Waspada Udinese, Kuda Hitam Serie A 2022/23

Udinese tengah menggeliat saat ini

Jakarta, IDN Times - Udinese jadi tim yang patut diwaspadai oleh tim-tim lain di Serie A 2022/23. Dari sebuah kesederhanaan, mereka menggebrak menantang kekuatan-kekuatan besar lain di Italia musim ini.

Dari enam laga yang sudah dilakoni Udinese di Serie A musim ini, mereka baru kalah sekali dari AC Milan. Sisanya, mereka menang empat kali dan imbang sekali. Udinese pun bertengger di posisi empat klasemen sementara Serie A 2022/23.

Apa yang membuat Udinese begitu kuat musim ini? Seperti apa taktik yang mereka terapkan?

1. Udinese yang gemar bermain rapat

Waspada Udinese, Kuda Hitam Serie A 2022/23https://www.ilcommercioedile.it

Hadirnya Andrea Sottil sebagai manajer baru Udinese, membawa perubahan besar pada taktikal yang diterapkan tim. Skema tiga bek yang kerap mereka terapkan musim lalu, kini diubah menjadi empat bek.

Sottil senang menerapkan formasi dasar 4-3-1-2, atau biasa disebut 4-4-2 diamond. Sottil membuat Udinese bermain lebih rapat, terutama di lini tengah. Keempat pemain di lini tengah acap menjaga jarak satu sama lain.

Kerapatan permainan Udinese ini juga terjaga oleh dua full-back yang acap naik hingga ke tengah. Selain memberikan opsi melebar, full-back yang tinggi ini juga berguna untuk menahan sisi sayap lawan agar tak bisa berkreasi.

Nah, ketika bertahan, Udinese menerapkan skema dasar 4-4-1-1, yang membuat gelandang serang menggabungkan dirinya dengan tiga gelandang tengah, dan satu penyerang turun mengisi area antara lini tengah dan depan.

Dengan begini, tercipta kerapatan yang sempurna di Udinese, baik itu saat menyerang atau bertahan. Alhasil, tak heran lawan-lawan acap kesulitan ketika bersua mereka.

Baca Juga: Udinese Permalukan Sassuolo di Kandangnya

2. Para pemain kunci Udinese saat ini

Waspada Udinese, Kuda Hitam Serie A 2022/23Gerard Deulofeu (twitter.com/gerardeulofeu)

Dalam penerapan skema dasar 4-4-2 diamond ini, ada dua pemain yang jadi kunci di Udinese. Di lini serang, ada nama Roberto Pereyra dan Gerard Deulofeu. Keduanya menjadi aktor utama di sektor depan Udinese sekarang ini.

Dari sisi sayap, Pereyra dan Deulofeu acap melakukan manuver yang merepotkan lini pertahanan lawan. Deulofeu menjadi kreator dari lini serang Udinese, dengan rataan tiga umpan kunci per laga. Dia juga menorehkan rataan tembakan 3,2 kali per laga.

Sedangkan Pereyra, dia aktif memberikan umpan dari sisi sayap untuk para pemain depan. Tercatat, dia menorehkan empat asis dan rataan umpan kunci 1,7 kali per laga sejauh ini. Mereka berdua menopang Beto yang jadi topskorer klub sejauh ini (empat gol).

Kerapatan di lini pertahanan Udinese pun terjaga dengan hadirnya Destiny Udogie di tengah dan Rodrigo Becao. Mereka mencatatkan rataan tekel per laga masing-masing 3,2 kali dan 2,8 kali. Merekalah yang jadi pengatur di lini belakang Udinese.

3. Potensi Udinese jadi kuda hitam sepanjang musim

Waspada Udinese, Kuda Hitam Serie A 2022/23Para pemain Udinese merayakan kemenangan atas Juventus, Jumat (24/7/2020) dini hari. Twitter/@udinese_1896

Di bawah asuhan Sottil, plus nama-nama macam Pereyra, Deulofeu, Becao, dan Udogie, Udinese sudah menunjukkan potensi mereka sebagai kuda hitam musim ini. Keberhasilan mereka menyeruak ke papan atas juga jadi bukti, bahwa mereka punya kualitas.

Namun, ujian Udinese belum tuntas. Setelah kalah dari Milan dan menang lawan Roma, mereka masih akan berhadapan dengan tim-tim besar Serie A lain musim ini. Di situlah momen uji kualitas bagi mereka, apakah mereka mampu menggebrak atau tidak.

Baca Juga: AS Roma Dibantai Udinese di Serie A, Jose Mourinho Catat Rekor Buruk!

Topik:

  • Ilyas Listianto Mujib

Berita Terkini Lainnya