Waspada, Mesin Panser Jerman Justru Baru Panas

Kemenangan lawan Portugal adalah buktinya

Jakarta, IDN Times - Ketika takluk dari Prancis dalam laga perdana grup Piala Eropa 2020, banyak yang menyangka mesin panser Jerman sudah mati. Namun, sekali lagi, mereka membuktikan diri belum habis.

Bukti itu hadir saat Jerman menyikat Portugal dalam laga kedua Grup F Piala Eropa 2020. Tidak tanggung-tanggung, Jerman menang dengan skor 4-2, walau sempat tertinggal lebih dahulu oleh gol Cristiano Ronaldo di babak pertama.

Kemenangan ini, selain memberikan Jerman napas yang lebih panjang, juga jadi pertanda bagi kontestan lain di Piala Eropa 2020, kalau mesin Jerman justru baru saja panas.

Baca Juga: Kontroversi Ban Kapten Pelangi Jerman di Piala Eropa 2020

1. Jerman tampil trengginas

Waspada, Mesin Panser Jerman Justru Baru PanasJerman vs Prancis. (twitter.com/DFB_Team_EN)

Dalam pertandingan lawan Portugal, Jerman benar-benar menggila. Selain menang dengan selisih dua angka, mereka juga begitu dominan atas Portugal. Mereka menguasai laga dan tidak membiarkan Portugal main sesuka hati.

Jerman mampu menorehkan penguasaan bola sebanyak 58 persen saat menghadapi Portugal, dengan total tembakan mencapai 12 kali (tujuh di antaranya tepat sasaran). Jadi, Jerman memang tidak mencoba bermain efektif di laga ini. Mereka berani main menekan dan itu membuat Portugal kerepotan.

2. Siksa Portugal

Waspada, Mesin Panser Jerman Justru Baru PanasPortugal harus mengakui keunggulan Jerman 4-2 dalam laga keduanya di Piala Eropa 2020, Sabtu (19/6/2021). (Twitter/@EURO2020).

Buah dari tekanan yang dihadirkan Jerman, membuat Portugal gelagapan. Tidak seperti Prancis, Portugal begitu terburu-buru. Meski punya Ruben Dias di lini belakang, aliran bola Portugal justru tersendat. Mereka banyak tertahan di lini belakangnya.

Portugal pun sempat berusaha melepaskan diri dari tekanan Jerman. Mereka menaikkan dua bek sayapnya, Nelson Semedo dan Raphael Guerreiro, untuk membantu serangan. Sayang, akibat dari langkah ini fatal. Sisi sayap Portugal sering diserbu Jerman.

Gol keempat Jerman yang dicetak Robin Goesens, plus dua gol bunuh diri Dias dan Guerreiro, semuanya berawal dari kegagalan bek sayap menghentikan winger-winger Jerman. Kecerdasan Jerman dalam memanfaatkan ruang seolah menampar Portugal.

Di laga lawan Hungaria, sebenarnya sisi sayap Portugal juga banyak diserang. Namun, dengan kualitas pemain yang lebih baik, Jerman memanfaatkan hal tersebut dan mampu memberikan hukuman buat Portugal berupa kekalahan.

Bagi Jerman, kemenangan ini juga jadi ancaman tersendiri buat lawan-lawannya. Penyesuaian taktik yang dilakukan sukses membawa mereka pada kemenangan.

3. Mampukah Jerman melangkah jauh?

Waspada, Mesin Panser Jerman Justru Baru PanasRobin Gosens tampil gemilang untuk Jerman di Piala Eropa 2020. (skysports.com)

Jika Jerman menampilkan permainan seperti ketika melawan Portugal, lolos dari fase grup bukan hal mustahil. Menghadapi Hungaria yang main defensif di laga terakhir fase grup nanti, mereka bisa menekan dan memancing lawan berbuat kesalahan di lini pertahanan sendiri.

Namun, kalau lolos ke fase gugur, pelatih Jerman, Joachim Loew, tentu harus melakukan pendekatan yang berbeda. Bagaimanapun, fase gugur bukanlah tempat untuk main sembrono, dan Jerman sebagai tim yang kerap tampil apik di turnamen, mestinya paham itu.

Baca Juga: Malunya Cristiano Ronaldo Kena Karma Bintang Dadakan Jerman

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya