PKS Sentil Erick Thohir yang Tetap Terima Israel Main di Piala U-20

Piala Dunia U-20 digelar pada 20 Mei 2023-11 Juni 2023

Jakarta, IDN Times - Anggota komisi I DPR dari fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Sukamta menyentil kebijakan yang ditempuh oleh Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), Erick Thohir yang tetap menerima Israel dalam ajang Piala Dunia U-20. Indonesia diketahui menjadi tuan rumah dalam acara yang dimulai pada Mei hingga Juni 2023. Sebelumnya, Erick menyatakan bakal menjamin keamanan timnas Israel selama mereka berada di Indonesia untuk berlaga. 

Sukamta menyadari Indonesia dihadapkan pada posisi yang sulit sebagai tuan rumah. Namun, seharusnya pemerintah bisa konsisten memegang isi amanat pembukaan UUD 1945 yakni menolak segala bentuk penjajahan. 

"Kalau menilik sejarah, saat penyelenggaraan Asian Games tahun 1962, Presiden Soekarno menolak kehadiran kontingen Israel. Soekarno beralasan Israel telah melakukan penjajahan kepada Palestina," ungkap Sukamta di dalam keterangan tertulis dan dikutip pada Selasa, (7/3/2023). 

Gara-gara sikap yang ditempuh Soekarno itu, Komite Olimpiade Internasional (IOC) menarik diri sebagai pelindung Asian Games IV. Puncaknya, Indonesia keluar dari IOC dan memilih menghelat Ganefo (Games of the New Emerging Forces) di Jakarta. Acara itu sukses diikuti oleh 48 negara. 

Pria yang juga menjadi Wakil Ketua Fraksi PKS itu menyebut sikap Bung Karno berhasil membawa Indonesia memiliki posisi politik yang kuat di lingkup internasional. Ia juga berhasil menjadi pemimpin negara-negara nonblok. 

Meski begitu, Sukamta menyadari bahwa kebijakan apapun yang ditempuh oleh Indonesia memiliki konsekuensi politik. Salah satunya ada sejumlah pandangan bahwa Indonesia mempolitisasi ajang olahraga. 

Lalu, apa usul fraksi PKS terkait kehadiran Israel dalam ajang Piala Dunia U-20 mendatang?

Baca Juga: Erick Thohir Pastikan Israel Dilayani di Piala Dunia U-20

1. Organisasi olah raga dunia sering kali dinilai PKS punya standar ganda

PKS Sentil Erick Thohir yang Tetap Terima Israel Main di Piala U-20Ketua Badan Pembinaan dan Pengembangan Luar Negeri (BPPLN) DPP PKS Sukamta mengantar surat yang ditulis oleh Presiden PKS yang ditujukan untuk Presiden AS, Joe Biden (ANTARA FOTO/PKS)

Lebih lanjut, Sukamta juga menyebut pihaknya sepakat terhadap pandangan supaya olahraga dijauhkan dari proses tarik menarik politik. Ia tak menampik bahwa olahraga bisa dijadikan ajang diplomasi untuk membawa perdamaian. 

Namun, tak jarang organisasi olahraga dunia punya standar ganda. Hal itu bisa terlihat dalam kebijakan yang diterapkan oleh beberapa organisasi yang melarang keterlibatan atlet asal Rusia. 

"Saat ini tercatat ada 30 negara yang menolak Rusia dalam ajang Olimpiade 2024 di Paris. Alasannya, karena Rusia melakukan invasi ke Ukraina. Tetapi, sikap ini tidak berlaku untuk Israel yang telah menjajah Palestina selama puluhan tahun," ungkap Sukamta. 

"Ini kan jelas standar ganda. Ada politisasi dalam ajang olahraga," kata dia lagi. 

Baca Juga: Alasan Indonesia Wajib Layani Israel di Piala Dunia U-20

2. Indonesia didorong lakukan penggalangan dukungan untuk sama-sama tolak kehadiran Israel

PKS Sentil Erick Thohir yang Tetap Terima Israel Main di Piala U-20Anggota Komisi I DPRI dari Fraksi PKS Sukamta (IDN Times /Daruwaskita)

Lebih lanjut, Sukamta mendorong pemerintah agar tidak ragu dalam menunjukkan sikap. Apalagi selama ini Indonesia dikenal konsisten terus memperjuangkan kemerdekaan Palestina dan agar mereka terbebas dari penjajahan Israel. 

"Jadi, sudah seharusnya pemerintah berani bersikap untuk tolak keikutsertaan timnas Israel dalam ajang U-20 di Indonesia," ujar Sukamta. 

Ia menambahkan Indonesia bisa melakukan diplomasi untuk menggalang dukungan dari berbagai negara dan ikut menolak partisipasi timnas Israel. "Ada banyak negara yang menolak penjajahan Israel, tentu sikap Indonesia ini akan didukung," kata dia. 

Bila hal tersebut dilakukan maka akan menjadi tekanan politik bagi Israel dan membuka upaya lebih kuat dalam membebaskan Palestina dari aksi penjajahan. 

3. Erick Thohir berdalih bila tak bisa jamin keamanan timnas Israel maka RI sulit jadi tuan rumah acara lain

PKS Sentil Erick Thohir yang Tetap Terima Israel Main di Piala U-20Menteri BUMN, Erick Thohir (dok. Tim Publikasi Erick Thohir)

Sementara, Ketum PSSI, Erick Thohir pada 2 Maret 2023 lalu di Istana menjelaskan alasan mengapa Indonesia wajib memberikan keamanan bagi timnas Israel untuk berlaga di Piala Dunia U-20. Ia mengatakan seandainya Indonesia tak bisa memberikan jaminan keamanan itu maka sulit dipercaya untuk menjadi tuan rumah acara olahraga lainnya. 

"Kalau kami tidak bisa mengambil posisi menjamin, mengamankan, ya mungkin Indonesia jangan lagi bidding event-event internasional," ujar Erick. 

Jaminan itu, kata Erick, tidak hanya berlaku untuk Piala Dunia U-20, tapi juga tim yang datang ke Indonesia untuk kompetisi lainnya. Pria yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN itu mengingatkan bahwa Indonesia masih mau ikut bidding Olimpiade 2036 hingga Piala Dunia 2034.

"Kalau Piala Dunia U-20 saja tidak siap, ya kita jangan bidding, daripada kita memalukan diri kita kepada seluruh dunia. Jadi, kita harus melayani siapapun tamu-tamu yang hadir," tutur dia lagi. 

Baca Juga: Trofi Piala Dunia U-20 Bakal Diarak di 10 Kota Indonesia

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya