Uang Minyak Timur Tengah Kini Membanjiri Sepak Bola Eropa

Uang minyak dari Timur Tengah untungkan banyak klub

Jakarta, IDN Times - Baru-baru ini, publik dihebohkan dengan resminya konsorsium Arab Saudi mengakuisisi Newcastle United. Proses akuisisi ini juga melibatkan Public Investment Fund (PIF), perusahaan yang merupakan salah satu raja minyak di Timur Tengah, tepatnya Arab Saudi.

Sebagai perusahaan yang dimiliki oleh Pangeran Arab Saudi, yakni Mohammed bin Salman, sumber uang utama PIF berasal dari minyak yang ada di Arab Saudi. Dengan resminya PIF jadi pemilik baru Newcastle, menarik untuk membicarakan lagi istilah lama yang sempat ramai di sepak bola Eropa: uang minyak. Istliah apa itu?

1. Apa itu istilah uang minyak?

Uang Minyak Timur Tengah Kini Membanjiri Sepak Bola EropaIlustrasi uang (IDN Times/Arief Rahmat)

Dilansir Goal International, istilah uang minyak disematkan kepada klub-klub yang dapat gelontoran dana dari perusahaan minyak. Sejatinya, perusahaan minyak yang membanjiri sepak bola Eropa tidak berasal dari Timur Tengah saja.

Selain Timur Tengah, negara yang biasa diasosiasikan sebagai kilang minyak dunia adalah Rusia dan kawasan Amerika Utara. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, uang minyak dari Timur Tengah, termasuk Arab Saudi dan Qatar, mulai banyak menghampiri klub-klub Eropa.

Guyuran uang minyak dari Timur Tengah ini pun sukses membuat beberapa klub naik level. Mereka akhirnya mampu bersaing dengan tim-tim yang mendapat kucuran uang minyak dari negara lain, macam Chelsea yang juga naik level usai dikuasai taipan Rusia, Roman Abramovich.

Baca Juga: Premier League Resmi Hukum The Big 6, Imbas European Super League

2. Siapa saja klub yang dapat keuntungan dari uang minyak Timur Tengah ini?

Uang Minyak Timur Tengah Kini Membanjiri Sepak Bola EropaPemain Manchester City merayakan gol ke gawang West Bromwich Albion pada pertandingan Liga Inggris di Stadion The Hawthorns, West Bromwich, Rabu (27/1/2021) dini hari. City pesta gol 5-0 dan naik ke puncak klasemen sementara. ANTARA FOTO/Pool via REUTERS/Laurence Griffiths

Selain Newcastle yang baru saja resmi diakuisisi konsorsium Arab Saudi, ada Manchester City dan Paris Saint-Germain (PSG) yang lebih dulu mendapatkan kucuran uang minyak Timur Tengah. ManCity disponsori Etihad Airways, perusahaan yang dimiliki oleh Sheikh Mansour dari Uni Emirat Arab.

Selain mampu mendaratkan pemain-pemain bintang, berkat kucuran uang dari Timur Tengah, ManCity mampu membangun akademi sepak bola ciamik di Inggris bernama Elite Development Squad (EDS). EDS sukses menelurkan talenta-talenta seperti Phil Foden dan Jadon Sancho.

ManCity juga membentuk sebuah perusahaan bernama City Football Group, berisikan klub-klub di seluruh dunia yang terafiliasi dengan Manchester City. Ada Melbourne City (Australia), New York City (Amerika Serikat), Yokohama F. Marinos (Jepang), Girona (Spanyol), Troyes (Prancis), dan Mumbai City (India) yang masuk dalam afiliasi ini.

Jika ManCity mendapatkan kucuran dana dari Etihad, lain hal dengan PSG. Mereka mendapatkan kucuran uang minyak Timur Tengah dari Qatar Sports Investment Group, yang dimiliki oleh Nasser Al-Khelaifi. Berkat kucuran dana ini, PSG menjelma jadi klub kaya di Prancis.

Selain sukses mendaratkan bintang-bintang macam Neymar dan Kylian Mbappe ke Parc des Princes, PSG mampu menyulap Camp des Loges, pusat pelatihan PSG di Paris, menjadi pusat pelatihan yang lebih futuristik bernama Ooredoo Training Centre. PSG juga baru-baru ini sukses mendaratkan Lionel Messi.

Kucuran dana ini juga membuat ManCity dan PSG mulai jadi nama yang diperhitungkan di sepak bola Eropa. Penampilan mereka di Liga Champions meningkat dari musim ke musim. Malah, mereka mulai jadi ancaman bagi tim-tim tradisional Eropa.

Melihat prospek menjanjikan ini, tak heran fans Newcastle girang ketika PIF mengakuisisi tim mereka. Bayang-bayang akan kehadiran pemain bintang di Tyneside mulai menyeruak, meski saat ini, berjuang di Premier League saja susah minta ampun buat Newcastle.

3. Kontroversi dari uang minyak Timur Tengah

Uang Minyak Timur Tengah Kini Membanjiri Sepak Bola EropaPemain PSG selebrasi (instagram.com/PSG)

Meski begitu, fans Newcastle juga harus waspada. Kucuran uang minyak Timur Tengah memang mampu menyulap klub jadi ciamik. Namun, hal itu juga beriringan dengan konsekuensi yang harus mereka terima. Apalagi, sekarang UEFA menerapkan aturan Financial Fair Play.

Tengok saja ManCity dan PSG, yang beberapa kali harus berurusan dengan Badan Arbitrase Olahraga Dunia lantaran dianggap melanggar FFP, meski beberapa kali juga mereka lolos dari sanksi berat. Belum lagi, klub-klub macam ini kerap mendapatkan tekanan, terutama dari fans.

Namun, terlepas dari tekanan yang ada, tidak bisa bisa dimungkiri bahwa uang minyak Timur Tengah sudah membanjiri sepak bola Eropa. Banyak klub yang diuntungkan oleh uang ini, dan bisa jadi, dua sampai tiga tahun ke depan, kita akan melihat Newcastle main di perempat final Liga Champions.

Baca Juga: Wonderkid ManCity Bela Tim Senior dan U-23 dalam Sehari, Gila!

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya