Son Heung Min, Penerus Demam Korea Selatan di Premier League

Son tampil apik bersama Tottenham musim ini

Jakarta, IDN Times - Dahulu kala, sempat ada demam Korea Selatan yang terjadi di Premier League. Demam itu ditularkan oleh seorang Park Ji Sung. Sekarang, demam ini tidak berhenti dan diteruskan lagi oleh seorang pemain bernama Son Heung Min.

Teraktual, Son baru saja mencetak rekor di Premier League. Dia jadi pemain Asia pertama yang sukses meraih golden boot. Torehan golnya di musim 2021/22 ini sama dengan catatan Mohamad Salah, yakni 23 gol.

Gelar top scorer bersama yang didapat bersama Salah, merangkum penampilan impresif Son sepanjang musim 2021/22. Sekaligus, torehan ini juga menunjukkan bahwa efek Korea belum memudar di Premier League kendati Park pensiun.

Namun, agar efek ini bisa tercipta, tentu Son melalui perjalanan yang tidak mudah. Ada adaptasi yang mesti dia lakukan, dan tentunya perjuangan dalam menyesuaikan diri dengan tingginya dinding sepak bola Eropa.

1. Hamburg SV tempat Son memulai di Eropa

Son Heung Min, Penerus Demam Korea Selatan di Premier LeagueHeung-Min Son saat membela Hamburg SV (skysports.com)

Son tentu mengawali kariernya sebagai pesepak bola di Korea Selatan. Dia sempat belajar di akademi FC Seoul. Namun, pada 2008, dia mengambil langkah penting. Dia ikut proyek Federasi Sepak bola Korea Selatan dan akhirnya bergabung ke akademi Hamburg SV.

Dari sinilah, perjalanan Son di Eropa dimulai. Satu tahun di akademi Hamburg, dia tidak serta merta langsung masuk tim inti. Son sempat dipulangkan ke Korea Selatan lantaran Hamburg masih meragukan kemampuannya. Mereka butuh pembuktian.

Pembuktian itu pun akhirnya Son berikan di ajang Piala Dunia U-17 2009. Kala itu, Son menunjukkan sinarnya bersama Korea Selatan dan membawa Young Taeguk Warriors ke perempat final, sampai akhirnya mereka tumbang oleh Nigeria.

Di ajang tersebut, Son mencetak tiga gol. Penampilan apik ini membuatnya ditarik lagi ke Hamburg. Dari sinilah, perjalanan Son di Eropa benar-benar dimulai.

Baca Juga: Son Heung Min Cetak Sejarah, Top Scorer EPL Pertama dari Asia

2. Son besar di Jerman

Son Heung Min, Penerus Demam Korea Selatan di Premier LeagueBintang Tottenham Hotspur, Son Heung Min / Twitter @SpursOfficial

Memulai karier di Hamburg, Son langsung bisa beradaptasi. Dia mencetak gol perdananya bersama Hamburg pada 30 Oktober 2010, ketika Hamburg tumbang di tangan FC Koeln. Selepas itu, Son terus menggila.

Total, Son mencatatkan 20 gol dari 78 penampilannya bersama Hamburg SV. Pada 2013, sejatinya Son sempat diisukan akan pindah ke Borussia Dortmund. Namun, Son akhirnya memilih untuk ke Bayer Leverkusen. Keputusan yang tepat.

Di Leverkusen, Son berkembang jadi salah satu talenta menjanjikan Bundesliga. Tidak seperti ketika di Hamburg, adaptasinya berjalan mulus di Leverkusen. Son bisa langsung menyatu dengan tim, dan hal tersebut menopang peningkatan kemampuannya.

Son juga merasakan pengalaman perdana bermain di Liga Champions bersama Leverkusen. Tampil di kompetisi elit antar klub Eropa itu benar-benar membuat Son berkembang. Alhasil, namanya mulai jadi sorotan klub-klub besar Eropa.

Meski gagal menjuarai Bundesliga, setidaknya Jerman membuat Son dikenal di mata dunia. Dari sinilah, Tottenham datang mengetuk pintu dan menawarkannya untuk bermain di Inggris.

3. Menularkan demam Korea Selatan di Premier League

Son Heung Min, Penerus Demam Korea Selatan di Premier Leaguepotret Harry Kane dan Son Heung-min (beinsports.com)

Pada musim 2015/16, Son memulai perjalanannya di Inggris berama Tottenham Hotspur. Di awal kedatangannya, Son sempat tidak betah. Gaya hidup yang berbeda di Inggris dan Jerman membuatnya sulit beradaptasi.

Namun, berkat bantuan Mauricio Pochettino, Son akhirnya mampu menyesuaikan diri. Musim 2016/17 jadi titik kebangkitan Son di Tottenham. Dia berhasil mencetak 21 gol di semua kompetisi, membentuk trio berbahaya bersama Harry Kane dan Dele Alli.

Dari situlah, Son mulai menelurkan demam Korea Selatan lagi di Premier League. Demam yang sempat digaungkan Park bersama Manchester United, kini dilanjutkan oleh Son. Kepribadiannya yang hangat membuatnya langsung dicintai fans Tottenham.

Tidak cuma itu, seiring musim berjalan, kemampuan Son bersama Tottenham juga meningkat drastis. Tidak cuma kemampuan menembak, kemampuan dribel dan umpan Son juga makin tajam. Dia juga jadi lebih paham cara mengeksploitasi ruang.

Alhasil, jangan heran jika sejauh ini Son sudah mencetak 131 gol dari 235 laga bersama Tottenham. Dia juga mengantarkan Tottenham ke final Liga Champions 2018/19, kendati akhirnya mereka kalah dari Liverpool.

4. Son Heung Min yang masih akan bersinar lagi

Son Heung Min, Penerus Demam Korea Selatan di Premier LeagueSon Heung-min. (Twitter.com/Squawka)

Usia Son kini sudah matang, yakni 29 tahun. Bahkan, beberapa bulan lagi, dia sudah akan memasuki usia 30 tahun. Namun, bukan berarti Son tidak bisa meraih apa-apa lagi bersama Tottenham. Masih ada potensi baginya untuk bersinar.

Bersama Antonio Conte, Son bisa saja berjaya di Premier League. Akan tetapi, Son tentu harus ditopang oleh para pemain Tottenham yang lain, agar demam Korea Selatan di Inggris itu makin paripurna.

Baca Juga: [BREAKING] Mohamed Salah dan Son Heung Min Berbagi Gelar Top Scorer EPL

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya