[WANSUS] Newcastle United: Cinta dan Label Orang Kaya Baru

Newcastle United akhirnya punya pemilik baru

Jakarta, IDN Times - Mantan jurnalis olahraga Jawa Pos, Miftakhul Fahamsyah, pernah menulis buku berjudul 'Mencintai Sepak Bola Indonesia Meski Kusut'. Fim, sapaan akrab Miftakhul, begitu cinta akan bola Indonesia meski banyak carut marut di dalamnya. Agaknya, itu juga yang dirasakan oleh fans Newcastle United.

Di bawah kepemilikan Mike Ashley, Newcastle jadi tim kusut. Mereka yang awalnya acap menggebrak kemapanan tim-tim besar Inggris, kini harus terbelit di tengan kekusutan internal, buah dari kerakusan sang pemilik akan uang. Tak ada prestasi yang datang, tak ada yang bisa dibanggakan warga Newcastle.

Namun, sekarang Newcastle sudah menuju babak baru. Pada Oktober 2021, mereka resmi diakuisisi oleh konsorsium Arab Saudi, salah satunya ada perusahaan milik Pangeran Arab Saudi, Mohammed bin Salman. Asa mulai membubung, harapan mulai tersibak, meski ada label Orang Kaya Baru (OKB) yang pasti menempel.

Untuk memahami harapan, cinta, dan juga label OKB kepada Newcastle itu, IDN Times berbincang-bincang dengan salah satu pentolan Indo Toon Army (kelompok suporter Newcastle di Indonesia), Abram Pranata Ginting. Seperti apa bincang-bincangnya?

Selamat dulu ya, sudah dapat pemilik baru ini?

[WANSUS] Newcastle United: Cinta dan Label Orang Kaya BaruPesepak bola Newcastle United Emil Krafth (kiri) berebut bola dengan pesepak bola Chelsea Marcos Alonso dalam laga lanjutan Liga Inggris, di Stadion Stamford Bridge, London, Inggris, Senin (15/2/2021). Chelsea berhasil mengalahkan Newcastle United 2-0. ANTARA FOTO/Pool via Reuters--Paul Childs

Ya, sama-sama. Memang itu yang kami syukuri juga, akhirnya pemilik lama pergi. Kami kedatangan pemilik baru yang sudah tidak mengurus klub sejak 2007. Kami juga di sini ikut senang, sama seperti suporter di sana.

Cuma jika dilihat, benar-benar antusias ya suporter di sana. Fans sudah bersyukur karena bukan Newcastle kedatangan pemilik baru, tetapi karena pemilik lama Newcastle yang tidak mengurus klub sudah pergi.

Nah, sekarang kita bicara Newcastle nih. Kalau boleh tahu, kenapa suka Newcastle?

[WANSUS] Newcastle United: Cinta dan Label Orang Kaya Barupotret Alan Shearer bersama Newcastle United(planetfootball.com)

Alasan orang mungkin beda-beda ya. Tetapi, kalau saya alasannya pas pertengahan 1990-an suka Alan Shearer. Itu ketika dia masih di Blackburn Rovers kan jago tuh dia, dan pas di Piala Eropa 1996 gacor juga bersama Timnas Inggris. Selesai Euro, dia pindah dari Blackburn ke Newcastle sebagai pemain termahal.

Nah, di situlah saya mulai belajar, oh ternyata dia orang lokal Newcastle yang akhirnya bela klub kotanya. Terus, menurut saya, Newcastle saat itu sangat unik. Jerseynya hitam putih, dan mainnya spartan, menyerang terus. Ketika Shearer pindah, baru saya suka Newcastle, dan banyak teman lain seperti itu juga.

Baca Juga: Chairman Premier League Mundur Usai Berselisih soal Akuisisi Newcastle

Terus, Newcastle sejarahnya kuat juga 'kan, ya?

[WANSUS] Newcastle United: Cinta dan Label Orang Kaya Barunewcastletoons.com

Iya, runner up dulu dua kali. Setelah dua kali runner-up liga, dua kali runner up Piala FA juga. Setelah itu anjlok, sempat naik lagi ketika Sir Bobby Robson jadi manajer, sesudah Bobby Robson cabut jadi medioker.

Di Eropa juga sempat main, tetapi tidak jago-jago amat. Baru sampai akhirnya Mike Ashley membeli klub pada 2007, di situlah kehancuran klub dimulai.

Fans benar-benar senang dong saat Mike Ashley cabut?

[WANSUS] Newcastle United: Cinta dan Label Orang Kaya Barupotret Mike Ashley (tengah) (skysports.com)

Ya karena dia tidak mengurus klub dengan baik. Jadi tidak cuma tim saja, dia memang tidak mengurus klub dengan semestinya. Hal-hal sederhana seperti fasilitas latihan saja itu masih rata-rata. Tidak ada fasilitas yang dibangun, baginya yang penting klub bertahan di Premier League saja.

Dia tidak membangun klub dengan baik, juga tidak membangun komunikasi dengan fans. Jadi klub ini cuma jadi lumbung uang dia saja. Itu yang membuat fans ingin dia cabut. Siapa pun yang beli yang penting Ashley tidak jadi pemilik lagi.

Dari kacamata mas Abram sendiri bagaimana pemilik baru ini?

[WANSUS] Newcastle United: Cinta dan Label Orang Kaya BaruPesepak bola Chelsea Mateo Kovacic (kanan) berupaya melepaskan diri dari penjagaan pesepak bola Newcastle United Andy Carroll dalam laga lanjutan Liga Inggris, di Stadion Stamford Bridge, London, Inggris, Senin (15/2/2021). Chelsea berhasil mengalahkan Newcastle United 2-0. ANTARA FOTO/Pool via Reuters--Paul Childs

Kalau jokes-nya yang beredar di Internet itu, Newcastle bakal jor-joran membeli pemain. Sebenarnya kalau untuk fans Newcastle, itu jadi jokes saja. Sebab, kami pikir siapa sih pemain yang mau bela klub yang sekarang ada di peringkat 19, apalagi tahun depan tidak main di Eropa lagi.

Nah jadi pemilik baru ini menjanjikan akan membangun klub dan mereka juga tidak bilang akan membeli pemain baru secara jor-joran. Mereka akan bangun klub dari akarnya dulu, dan itu benar-benar hal yang dibutuhkan fans juga karena kami sudah lihat Newcastle itu berpotensi.

Fans juga sangat loyal dan cinta kepada klub. Mereka ingin klub ini dibangun, sampai ke akademi dan komunitas, ya kebetulan saja pemilik baru ini taipan. Itu bonus lah buat kami. Masalah beli pemain baru itu urusan belakangan, yang penting ownernya baru.

Tapi kan ada potensi disindir sebagai klub kaya baru, siap menanggapi itu?

[WANSUS] Newcastle United: Cinta dan Label Orang Kaya BaruNewcastle United taklukan Manchester United 5 gol tanpa balas (chroniclelive.co.uk)

Sudah siap sih sebenarnya, bahkan dari dua tahun lalu kan isunya sudah muncul, meski waktu itu emang nama yang muncul kan bukan Mohammed bin Salman (MbS). Tahun lalu baru mulai isu MbS itu, dan saat itu langsung muncul akun-akun di Instagram sindir-sindir kami.

Ya udah biasa aja sih, OKB nakal jor-joran, apalagi pas sudah jadi sekarang, sudah tidak mengherankan lagi itu. Toh, Manchester City terbukti sukses dan mereka spend money sangat banyak dengan beli pemain, mungkin akan seperti itu modern football ke depannya.

Sempat iseng-iseng cek perusahaan yang akuisisi Newcastle ini?

[WANSUS] Newcastle United: Cinta dan Label Orang Kaya Baru(Putera Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman) ANTARA FOTO/Saudi Press Agency/Handout via Reuters

Dari tahun lalu sudah lihat, karena waktu itu sempat ada kabar Newcastle bakal ganti sponsor. Jadi Public Investment Fund-nya MbS ini kan memiliki banyak anak perusahaan, kami sudah cek-cek juga biar tahu saja. Jadi ternyata ini memang perusahaan publik yang dimiliki kerajaan.

Kami tidak tahu apakah di dalamnya ada campur tangan kerajaan Arab Saudi atau tidak, sampai segitu saja lah, karena memang tidak mau tahu terlalu jauh dan yang jadi chairman PIF kan bukan MbS juga.

Uniknya tidak bisa dimungkiri beberapa media mengangkat soal pelanggaran HAM Arab Saudi ini kan, jika akuisisi ini sukses, itu bagaimana?

[WANSUS] Newcastle United: Cinta dan Label Orang Kaya Barupotret Mohammed Bin Salman (fedenerazzurra.net)

Sejak tahun lalu isu ini kan memang udah diangkat, masalah Jamal Khashoggi dan sebagainya itu sudah dibahas. Tetapi, yang mungkin klub-klub Inggris lupa, sebagian dari mereka juga disponsori oleh perusahaan yang dinaungi PIF, tetapi bukan sponsor utama.

Karena satu klub itu bisa ada puluhan sponsor yang masuk kan, jadi dan setelah dicek klub-klub Inggris juga banyak yang disponsori oleh perusahaan-perusahaan dari Arab Saudi khususnya. Kenapa yang diangkatnya Newcastle, karena mungkin akan menjadi sebuah tim super dengan dana yang ada.

