Tuchel berandai-andai jika saja Lukaku bergabung ke Chelsea. Sekarang, apa yang dia angankan jadi nyata.

Andai semuanya berjalan lancar, Tuchel dapat membantu Romelu Lukaku mengatasi traumanya di Inggris, khususnya Chelsea. Di bawah asuhannya, Lukaku sejatinya punya potensi untuk berkembang lagi. Ya, dengan catatan, andai tidak ada hal-hal lain yang akhirnya mengganggu Lukaku.

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya