Sepak Bola Ramadan di Senegal, Buka Puasa Mengundang Prahara
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Lazimnya, momen buka puasa saat Ramadan jadi masa yang ditunggu-tunggu. Namun, di Senegal, anomali justru terjadi. Momen buka puasa malah mengundang kemarahan dari segelintir orang yang merasa terganggu karenanya.
Kejadian ini terjadi di Senegal pada 2013 silam. Ketika itu, dalam sebuah laga Liga Senegal yang mempertemukan antara Casa Sport kontra Yeggo, wasit Ousseynou Gueye yang notabene beragama Islam menghentikan laga dengan sebuah tujuan mulia, membiarkan para pemain dan staf berbuka puasa.
Baca Juga: Cara Unik Pemain Timnas Tunisia Buka Puasa di Bulan Ramadan
1. Tujuan mulia Ousseynou Gueye
Jadi, di tengah duel antara Casa Sport kontra Yeggo, Ousseynou tiba-tiba menghentikan pertandingan. Dia memberi pemain waktu berbuka, dan membiarkan mereka menikmati makanan dan minuman untuk sementara waktu. Bukan tanpa alasan dia berbuat demikian.
"Secara peraturan, sebenarnya sah-sah saja bagi wasit menghentikan pertandingan dan memberikan pemain waktu untuk berbuka puasa. Karena, buka puasa penting agar tubuh bisa mendapatkan asupan nutrisi, tubuh juga perlu air," ujar Gueye, dilansir Huffington Post.
2. Suporter marah-marah akan keputusan ini
Editor’s picks
Nyatanya, keputusan dari Gueye ini tidak memuaskan semua pihak. Ada beberapa penonton dan fans yang marah karena laga tiba-tiba berhenti. Mereka berteriak-teriak, hingga akhirnya mencak-mencak lantaran apa yang dilakukan Gueye.
Terdengar beberapa sorakan saat laga tiba-tiba berhenti dan para pemain menikmati makanan dan minuman sembari berbuka. Namun, Gueye tidak ambil pusing. Dia tetap pada keputusannya dan membiarkan laga berhenti untuk sementara waktu.
3. Terjadi juga di Turki pada 2021
Beberapa tahun setelahnya, tepatnya pada 2021, insiden serupa terjadi di Turki. Kali ini, melibatkan klub Divisi Dua Liga Turki, yakni Giresunspor dan Ankara Keciorengucu. Wasit menghentikan laga keduanya dan memberikan waktu bagi para pemain untuk berbuka puasa.
Pemandangan ini muncul ketika laga memasuki menit 11. Kebetulan, saat itu azan magrib terdengar. Sebelumnya, ada pula pemain yang cedera. Wasit menghentikan laga dan mempersilakan para pemain minggir untuk berbuka puasa.
Usai berbuka puasa, menenggak minum, dan memakan beberapa butir kurma, para pemain dari kedua tim kemudian dipersilakan masuk kembali untuk melanjutkan laga. Giresunspor memenangi laga ini pada akhirnya.
Baca Juga: Keajaiban Ramadan Buat Aljazair yang Gemparkan Piala Dunia 2014