Wajar publik berpikiran demikian, dan mereka akan melihat Newcastle sebagai tim super dan Premier League tidak menarik lagi ke depannya. Itu mungkin yang ditakutkan, atau mungkin ada hal-hal lain seperti sponsorship beIN Sports sebagai penayang Premier League, itulah yang berembus kabarnya dan itu yang kami pelajari belakangan.

Nah, kemarin sempat baca berita, MbS terlibat skandal rencana pembunuhan ayahnya, ada kekhawatiran?

[WANSUS] Newcastle United: Cinta dan Label Orang Kaya Barupotret Mohammed Bin Salman dan Raja Salman (middleeastmonitor.com)

Menurut saya pribadi, tidak khawatir. Karena kalaupun memang kejadian itu ada dan benar, dia terlibat skandal apapun itu, ya menurut saya sudah, itu masalah dia. Apakah nanti itu berpengaruh ke klub, mungkin bisa jadi tidak terurus, tetapi ketika seorang owner memiliki bisnis yang bagus, tidak ada masalah.

Jadi ya meskipun nanti ownernya punya masalah, malah lebih bersyukur. Ketimbang, dulu punya owner tidak ada masalah tetapi tidak mengurus klub, kalau saya pribadi seperti itu.

Mungkin model investasinya macam ManCity bagus ya?

[WANSUS] Newcastle United: Cinta dan Label Orang Kaya BaruPemain Manchester City merayakan gol ke gawang West Bromwich Albion pada pertandingan Liga Inggris di Stadion The Hawthorns, West Bromwich, Rabu (27/1/2021) dini hari. City pesta gol 5-0 dan naik ke puncak klasemen sementara. ANTARA FOTO/Pool via REUTERS/Laurence Griffiths

Kalau ManCity kan dulu pertama dibeli langsung beli pemain-pemain, tetapi bukan pemain kelas satu saat itu. Ternyata yang orang tidak tahu, ManCity membangun dasar, akademi, sehingga sekarang beberapa pemainnya menembus tim utama, Phil Foden salah satunya. Nah, yang diinginkan fans Newcastle seperti itu

Intinya, klub itu dibangun, tidak hanya yang bermain di lapangan saja, tetapi betul-betul secara keseluruhan, termasuk kotanya. Itu kan berpengaruh ke komunitas di sana, karena identitas Newcastle ini sebagai satu-satunya klub lokal yang main di kompetisi utama.

Jadi Newcastle ini jadi identitas kota, misal Manchester, satu kota klubnya ada dua, apalagi London yang klubnya banyak, kalau Newcastle itu sudah jadi identitas kota juga.

Baca Juga: Eddie Howe Jadi Tulang Punggung Megaproyek Newcastle United

Jadi bisa dibilang akuisisi ini tepat lah ya?

[WANSUS] Newcastle United: Cinta dan Label Orang Kaya BaruGoal.com

Pastinya tepat, karena jika owner punya proyeksi yang bagus ke depan, mereka pas memilih Newcastle karena fansnya itu biarpun tidak sebanyak klub lain di Inggris, tapi loyal. Bahkan penduduknya mereka di sana itu sudah pasti mendukung Newcastle saja.

Kehidupan di sana itu, ya hidup mereka itu klubnya, karena stadion saja sudah di tengah-tengah kota. Jadi, kalau misalkan owner baru ini berinvestasi di Newcastle, dengan prestasi yang sejalan akan jadi investasi yang bagus ke depannya

Mungkin tidak langsung juara, setidaknya bersaing di Liga Champions atau papan atas Premier League. Sebab, saat ini kan modern football berhubungan dengan uang. Jika kami main di Liga Champions, uang pasti datang, bahkan hanya main saja, uang sudah mengalir buat Newcastle.

Titik balik Newcastle lah ya sekarang?

[WANSUS] Newcastle United: Cinta dan Label Orang Kaya BaruGoogle Image

Ya begitulah. Ketika akusisi sudah deal dan resmi, klub sudah mengeluarkan pernyataan, tiket lawan Tottenham Hotspur langsung ludes, kami juga bisa denger suporter nyanyi-nyanyi gembira, beda dengan zaman Ashley kemarin, meski kalah, ya seperti ada harapan di manajemen baru.

Fans memang melakukan boo pada akhirnya, tetapi beda dengan sebelumnya. Meski masih peringkat 19, fans sudah tidak sepasrah sebelumnya. Anak-anak Indo Toon Army juga mengucapkan rasa syukur lah itu. Kami senang juga Newcastle akhirnya punya pemilik baru.

Baca Juga: Kiper Terlupakan Lazio Jadi Bagian Megaproyek Newcastle

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya