Presiden Turki Jadi Saksi Pernikahan, Mesut Ozil Dikritik di Jerman

Istri Ozil adalah mantan Ratu Kecantikan Turki

Jakarta, IDN Times - Jumat (7/6) bisa disebut menjadi hari yang paling membahagiakan bagi pesepak bola Jerman, Mesut Ozil. Sebab, ia menikahi sang tunangan yang juga mantan ratu kecantikan Turki Amina Gulse. Pernikahan dua publik figur itu digelar secara megah di sebuah hotel di pinggir Selat Bosporus. 

Namun, ada tamu sangat penting yang turut hadir dalam momen spesial pada Jumat kemarin. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yang sempat diminta Ozil untuk menjadi pendamping prianya bersedia hadir.

Maka lengkap lah sudah kebahagiaan pesepak bola berusia 30 tahun itu. Selain, Erdogan, ada pula beberapa pejabat tinggi dan publik figur lain yang turut hadir dalam pernikahan sakral tersebut. Beberapa foto menggambarkan kedua mempelai tersenyum hangat ketika Erdogan memberikan sambutan. 

"Saya telah menyaksikan (keduanya menikah). Semoga Tuhan memberikan keduanya kebahagiaan," ujar Erdogan yang mengenakan jas hitam seperti dikutip dari stasiun berita BBC edisi Jumat kemarin. 

Namun, pernikahan tersebut justru menimbulkan kontroversi. Para pejabat di Jerman, negara yang menjadi tempat kelahiran Ozil justru mengkritiknya. Lho, memangnya ada apa?

1. Kehadiran Presiden Turki membuat kecewa Kanselir Jerman

Presiden Turki Jadi Saksi Pernikahan, Mesut Ozil Dikritik di Jermantwitter.com/Newsthedaily

Kritik soal pernikahan Ozil-Gulse bermula dari pengumuman yang dibuat pesepak bola yang kini merumput di Arsenal tersebut pada Maret lalu. Ia mengumumkan telah mengundang Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan sebagai pendamping prianya. Hal itu pun terealisasi dalam pernikahan pada Jumat kemarin. 

Salah satu pihak yang mengkritik kehadiran Erdogan adalah Kepala Staf Kanselir Jerman, Helge Braun. Kepada harian Jerman, Bild, Braun mengatakan dengan mengundang Erdogan, maka ia telah membuat pihak lain menjadi sedih. Pihak lain yang dimaksudnya tentu saja Kanselir Jerman, Angela Merkel. 

Kritik sebenarnya sudah lama dialamatkan ke Ozil tiap kali ia menemui Presiden Erdogan. Menurut stasiun berita Al Jazeera, kendati ia merupakan warga negara Jerman dan lahir di negara itu, namun keluarganya berasal dari Turki. 

Baca Juga: Dilema Mesut Ozil, Berdarah Turki Bernapas Jerman Hingga Pensiun

2. Lantaran pernah berfoto dengan Presiden Turki, loyalitas Mesut Ozil sempat dipertanyakan

Presiden Turki Jadi Saksi Pernikahan, Mesut Ozil Dikritik di Jerman(Mesut Ozil dan istri berfoto bersama Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan serta ibu negara) Kantor berita Anadolu

Stasiun berita BBC edisi Jumat (7/6) melaporkan Ozil dilahirkan dari keluarga Turki di Gelsenkirchen, Jerman. Ia merupakan generasi ketiga dari keluarganya yang asal Turki dan memilih menetap di Jerman. Bagi warga Jerman, Ozil menjadi salah satu anggota kunci dan menjadi penentu negeri panser itu memenangkan Piala Dunia di tahun 2014. 

Ia tercatat tampil sebanayk 92 kali dan fans tim nasional Jerman memilihnya sebagai pemain terbaik selama lima tahun berturut-turut sejak 2011 lalu. 

Tetapi, Ozil dinilai telah membuat kontroversi dengan berfoto bersama Presiden Erdogan pada Mei 2018. Hal itu membuat banyak fans bertanya-tanya negara mana yang sesungguhnya ia bela dan cintai. Apakah tanah kelahirannya Jerman atau negara asal keluarganya Turki. 

Kritik terhadap Ozil semakin kencang ketika Jerman justru terlempar di babak pertama Piala Dunia di Rusia pada 2018 lalu. Gara-gara kritik tersebut, ia pun memilih mundur dari tim nasional Jerman. Ia juga menuding pejabat tinggi sepak bola di Jerman telah bersikap rasis. 

Ozil merasa disalahkan atas kekalahan Jerman di Piala Dunia Rusia 2018 lalu. 

3. Asosiasi sepak bola di Jerman dituding Mesut Ozil telah bersikap rasis

Presiden Turki Jadi Saksi Pernikahan, Mesut Ozil Dikritik di Jermantwitter.com/arsenalfootnews

Sebelum mundur dari tim nasional Jerman, Ozil sempat menulis surat pengunduran diri panjang lebar. Di dalam surat itu, ia mengaku tak terima diperlakukan diskriminatif dan rasis. 

"Perlakuan yang saya terima dari DBF (Asosiasi Sepak Bola Jerman) dan hal lainnya membuat saya tak ingin lagi mengenakan seragam tim nasional Jerman. Orang-orang yang memiliki latar belakang dan sikap rasis seharusnya tidak dibiarkan bekerja di federasi sepak bola terbesar di dunia, apalagi mereka menaungi pemain yang memiliki latar belakang dari dua negara. Sikap-sikap seperti ini sama sekali tidak menggambarkan para pemain yang mereka wakili," tulis Ozil dalam suratnya dan diunggah ke media sosial pada tahun lalu. 

Ia merasa dianggap oleh publik sebagai warga Jerman, apabila ia berhasil menyumbangkan kemenangan bagi negara tersebut. 

"Tetapi, saya dianggap seorang imigran atau pendatang kalau kami kalah," katanya lagi. 

Hal lain yang digaris bawah oleh Ozil dan menjadi pemicu ia mundur dari tim nasional Jerman yakni karena Kepala Asosiasi Sepak Bola Jerman, Reinhard Grindel, dinilainya gagal memberi dukungan ketika Jerman gagal di Piala Dunia 2018. Pasca Jerman kalah, Ozil kerap menerima surat bernada kebencian, telepon berisi ancaman dan komentar rasis di media sosial.

4. Tanpa kehadiran Mesut Ozil, prestasi Jerman mulai terlihat melorot

Presiden Turki Jadi Saksi Pernikahan, Mesut Ozil Dikritik di JermanStandard.co.uk

Kehilangan Ozil menjadi pukulan yang telak bagi tim nasional Jerman. Stasiun berita Al Jazeera edisi Jumat (7/6) melaporkan, Jerman memulai liga nasional UEFA dengan hasil yang buruk. Mereka bermain imbang di kandang sendiri ketika melawan Perancis dengan skor 0-0, dikalahkan oleh Belanda dengan skor 3-0 dan harus kembali menelan pil kekalahan saat melawan Perancis di negara mereka dengan skor 1-2. 

Jerman juga harus puas menerima 6 kali kekalahan dalam 10 pertandingan terakhir dan terdegradasi ke liga B di liga UEFA. 

Baca Juga: Ini Perjalanan Timnas Jerman hingga Lolos Piala Dunia Wanita 2019

Topik:

Berita Terkini Lainnya